15

1.7K 55 8
                                    

Happy reading kawan-kawan........

Dreet-dreet-dreet

Getaran dari dalam tas Clara membuat mereka menghentikan aktivitas peluk-pelukannya. 'siapa sih ganggu banget' batin Rian.

"Assalamualaikum"

"wa'alaikumsalam, selamat ulang tahun ya, adikku tersayang"  kata seseorang penelepon tersebut yang ternyata kakak dari Clara.

"kakak......kakak kapan pulang? Clara sedih kakak gak pulang. pokoknya kakak harus kasih lara kado, titik" Clara sangat Rindu dengan kakaknya sampai-sampai mengabaikan orang yang sedari tadi ada di sebelahnya.

"Bulan depan, kamu maunya di beliin apa?"

"terserah, pokoknya yang cantik"

"oke, sudah ya kakak tutup"

"iya..."

"assalamualaikum..."

"wa'alaikumsalam...."

Clara senyam senyum sendiri, ia tidak sabar menunggu kakaknya pulang dari jepang. Membawakannya sebuah kado yang pastinya Clara sukai. Azka, kakak Clara sangat tahu apa yang di sukai sang adik.

"ekhm...." suara deheman Rian menyadarkan Clara dari lamunannya.

"ada apa?" Tanya Clara dengan polosnya.

"memang benar ya kata orang, handphone itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat." begitu kesalnya Rian pada Clara saat ini.

"hehehe, maaf-maaf. Jangan marah ya...."bujuk Clara.

"....." sekarang gantian Rian yang mengabaikan Clara.

"Rian.....jangan marah dong..." Clara menggoyang-goyangkan tubuh Rian.

"...." Rian masih mengabaikannya.

Clara bingung, ia harus bagaimana agar Rian tidak marah lagi padanya. sampai akhirnya terlintas satu ide di otaknya.

cup

Clara mengecup singkat pipi kiri Rian, dan rencananya berhasil. sekarang Rian menatapnya dengan senyum yang mengembang sempurna.

Rian tidak menyangka Clara akan melakukan hal yang seperti tadi. Ia mengira Clara ikut ikutan marah dan akhirnya harus dialah yang meminta maaf. Clara tidak seperti mantan-mantannya dulu.

"yes, berhasil" sorak Clara.

"jangan marah lagi ya..." kata Clara dengan senyum tulusnya.

"satu lagi dong tapi yang ini" Rian menunjuk-nunjuk bibirnya.

"gak, gak mau yuk kedalam lagi saja" Clara berdiri dari duduknya. Clara berniat melangkah, tapi genggaman tangan Rian membuatnya mengurungkan niatnya.

"tunggu"

"mau apa lagi sih?" tanya Clara.

Rian berdiri tepat di depan Clara, mendekatkan wajahnya, tangannya bergerak ke arah tengkuk Clara. Semakin dekat, sampai Clara bisa merasakan hembusan nafasnya, Clara memejamkan matanya.

"aw..aw.." Rian mengaduh kesakitan, refleks dia menjauhkan tubuhnya dari Clara. Begitu juga Clara, mendengar Rian tiba-tiba berteriak langsung membuka matanya dan dia mundur dua langkah. begitu terkejutnya Clara, ketika melihat bunda menjewer telinga Rian.

"bunda" ucap mereka hampir bersamaan.

"berani-beraninya kamu Rian!!!" kata bunda yang masih menjewer anaknya.

My Sweet Love [Proses REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang