Mengalah

866 80 3
                                    

"Ada apa kau ini Joo.. Akhir-akhir ini kau sering sekali melamun.. Apa ada masalah? Kau bisa menceritakannya padaku..". Jessica memandang JooHyun yang tengah melamun. JooHyun tersentak. Ia baru menyadari jika Jessica sudah duduk dihadapannya.

"Kau.. Kau mengagetkanku Sica-ah".

"Aku tidak apa-apa.. Hanya saja memang akhir-akhir ini kau tau kann tugas kita sangat menumpuk". JooHyun mengelak. Sebenarnya ia sedang memikirkan KyuHyun yang kian hari makin dekat dengan Yoona. Bahkan sudah seminggu ini, JooHyun tak pernah bertemu dengan KyuHyun.

"Jjinja? Tidak mungkin..  Cepat katakan Joo.. Aku tahu sahabatku sedang bersedih.. Bahkan sangatt".

JooHyun langsung berhambur ke pelukan Jessica. Nangisnya pecah begitu saja. Jessica mengelus rambut JooHyun pelan. Ia tahu sahabatnya ini sedang ada masalah yang besar. Ia biarkan ia JooHyun menangis terlebih dahulu. Ia bisa meminta penjelasan nanti.
.
.
.
.
Kim Bum masih saja berkutik dengan berkas-berkas yang begitu banyak.

"Tuan Kim.. Kau memanggilku?". Suara KyuHyun mengalihkan pandangan Kim Bum.

"Kemarilah nak.. Ada yang ingin kukatakan padamu". Perintah Kim Bum menyuruh KyuHyun untuk duduk dihadapannya. KyuHyun menurut.

"Ada apa Tuan Kim..?".

"Setelah kufikirkan baik-baik, ada hal yang aku inginkan darimu Kyu". Ucap Kim Bum.

"Aku ingin kau bisa bertunangan dengan Yoona".

Seketika hati KyuHyun sakit begitu mendengarnya. Ia tak pernah menolak permintaan Tuan Kim. Tapi untuk hal ini? Itu tidak mungkin bukan.

"Aku tahu, ini terlalu cepat. Tapi aku rasa kalian benar-benar cocok. Dan asal kau tahu, Yoona sangat mencintaimu". Lanjut Kim Bum. KyuHyun tak mampu berkata apa-apa. Bukan Yoona yang ia inginkan. Tapi JooHyun.

"Kyu? Kenapa kau diam?". KyuHyun tersadar. Apa yang harus ia jawab.

"Ehm.. Tuan Kim.. Aku akan memikirkannya baik-baik..". Akhirnya KyuHyun bicara. Ia benar-benar harus memikirkannya baik-baik.

"Hmm.. Baiklah. Tapi ada satu hal lagi yang tidak boleh kau tolak". Perintah Kim Bum.

"Apa Tuan Kim?".

"Kau harus menemani Yoona makan siang.. Ia bilang siang ini akan ke kantorku".

"Ne Tuan". Tidak apa-apa bukan? Hanya makan siang saja. Lagipula sudah beberapa hari ini ia makan siang bersama Yoona.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau tahu Kyu.. Ujian nya benar-benar sulit.. Aku harus berfikir 10 kali untuk menjawab 1 soal saja..". Gerutu Yoona. KyuHyun hanya terkekeh. Ia teringat JooHyun yang biasanya selalu mengeluh sehabis ujian. Ia begitu rindu dengan Joo nya.

"Kau hanya tertawa? Seharusnya kau membantuku. Aku sangat lemah untuk mengingat dan semua ujianku hafalan". Lanjut Yoona.

"Kau harus banyak belajar Nona Yoong.. Kau pasti bisa.. Menghafal itu mudah sekali".

"Itu untukmu Kyu.. Sedangkan aku.. Aku benar-benar lemah dalam menghafal. Aku tidak sepandai adikku.. Tanpa menghafal pun ia bisa menjawab soal". KyuHyun benar-benar merindukan JooHyun. Ia begitu senang jika Yoona bercerita tentang JooHyun. Ingin sekali ia banyak tahu mengenai sifat Joo yang sebenarnya.

"Jjinja? Kalau begitu kenapa kau tidak belajar bersama adikmu saja?".

"Ia begitu sibuk tapi sangat pemalas. Kau tahu kan, ia calon dokter. Terkadang aku masih tidak percaya jika adikku pemalas ini bisa menjadi dokter". Lanjut Yoona.  KyuHyun hanya tertawa membalasnya.

"Hey lihat kebetulan sekali itu adikku! JooHyun!". Ucapan Yoona seketika membuat KyuHyun menoleh. Dilihatnya JooHyun yang berjalan bersama Jessica memasuki caffe yang sama dengan Yoona.

JooHyun pov

Aku menghentikan langkahku ketika baru saja Yoona memanggilku. Dan ia sedang bersama, KyuHyun?

Kulihat Jessica yang membulatkan matanya ketika ia tahu Yoona bersama KyuHyun. Kemudian memandangku seakan meminta penjelasan. Kulihat KyuHyun yang hanya bisa memandangku diam mematung.
"Kemarilah!". Perintah Yoona.

Aku menoleh ke arah Jessica. Ia masih bingung akan situasi ini.

"Anggap saja kita tidak mengenal KyuHyun oppa..". Ucapku agak berbisik ke telinga Jessica.

"Tapi Joo..".

"Aku akan menjelaskan semuanya setelah ini.. Ingat! Anggap kau tidak mengenal KyuHyun oppa". Perintahku sekali lagi. Jessica mengangguk pelan. Kemudian aku dengannya menghampiri mereka. Hatiku seketika sakit ketika tahu KyuHyun yang sulit aku temui saat-saat ini sedang asyik berdua dengan Yoona.

"Hai Yoong". Ucapku memulai kemudian aku dan Jessica duduk disamping Yoona.

"Hai Joo.. Kebetulan sekali kau ada disini. Aku akan mengenalkanmu dengan seseorang". Aku menatap KyuHyun sekilas. Ia begitu canggung. Rasanya sakit sekali sungguh.

"KyuHyun.. Ini Kim Joo Hyun adikku. Joo.. Ini KyuHyun rekan kerja appa". Aku hanya diam mencoba menatapnya. Aku menyunggingkan senyum sedikit.

"Senang berjumpa denganmu". Ucapku. Sandiwara dimulai. Aku pura-pura tidak mengenal KyuHyun.

"Ne". Ucapnya singkat. Ia menatapku teduh. Aku merindukannya sungguh.

"Dan ini Jessica. Teman kelas Joo Hyun". Ucap Yoona lagi sambil memegang bahu Jessica.

"Hai". Ucap Jessica singkat. Ia masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

"Kau bisa memesan makananmu Joo.. Dan makanlah disini. Bergabung dengan kami". Ucap Yoona.

"Ani.. Aku tidak mengganggu kalian. Aku dan Sica bisa mencari meja lain". Aku menolak.

"Heii.. Tidak apa-apa. Lagipula KyuHyun juga tidak akan keberatan. Iyakan Kyu?". Kulirik KyuHyun singkat yang hanya mengangguk pelan. Aku hanya diam.

"Sebentar ya.. Kalian bisa memesan makan. Aku akan ke toilet". Izin Yoona yang kemudian beranjak pergi. Kini tersisa aku, Jessica, dan KyuHyun oppa. Air mata ku menetes begitu saja.

"Ayo pergi". Ucapku pada Jessica. Aku bergegas berdiri. Jessica menyusul.

"Sebenarnya kau dan KyuHyun oppa ada apa? Kenapa menjadi seperti ini". Jessica meminta penjelasan. Aku mengusap air mata yang terus saja berjatuhan.

KyuHyun menarikku dalam pelukan. Aku sungguh tak berdaya melawannya. Aku menangis begitu saja.

"Mian Joo. Ini sungguh bukan kemauanku..".

"Tidak.. Oppa tidak salah.. Aku yang salah.. Sudah lepaskan. Bagaimana jika Yoona tiba-tiba datang". Aku mencoba melepaskan pelukan. Namun KyuHyun oppa malah mengeratkan.

"Aku merindukanmu Joo.. Biarkan seperti ini sebentar saja". Aku menurut. Kemudian beberapa saat ia melepas pelukan dan mengusap air mata di pipiku. Kulihat Jessica ikut menangis.

"Aku akan pergi.. Sehabis ini ada pelajaran.. Nanti malam temui aku di caffe ini. Ada hal yang harus aku katakan padamu Oppa..".

Ia mengangguk.

"Sampaikan salamku pada Yoona. Katakan saja jika aku terburu-buru karena ada mata kuliah tambahan". Lagi-lagi KyuHyun oppa hanya mengangguk.

Aku menggandeng Jessica keluar dari restoran. Hari ini aku mengalah. Aku akan mengalah untuk membiarkan KyuHyun oppa bersama dengan Yoona. Tidak hanya itu, keputusanku sudah bulat. Aku akan melepas KyuHyun oppa sepenuhnya. Ini memang salahku.

Jika saja sejak dulu aku sudah mengenalkan KyuHyun oppa pada oemma dan appa...

Jika saja sejak dulu aku sudah mengenalkan Yoona pada KyuHyun oppa...

Mungkin saat ini akulah yang ada di posisi Yoona.
Tidak akan ada kejadian seperti ini.




TBC



Apa jadinya jika JooHyun melepaskan KyuHyun?
Apa KyuHyun akan menerima Yoona?
Apa kisah ini berakhir dengan berpihak pada Yoona?
Lalu bagaimana dengan JooHyun?

Entah.

After My Love Story [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang