A/N: Kepada yang terhormat reader nya author sekalian (asek, cieleh yang pake bahasa formal) Warning, Author sebenarnya ga tega, but nanti author bumbui sedikit lemon disini. Jadi bagi yang tidak menyukai adegan lemon, silahkan klik back. Sekali lagi gomennasai minna. Jangan marah sama author yah, ini demi kelangsungan storynya author yang satu ini.
Okey, ga usah sok melas lagi, langsung ajah. Happy Reading 👏👐👇👌✌✋💖
********
Mata Jade itu beradu dengan mata biru Aquamarine-Saphire. Sementara si Biru tidak berani menatap ke arah si Jade.
"Gaara, jangan menatap ku seperti itu!" pinta Kyoki dengan gugup. Hey, mengapa Kyoki gugup? Sementara mengahadapi Presiden saja dia tidak segugup itu.
Si pemilik jade yang bernama Gaara, hanya terkekeh. "Baiklah baiklah. Jangan memasang wajah memelas seperti itu. Tidak cocok di wajahmu!"
Kyoki hanya balas terkikik geli. Suasana kembali hening. Gaara sedang mempertimbangkan apakah dia akan memberitahu syarat untuk menerima nya pada Kyoki atau tidak.
"Kyoki....!" panggil Gaara dengan nada rendah. Apa kah dia bermaksud untuk menggoda sang gadis.
"Ada apa?!" tanya Kyoki dengan nada riang.
"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin ku katakan kepadamu!" balas Gaara.
Kyoki mengisyaratkan pada Gaara untuk memberitahunya.
"Sebenarnya, aku memiliki pilihan. Kalau kau memang benar benar menerimaku apa kah kau mau di buahi olehku?!" tanya Gaara lagi.
Kyoki memerah. Wah wah, ternyata Kyoki tidak sepolos itu ternyata saudara saudara, dia mengerti yang dikatakan oleh Gaara pemirsa.
"Apa kah memang harus?! Sulit sekali yah untuk meyakinkan kalian para mafia!" Kyoki sikit menggerutu untuk menghilangkan rasa gugup yang menggerogotinya. Wajah sudah sangat memerah karena perasaan malu yang tidak tertanggung.
"Tapi memang begitulah. Apakah kau tidak mau. Apa kah kau menerima ku hanya karena kasihan atau rasa empati?!" tunduk Gaara dengan nada kecewa berat.
"Baiklah, tapi jangan disini yah! Nanti ketahuan!" sontak Gaara langsung mencium bibir Kyoki dengan lembut dan itu berlangsung selama 1 menit.
Kyoki terkejut. Wajahnya sudah bagaikan tomat segar. Gaara melepas ciuman panjang dan membuat jantung Kyoki membeku itu. Matanya menatap lembut ke arah Kyoki.
"Terima Kasih, Hime!" Gaara pun mencium kening Kyoki dengan pelan lalu melepasnya dan segera tancap gas dari sana. Pergi ke Love Hotel tentunya.
**** Besok Paginya ****
Sakura dan yang lainnya menunggu di gerbang dengan wajah khawatir. Kyoki belum datang sejak tadi dan itu cukup membuat mereka kalang kabut.
"Kyoki kemana sih?!" tanya Sakura dengan mata berkaca kaca. Sedangkan Hinata berusaha menenangkannya.
Tiba tiba sebuah mobil sport berwarna merah melewati gerbang dan parkir di tempat parkiran. Gaara lah yang keluar dari mobil itu. Lalu berjalan ke pintu sebelahnya dan membukanya.
Kyoki turun dengan wajah berseri seri. Dia tersenyum manis kepada Gaara.
"Hime, hati hati yah, aku tidak mau kau terluka!" Gaara memegang tangan Kyoki, membantunya keluar dari dalam mobil. Sementara teman teman nya yang lain, hanya bisa cengo karena selama ini Gaara tidak pernah bisa bersikap lembut.
"Kyoki, sialan kau! Kemana saja. Kami sangat khawatir tau!" sembur Ino seraya berkacak pinggang. Dia mengeluarkan wajah sangarnya yang sangat di takuti oleh Kyoki itu. Sontak Kyoki langsung berlindung ke belakang punggung Gaara dengan wajah takut.
"Jangan Menakutinya begitu!" ancam Gaara dengan aura big boss nya yang telah keluar.
"Dan jangan mengancamnya!" sinis Shikamaru yang datang bersama dengan yang lainnya. Matanya menatap tajam kepada Gaara. Gaara mengendikkan bahunya tidak peduli.
"Jadi Kyo-chan sebenarnya dari mana saja. Kenapa lama datang, biasanya kau yang paling rajin datang pagi ke sekolah?!" tanya Hinata lembut. Sinar keibuannya membuat Kyoki menjadi lebih rileks dan mulai keluar dari tempat persembunyiannya.
"Tadi aku bangun telat. Lupa memasang alarm tadi malam karena sangat lelah. Oh iya kaki ku juga sangat sakit karena terkili, semalam ada penjahat yang mencegat ku, lalu menampar pipiku membuat nya memar dan berdarah. Lalu aku berlari dan taraa kaki ku terkilir. Dan Gaara datang menolongku entah darimana. Dia kayak Ghost Hero!" jelas Kyoki panjang lebar dengan sedikit kebohongan. Ino langsung memasang wajah khawatir.
"Sudah diobati?!" tanya nya.
"Sudah, Gaara yang mengobatinya. Dia sangat baik padaku!" balas Kyoki menyengir kuda. Sementara Gaara hanya memasang wajah menyeringai andalannya.
"Baiklah, ayo kekelas. PR mu pasti belum selesai kan?!" tanya Hinata dengan wajah lembut.
"Ehh, aku lupa. PR hari ini sangat banyak. Aku bisa dibunuh oleh Anko-sensei dan Kurenai-sensei. Hinata pinjamin aku!" rengek Kyoki dengan wajah panik yang menggemaskan, Hinata tersenyum dan mengangguk.
Mereka berlima pun pergi. Meninggalkan para mafia tampan kita di halaman parkiran.
"Gaara aku sedikit curiga! Bukan hanya itu saja yang terjadi semalam kan?! Kemana saja kau?!" introgasi Sasuke dengan pandangan menyelidik.
"Tentu saja. Memangnya aku tahan berdua an dengan wanitaku tanpa melakukan apapun. Dasar menggelikan!" dengus Gaara dengan wajahnya yang menampilkan seringai menyebalkan.
"Wanita-ku?! Apa jangan jangan.....?"
"Hmmm... Begitulah!" Gara langsung pergi, setelah mengatakan itu. Mata teman temannya membulat.
"Chotto matte yo Gaara. Jelaskan padaku apa yang terjadi!" desak Naruto.
"Sudah ku katakan bukan. Aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan lebih cepat dari pada dugaan kalian semua!" las Gaara dari kejauhan. Teman temannya mengejarnya dan terus menerus mendesak Gaara untuk menceritakan dan menjelaskan apa maksudnya tadi sejelas jelasnya.
**************TBC
Hahahahah, yeayyy akhirnya author bisa nyelesaian chapter 12 dengan cepat. Tadi author ngebut nulisnya, jadi mahklumin kalo banyak typo.
Maaf kalo singkat amat chapter kali ini, karena author kehabisan bahan cerita. Sial bangetkan author.
Sesuai tradisi wattpad sejak nenek moyang kita, tinggalin vote and vomentnya. Wkwkwkwk.
Salam manis, semanis manisnya untuk semua readernya author.
Sky_Cloudy
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
FanfictionKisah dari 5 pemuda mafia yang tampannya luar biasa dan 5 gadis cantik yang merupakan member dari girlband terkenal. Sedih, bahagia, Humoris, dan penderitaan selalu menghampiri hubungan mereka. Bagaimana kisahnya?!