12

2K 71 5
                                    

Hai.....
Minal aidzin wal faizin....
Selamat hari raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin.

Terima kasih buat para pembaca yang sudah membaca karyaku, tapi tolong dong jangan cuma baca, vote kek. (maksa deh)

Maaf kalau banyak typo
Happy reading....

"assalamualaikum" kataku saat aku dan Rian memasuki Rumah kakek.

"waalaikumsalam" jawab bunda yang kebetulan sedang duduk di Ruang tamu.

Bunda yang melihat siku dan kaki anaknya terluka langsung berdiri dari duduknya. "aduh Rian kamu kenapa nak? Clara kenapa Rian bisa luka gini ?"

Ini kenapa bunda jadi alay sih,padahal anaknya Cuma lecet dikit. Apa mungkin Rian ini anak manja ya...? batinku.

"kalian duduk disini saja, biar bunda yang ambil kotak P3K"

"baik bun" jawabku. Aku membantu Rian untuk duduk di sofa.

Setelah beberapa menit, bunda kembali ke ruang tamu dengan membawa kotak P3K. "bun biar Clara yang ngobatin lukanya" kataku pada bunda.

"ini, bunda ke dapur dulu ya. Mau masak buat makan malam" bunda memberikannya padaku dan bergegas ke dapur.

"aduh...sakit Ra, perih"Rian mengaduh saat aku mengobati lukanya yang berada di siku dan kakinya.

"ih...kamu ya, jadi cowok masak gini saja sakit, perih. Manja banget sih!" aku bukannya pelan-pelan malah ku tekan lukanya yang membuatnya menjerit seketika.

" aaawwww....Clara yang bener dong kalau ngobatin lukanya"

"iya iya"

"ada apa sih teriak-teriak?" Tanya Vika.

"iya kalian berisik banget." Vicky ikut berkata.

"ini nih, masa luka gini saja sampai teriak-teriak. Tadi waktu ada mantannya saja sok gak papa" kataku sedikit kesal.

"luka? Kok bisa kak Rian terluka?" Vika kembali bertanya.

"mantan? Maksud lo si Bella?" Tanya Vicky yang sedang mendudukkan tubuhnya ke sofa tepat didepan Rian.

"tadi dia disrempet gitu sama mantannya si Bella itu"ceritaku.

"ohh..." ucap mereka berdua (Vika dan Vicky)

"selesai" kataku ketika sudah selesai mengobati Rian.

"terimakasih sayang" Rian tersenyum dan mengelus kepalaku.

Setelah itu aku beranjak pergi ke kamar Vika yang merupakan kamar yang aku tempati untuk membersihkan diri alias mandi.

***

Hari-hari berlalu, tibalah disaat kami harus pulang ke Bandung. Tidak ada yang sepesial di hari-hari itu, selain bertambah dekatnya aku dengan Rian.

"ayah kami pulang ya..." pamit bunda pada kakek Danu ayahnya.

" iya nak"

Tidak lupa aku pun juga berpamitan pada mereka, kakek, Vika dan Vicky. Setelah kami selesai berpamitan, kami berjalan menuju pesawat yang akan membawa kami pulang ke Bandung.

Saat di pesawat seperti ketika kami berangkat, aku duduk disebelah Rian. "Ri-Rian boleh Tanya nggak?"

" Tanya apa sayang?" katanya.

"tentang Bella, apa dia cinta pertama kamu?" tanyaku ragu-ragu.

" ehm....iya"

"terus dia mantan kamu yang ke berapa?"

My Sweet Love [Proses REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang