andai ada satu saat dimana saya diharuskan untuk berhadapan dengan anda, berikut adalah hal yang akan saya sampaikan.
sebelum saya katakan, saya harap anda benar-benar pikirkan ini baik-baik. mungkin cara ini tidak akan mempan untuk anda namun setidaknya saya mencoba dengan segala tenaga saya untuk memukul mundur.
sadari bahwa sebenarnya anda bukanlah incaran seluruh wanita di dunia ini, termasuk saya. pahami bahwa sebenarnya kehadiran anda bukannya memperbaiki semuanya, justru merusak semua yang sudah saya perbaiki sendiri. terima faktanya bahwa sebenarnya anda bukanlah seorang tokoh fiksi yang bisa menuliskan cerita sesuka hati tanpa memikirkan tokoh lain.
tak sadarkah anda bahwa sikap anda yang terus mengejar-ngejar justru membuat saya muak? hidup saya tak selamanya berputar di sekitar anda. begitu pula sebaliknya. tak selamanya anda harus mengharapkan serta mengejar saya, dan tak tiap saat anda harus ada di tiap detik hidup saya.
untuk mempersingkat, jika anda ingin pergi dan tak kembali, lakukanlah. saya sudah pernah memberi sekian kali kesempatan untuk anda namun semua itu terbuang sia-sia. saya rasa dan saya yakin bahwa cukup sudah saya melakukan hal-hal bodoh untuk anda.
jika ini adalah anda yang sebenarnya, izinkanlah saya menunjukkan saya yang sebenarnya.
-----------------
lagipula, untuk apa saya berharap bahwa kata-kata ini mampu sampai ke otak anda? toh, seharusnya anda sudah menyadarinya sejak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters
RandomI call this letter because there's no relation with poems. These things only one of the things how am I expressed my feeling.