Saat aku beserta teman-temanku sedang berkumpul, salah satu temanku berkonsultasi dengan temanku yang lain mengenai pacarnya. Sempat diucapkan juga mengenai 'sinyal', yang membuatku bertanya-tanya mengenai keadaanku sekarang. Akhirnya, aku bertanya dengannya.
"Bagaimana jika lelaki itu mengirim sinyal itu padaku, lalu aku tanggapi, namun dia malah mengatakan bahwa itu bercanda?"
Temanku ini mengatakannya secepat kedipan mata. Dan jujur, ucapannya sukses menamparku amat keras.
"Seharusnya kamu bisa menyeleksi sinyal-sinyal itu. Tidak semua lelaki itu sama, dan tidak semua lelaki berniat dengan sungguh mengirim sinyal itu. Bisa saja ia hanya bercanda."
And that's exactly what you are.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letters
RandomI call this letter because there's no relation with poems. These things only one of the things how am I expressed my feeling.