Jakarta, 1 Juni 2017, 9:55 am.
Selamat pagi. Apa kabar dirimu di duniamu?
Hampir dua tahun kamu berpindah dunia. Dan sudah lebih dari dua tahun terakhir kalinya kita bertemu.
Di sinilah aku, di 'hadapanmu', dan terus akan mengenangmu. Karena meski sudah beda duniapun, nama serta kenanganmu takkan pernah bisa lepas dari otakku. Bagaimanapun caranya.
Jujur, aku sempat kesulitan mencari rumahmu. Sekarang, 'istanamu' berbeda, ya. Dulu banyak sekali bunga berwarna pink, ada sepeda putih, dan pohon kecil. Namun sekarang, semua itu tidak ada.
Sudah lama semenjak terakhir kali aku mendengar suara merdumu. Dan amat sangat lama semenjak kita bernyanyi bersama. Royals. Lagu yang akan selalu mengingatkanku padamu.
Sudah tiga tahun lebih semenjak pertama kalinya kita menonton Pitch Perfect. Dan sekarang sudah ada lanjutannya. Semakin seru, namun masih mengganjal, karena tak ada kamu di sampingku.
Terlalu naifkah aku apabila terlontar kalimat, 'aku ingin kau kembali'?
Sudahlah, life must go on. And I should realize that you're good now. You're healthy. You've got your hair back. And the most important, you're in peace. Selamat beristirahat, cantik.
Dariku,
Kembaranmu dari lain orangtua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters
RandomI call this letter because there's no relation with poems. These things only one of the things how am I expressed my feeling.