SasuSaku Story

2.1K 91 14
                                    

Sakura dan Ino masuk ke dalam kelas mereka, yaitu 11-B. Dengan wajah cemberut Sakura menatap tajam ke arah Ino.

"CK, kenapa kau selalu mengajak berantam sih, buat orang kesal saja" gerutu Sakura pada Ino.

"Kau yang mengajak berantam Forehead. Aku bahkan hanya diam sejak tadi" balas Ino dengan nada kesal.

"Diam? Hello, sejak tadi kau selalu mengoceh pig. Tolong sadar diri" ucap Sakura dengan emosi. Ino hanya menggembungkan pipinya pertanda dia sedang kesal.

Tanpa mereka sadari sejak tadi satu kelas memperhatikan pertengkaran ga mereka dengan wajah kagum. Bahkan banyak yang memfoto dan memvideokan mereka dengan ponsel. Akhirnya, mereka berdua pun tersadar karena mendengar suara fotoan.

Dengan secepat kilat mereka langsung duduk di bangku mereka dengan perasaan malu. Sakura duduk dengan wajah memerah, dan mengeluarkan buku dari tasnya.

Saat sedang mengeluarkan peralatan belajarnya, seseorang memanggil Sakura dengan suara bass nya. Sakura menoleh ke arah pintu tempat asal suara yang memanggilnya, dan tampaklah Sasuke yang berdiri dengan style kerennya.

Banyak gadis di kelas Sakura yang teriak Pelang melihat Sasuke dengan gaya kerennya. Sakura awalnya terhipnotis dengan penampilan Sasuke, hingga akhirnya dai tersadar dan pura pura memasang wajah datarnya.

"Ya, ada apa?" Tanya Sakura dengan nada dingin.

"Bisakah kita berbicara sebentar. Ada yang ingin kukatakan padamu. Dan ini adalah hal yang sangat mendesak" ucap Sasuke dengan nada dingin.

Sakura menatap Sasuke dengan pandangan aneh. Namun, dia tetap menghampiri Sasuke dan berjalan mengikutinya. Ino melihat Sakura dengan pandangan menggoda.

"Kurasa sebentar lagi, akan ada pasangan baru di sini" gumam Ino dengan wajah menyeringai.

******
Di tempat SasuSaku.

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?" Tanya Sakura dengan nada bertanya.

"Sakura, aku bukanlah pemuda yang bisa berkata manis. Aku juga pemuda yang bisa bersikap romantis. Namun, aku bisa membuktikan perasaanku dengan perbuatan." Ucap Sasuke dengan wajah serius.

Wajah Sakura merona mendengar ucapan Sasuke yang terdengar sangat manis di telinganya. Dia bahkan bungkam, tidak tau harus mengatakan apa.

'Apa yang harus ku katakan padanya? Aku bahkan tidak bisa berpikir untuk saat ini. Apa yang harus ku lakukan?' pikir Sakura gugup. Wajahnya tidak bisa kembali ke wajah nya yang normal.

"Apa yang kau katakan" ucap Sakura dengan gagap.

Sasuke hanya memberikan seringai tampannya kepada Sakura dan menatap Sakura dengan dalam. Sakura terhipnotis ke dalam manik onyx milik Sasuke.

Wajah Sasuke mendekat ke arah wajah Sakura. Dia tetap menatap ke dalam manik emerald milik Sakura.

"Sakura, aku tidak bisa memintamu menjadi kekasihku, karena aku tau kalau aku hanyalah orang yang dipenuhi oleh banyak dosa. Aku bahkan seharusnya tidak pernah di lahirkan di dalam dunia ini. Walaupun, aku sangat ingin kau menjadi milikku, tapi aku merasa kalau kau bisa mendapatkan orang yang jauh lebih baik dariku" ucap Sasuke. Itu adalah perkataan nya yang paling panjang selama seumur hidupnya.

Sasuke menarik kembali wajahnya dengan kilatan kecewa di matanya. Sakura hanya diam, jujur saja entah mengapa dia merasa sangat kecewa karena Sasuke tidak memintanya menjadi kekasihnya. Padahal dia sudah sangat berharap.

Sasuke menatap arah lain dengan pandangan yang sulit diartikan. Dadanya sejak tadi terlalu cepat berdetak, dan itu membuatnya semakin takut.

"Sasuke, mengapa kau mengatakan hal itu?" Tanya Sakura dengan wajah bertanya. Dia membutuhkan penjelasan.

"Apakah kau masih belum mengerti? Padahal menurutku aku sudah mengatakannya dengan arti yang sangat jelas" balas Sasuke tanpa memandang Sakura. Dia masih bimbang untuk mengatakannya atau tidak.

"Jangan bercanda! Lelucon mu sama sekali tidak lucu. Aku tidak akan mengerti apa yang kau katakan kalau kau berbicara seperti itu" bentak Sakura marah.

"Apakah aku terlihat bercanda di depanmu? Apakah aku terlihat sedang mengatakan lelucon? Kau salah, aku mengatakan perasaan ku yang sejujurnya padamu" akhirnya Sasuke menatap Sakura. Onyx bertemu dengan emerald. Sasuke tampak frustasi karena masih merasa bimbang.

Mata Sakura berkaca kaca. Sebagian dari dirinya merasa sangat senang karena dia tau kalau Sasuke memiliki perasaan yang sama dengannya, namun di satu sisi dia merasa takut untuk mengatakan hal yang sejujurnya juga pada Sasuke.

Sakura takut terlukai kembali. Dulu dia pernah merasakan perasaan ini juga kepada seseorang yang berbeda. Namun, dia mendapatkan kenyataan pahit kalau orang yang selama ini dia cintai adalah orang yang membuat luka paling membekas dalam hatinya.

"Sasuke...." Panggil Sakura dengan nada berbisik. Sasuke menatapnya dengan pandangan bertanya.

Kali ini saja, Sakura rela di khianati suatu saat nanti kembali oleh orang ini. Karena orang ini adalah orang yang pertama kali menanamkan cinta paling besar dalam hatinya. Perkataan nya yang begitu membuat Sakura kehilangan kendali atas perasaannya.

"Bisakah aku mengatakan kalau aku juga mencintaimu?" Sakura tersenyum pada Sasuke. Air mata menetes dari pelupuk matanya. Untuk pertama kalinya Sasuke merasa kalau yang dilihatnya adalah seorang malaikat. Malaikat yang telah menyelamatkan hidupnya.

"Aku tidak tau kenapa aku bisa mencintaimu, padahal kau adalah orang yang dingin dan acuh. Begitu sombong dan selalu menatap orang lain dengan tatapan merendahkan. Namun, perasaan ini tidak dapat ditahan. Aku merasa tersiksa dengan perasaan ini. Aku bimbang, mengatakan yang sejujurnya padamu atau tidak? Tapi, aku tau kalau kau adalah orang yang baik dan aku tidak bisa menghindari pemikiran ku yang itu. Apa yang harus ku lakukan?" Sakura berucap seraya terisak. Dia menangis.

Dia ragu, apakah yang dikatakannya akan membuat dia bahagia atau merasa sedih. Namun, dia merasa lega karena sudah mengutarakan perasaannya yang sebenarnya kepada pemuda yang berada di depannya.

"Sakura, terima kasih ya karena sudah memberiku perasaan mu yang sangat berharga itu. Aku sangat bahagia mendengarnya. Tapi, apa kau akan tetap mencintai ku saat kau tau tau kebenaran tentangku?" Tanya Sasuke dengan wajah khawatir.

Sakura menatapnya heran. Dia merasa kalau orang yang dia cintai ini bukan lah biasa. Karena sejak awal dia masuk sakura seperti merasakan aura berbahaya darinya, meskipun begitu dia tetap mencintainya.

"Sakura, apakah kau akan tetap mencintaiku sekalipun kau mengetahui kalau aku adalah seorang..." Sasuke berbisik di telinga Sakura dan mengatakan kata yang selama ini selalu di khawatirkan nya akan membuat Sakura menjauh darinya.

Mata Sakura membulat, dia tidak menyangka kalau Sasuke adalah seseorang yang sangat berbahaya seperti itu. Sakura terdiam sejenak.
Sementara Sasuke sudah menunduk karena sejak awal dia sudah menduga kalau Sakura tidak akan pernah menerimanya.

"Sasuke..." Panggil Sakura dengan nada datar.


************TBC

Halo reader yang author sayangi, akhirnya author update lagi di fanfic yang tidak jelas sama sekali ini. Setelah sekian lamanya saya Hiatus, akhirnya saya kembali membawakan chapter yang membosankan.

Yap, walaupun isi dari chapter ini terkesan membosankan dan terlalu melow, tapi author harap kalian meninggalkan voment disini. Baiklah, sekian bacotan dari saya, sampai jumpa lagi!!!!!



Pixie_Arlenia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang