Bagian Satu

5.8K 611 66
                                    

Midnight in Spring.

A Story By.
☆Sherry Kim☆

Yunjae Love story.

BxB. Don't Like Don't Read.

Kim Jaejoong
Jung Yunho
Other.

WARNING.
Typo di mana mana. Jika anda enggan silahkan Out.

Alur di FF ini maju mundur. Baca dengan cermat karena bakal ada perubahan tahun yang mungkin membutuhkan perputara otak ketika membacanya.

* * *
.

Dooor.
Suara tembakan itu menggema di keheningan malam yang sepi. Letusan senjata api. Yunho mengenali suara itu meski ia belum pernah mendengar suara itu ada di sekita rumah sebelumnya.

Yunho menyibak selimut dengan gerakan cepat. Meraih kaos dan celana di nakas lalu memakainya sebelum melompat keluar dari kamarnya. Pria itu berhenti mendadak di ambang pintu sebelum kembali masuk, mengobrak abrik lemari pakaian dan membuka alas kayu di bagian paling bawah lemari. Pria itu mengeluarkan senjata api, memastikan benda itu berisi dan memasukan benda ke sabuk pistol dan mengikat sabuk ke pinggangnya lalu keluar melalui satu satunya pintu di pondok yang ia tempati seorang diri.

Tanpa mengenakam alas kaki, Yunho berlari secepat dan semampu ia bisa. Suara itu datang dari arah barat, ia yakin itu dan entah kenapa insting pemburu dalam dirinya mengatakan ia tahu apa yang sedang terjadi di atas pebukitan yang di kelilingi hutan di depan sana.

Udara malam terasa dingin memeluk tubuh Yunho ketika pria itu berlari seperti orang kesetanan menuju hutan. Meski sekarang sudah memasuki musim panas, udara terasa lembab di hutan. Dahan pohon bergoyang tertiup angin saling bergesekan, menimbulkan daun daun mengeluarkan suara yang biasanya membuat Yunho tenang. Namun tidak untuk malam ini.

Seminggu terakhir memang tidak berlalu dengan menyenangkan. Yunho sulit tidur dan mendapati dirinya menatap langit langit kamarnya dan menemukan sepasang wajah yang sama di setiap malam. Wajah yang selama lima belas tahun terakhir tidak bisa enyah dari mimpi Yunho bahkan untuk membiarkan dirinya bernapas sedetik saja. Meski keberadaan sosok itu terjangkau, Yunho merasakan jarak di antara mereka semakin melebar melebihi jarak antara Gongju Seoul.

Dengan gerakan gesit, kaki Yunho melewati jalan setapak dan mengabaikan rasa sakit di telapak kakinya saat menginjak ilalang atau bebatuan tajam. Napas Yunho memburu ketika pria itu sampai di padang rumput di tengah hutan, di antara perbukitan tanah keluarga Kim yang menghadap kearah desa dengan latar perbukitan menurun hutam lalu desa.

Lampu lampu desa dan kota yang biasanya terlihat indah di kejauhan tidak menarik perhatian Yunho. Pandangan pria itu tertuju ke depan, ke sosok yang seperti sebelumnya selalu berbaring di tempat yang sama setiap kali ia datang.

Jantung Yunho berhenti berdetak kala manik musangnya menemukan tubuh yang sangat ia yakini milik siapa tergeletak di depan sana. Yunho menggumam kan sumpah sarapah dan berlari menghampiri tubuh itu, terjatuh berlutut di sisi pria muda yang sudah menjungkir balikan hidupnya sejak malam di mana ia melihat bocah gembal memanjat pohon lalu melompat keluar gerbang hanya untuk melihat rasi bintang.

"Jae," napas Yunho tercekat. Butuh waktu bagi pria itu untuk kembali bersuara. "Jongie? Katakan sesuatu. Kim Jaejoong." Yunho tidak berani menyentuh tubuh itu. Takut jika ia menyentuhnya akan membunuh Jaejoong dengan sentuhan sekecil apa pun. Pemuda itu terlihat sangat rapuh. Begitu lemah semenjak kembalinya Jaejoong ke kediaman keluarga Kim seminggu lalu.

Midnight In SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang