10

2.1K 68 1
                                    

Happy reading....

'Akhirnya sampai juga' batinku ketika kami sampai di Surabaya. Kami pun segera menuju pintu keluar dari bandara ini, bandara Juanda.

Tepat saat kami tiba di pintu keluar ada dua orang yang menyambut kedatangan kami. Kedua orang itu yang satu cowok dan yang satunya cewek yang mungkin seumuran denganku.

Dengan seenaknya dia berlari kearah kami dan memeluk Rian yang tepat di sampingku 'enak saja peluk-peluk calon suami orang' batinku, aku memandangnya dengan sinis. Sementara Rian yang dipeluk malah membalas pelukannya, sebenarnya siapa sih nih cewek ?

"Selamat datang om Devand, tante Nadia, Rian dan...." Kata cowok itusambil menyalami ayah dan bunda.

"ah perkenalkan ini calon besan kami ini om Fadli sama tante Sinta dan itu anaknya calon istri Rian, Clara" Ayah memperkenalkan kami. Cowok itu pun menyalami kami bertiga, sedangkan cewek yang memeluk Rian tadi sekarang melepaskan pelukannya dan mengikuti cowok tadi.

"saya Vicky sepupu Rian dan ini adik saya vika" ucap cowok yang ternyata bernama Vicky. Dan mereka berdua ini ternyata sepupunya. Vika mendengar namanya disebut segera melepaskan pelukannya pada Rian dan segera menyalami kami semua.

" Baiklah, sekarang mari ke rumah, mobil saya ada di depan jadi nggak perlu naik taxi" ajak cowok tersebut.

" Ayo" kata ayah Devand

***

Sesampainya dirumah mereka ternyata mereka tinggal dirumah yang besar bersama dengan kakeknya dan tentunya kakek Rian juga, ayah dari bunda. Orang tua mereka berdua ternyata sudah meninggal.

Ternyata selama kami di Surabaya, kami akan menginap dirumah kakek. Di sini hanya terdapat lima kamar, jadi aku tidur bersama Vika dikamarnya, sedangkan Rian dengan Vicky.

"Sini kamar gue cukup luas kok kalau buat berdua" ajak Vika.

"Iya" kataku sambil tersenyum ramah kearahnya, dan benar kamarnya luas.

" Jadi kamu kapan nikah sama Rian?" tanyanya yang membuatku sedikit kaget.

" setelah Rian lulus SMA"

" serius, jadi kamu masih sekolah dong"

" ya-iya, ngomong-ngomong kamu kelas berapa? Apa mungkin kita seumuran ?" tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan.

" gue masih kelas sebelas, kita seumuran." Jawabnya

Tok-tok-tok

mendengar pintu kamarnya diketuk Vika segera berlari kearah pintu untuk membukanya.

" turun dulu, waktunya makan malam" kata Vicky

" oke, sebentar. Clara turun yuk makan" ajaknya, aku segera berdiri dan berjalan menghampirinya.

"ayo"

***

Keesokan harinya, hari pertama aku di Surabaya, Vika mengajakku dan Rian jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di sini.

" Ayo cepat...." Teriak Vika pada Rian dan Vicky yang dari tadi ditungguin gak muncul-muncul.

aku hanya terkekeh melihat tingkah Vika yang sepertinya sebal pada kakak-kakaknya.

" iya...tunggu sebentar napa" ucap Rian geram.

" gue bingung sama mereka, kan biasanya itu yang ribet cewek, Lah ini cowok yang ribet."

Aku dan Vika memutuskan untuk menunggu mereka berdua didepan rumah. Tidak lama setelah kami berdua keluar orang yang ditunggu pun ikut keluar.

" ayo berangka, gue dah siap" ucap Vicky.

My Sweet Love [Proses REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang