My Little Daughters [private]

1.9K 100 0
                                    

So Eun pov

Aku memandang pigura yang kini terpajang dikamar tidurku. Ya, hidupku memang sudah sangat sempurna. Dengan hadirnya dua putri cantik yang lahir dari rahimku. Aku tau, bahkan kini mereka sudah beranjak dewasa. Namun, aku selalu menganggap mereka adalah putri kecilku sampai kapanpun. Aku tersenyum tiada habisnya. Betapa beruntungnya aku, hidupku lengkap sangat bahkan dengan adanya mereka.

"Apa yang kau lihat yeobo, apa foto itu sangat mengalihkan duniamu hingga suamimu yang tampan ini tidak kau hiraukan?". Ujar seseorang yang tiba-tiba memelukku dari belakang dan ternyata ia adalah suamiku, Kim Sang Bum.
"Tidakkah kau lihat mereka cantik sepertiku hah? Lihatlah!". Aku menunjuk Joo Hyun dan Yoona anakku di foto tersebut.
"Ya, tentu saja. Mereka adalah anakku."
"Dan tentunya anakku juga oppa".
Aku memandang suamiku dalam-dalam. Walaupun kini ia dan aku sudah mulai menua. Tapi sama sekali tidak terlihat, bahwa ia sudah tua. Bahkan, ketampanannya terus bertambah membuat aku terus bersyukur kepada tuhan sudah memberi suami yang sangat setia.
"Apa ada yang salah? Kau terus memandangku sayang. Aku tahu aku tampan tapi tolong hentikan tatapanmu. Kau mau ku terkam?". Ucapnya percaya diri membuyarkan pandanganku. Aku berbalik melepas pelukannya dan mencium bibirnya singkat. Ia terlihat terkejut. Begitu lucu ekspresinya membuat aku dengan segera bergegas pergi dari kamar.
" hey yeobo, kau mengejutkanku. Aku bahkan belum membalasnya..". Protesnya sambil mengejarku. Aku pun langsung bergegas berlari ke bawah menuju dapur.

Di dapur

"Eomma.. Appa sudah bangun. Lihat.. Aku sudah membuatkan sarapan untuk kalian!". Ucap Yoona anakku pertama yang ternyata sedari tadi sudah membuatkan sarapan.
"Aigoo. Anak appa yang satu ini sangat rajin sekali.. Berbeda sekali dengan adikmu. Bahkan appa sudah bisa menebak adikmu bahkan masih ada didalam selimut". Suamiku memuji Yoona dengan menyentuh puncak rambutnya. Namun, aku agak sedikit tidak suka ketika ia menyangkutkannya pada anak kedua ku Joo Hyun. Joo Hyun dan Yoona hanya berbeda 1 tahun. Dan mereka duduk di bangku SMA pada kelas yang sama.
"Kau tidak boleh begitu oppa. Ini masih sangat pagi. Wajar saja jika Joo Hyun belum bangun. Mungkin saja ia tidur larut malam".
"Ya terus saja kau membela anakmu. Ini sudah waktunya bangun.. Tidak baik anak gadis sepertinya masih tidur di pagi seperti ini.. Lihatlah bahkan Yoona sudah sangat cantik".
"Sudah oemma.. Appa bukan saatnya kalian berdebat. Aku akan membangunkannya".
Yoona melerai.
Ya, beginilah seringkali Suamiku terlihat tidak suka dengan anakku Joo Hyun. Ia memang berbeda dengan kakaknya. Sangat berbeda. Yang tadi itu sebagai salah satu contoh perbedaannya. Joo Hyun ku seorang pemalas. Namun aku tetap menyayanginya. Sangat menyayanginya. Aku yakin jika ia sudah bertemu namja yang ia cintai ia akan berubah. Dan aku berharap segera.

Aku dan suamiku pun duduk di kursi makan dengan saling berdiam. Setelah beberapa menit, Yoona anakku datang disusul dengan Joo Hyun yang membuntutinya. Mereka duduk didepan kami.
"Lihatlah yeobo.. Bahkan anak emasmu belum sepenuhnya sadar sedangkan Yoona sudah sangat cantik". Cibir suamiku membuatku memandangnya tajam.
"Aku turun bukan ingin berdebat dengan appa". Joo Hyun menanggapinya dengan sangat malas.
"Tapi setidaknya kau jadikan Yoona sebagai contoh Joo. Apa jadinya suamimu nanti jika kau malas seperti ini".
"Bahkan aku belum memikirkan sejauh itu appa.. Kalau memang begitu aku tidak akan menikah dan akan terus bersama oemma saja".
"Tidak selamanya oemmamu akan menemanimu Joo. Kau harus belajar dengan kakakmu untuk bersikap sopan kepada orang tua!!".
"Aku kenyang".
Joo Hyun beranjak dari tempat duduknya dengan sangat kesal. Aku tahu apa yang dibicarakan suamiku sudah sangat menyakitinya.
"Oppa kau sudah menyakitinya..". Ucapku pelan. Yoona sedaritadi hanya diam menunduk .
"Aku akan membujuknya oemma..". Ucap Yoona kemudian ia beranjak menyusul adiknya. Pada saat itu hanya ada suara dentingan sendok makan saja yang terdengar. Ya biarkan saja.. Hari ini kau akan ku diami oppa.

TBC

After My Love Story [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang