andai aku bisa bertanya pada mereka,
pada sang mentari,
pada sang rembulan,
pada bintang-bintang,
pada rerintik hujan,
pada angin penusuk tulang,
pada rangkaian aspal,
pada gerbong-gerbong kereta,
pada motormu,
pada kacamatamu,
pada seluruh kata yang keluar dari bibirmu,
pada tatapan matamu,
pada tawamu,
pada degupan jantungku,
pada otakku,
pada seluruh ciptaan-Nya.apa perasaanku padamu sekarang?
apa perasaanmu padaku?
apakah ini semua dari hati, atau semu belaka?
apa maksud dari semua hal yang kau lakukan terhadapku?ah, mungkin aku tak perlu bertanya pada mereka.
cukup, kau saja yang kutanya.
namun, aku hanya seorang gadis bodoh yang tak punya keberanian untuk bertanya masalah ini.
dan akhirnya aku diam, dan menikmati semua ini.
kau pun diam di tempat, tak membawaku kemana-mana.∆∆∆∆∆
Ya, surat ini cocok untuk dibilang lebay. Tapi setidaknya, aku mengutarakannya, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters
RandomI call this letter because there's no relation with poems. These things only one of the things how am I expressed my feeling.