Nostalgia

927 74 2
                                    

So Eun pov

Hari ini rumah begitu sepi. Padahal ini adalah hari minggu. Hari akhir pekan. Dimana seharusnya di hari ini semua anggota keluarga berkumpul untuk berlibur. Nyatanya tidak. Untukku hari-hari sama saja. Tentu saja, setiap harinya aku hanya berdiam di rumah dan melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya. Tidak terkecuali hari Minggu ini. Kedua anakku bahkan di hari Minggu ini sudah asyik pergi dari pagi. Baiklah lagi-lagi aku sendiri di rumah.

Eh, nyata nya aku tidak sendiri. Ada satu makhluk yang menemaniku. Siapa lagi kalau bukan suamiku. Biasanya di hari minggu ini ia gunakan untuk tidur seharian. Aku memakluminya. Di hari kerja ia sudah bekerja keras. Jadi ya aku biarkan saja di hari minggu ini dia tidur sepuasnya.

Namun, lagi-lagi nyatanya tidak. Lihatlah, kini ia sedang berdiri tak jauh dariku yang sedang menyibukkan diri di dapur. Aku memandangnya. Tumben sekali dia sudah bangun.

 Tumben sekali dia sudah bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum. Dan aku hanya memandangnya heran. Ada apa pagi-pagi begini ia sudah senyam-senyum seperti itu. Aku pun memalingkan muka. Aku melanjutkan pekerjaanku untuk membersihkan dapur. Sudah aku putuskan hari ini aku akan membersihkan seluruh isi rumah seharian.
Tiba-tiba aku merasa tangan kekar sudah melingkar di perutku. Ya tentu saja, siapa lagi kalau bukan suamiku. Ia menyenderkan kepalanya begitu saja di bahuku. Baiklah, aku menghentikan pekerjaanku.

"Ada apa hah? Pagi-pagi sudah begini?". Tanyaku ketus.

"Hmm aku merindukanmu yeobo. Bukankah hari ini hanya ada kita berdua?".

"Lalu kenapa kalau hanya ada kita berdua hah?".

"Kita bisa melakukan apapun sesuka hati kita di sini..".

"Ooh baiklah Kim Sang Bum.. Kita sudah cukup memiliki 2 anak. Aku tidak mau menambah lagi.. Kita bahkan sudah tua". Tuturku. Dia terlihat kecewa.

"Baiklah.. Kalau begitu bagaimana jika untuk hari ini saja kita pergi berkencan?". Aku membulatkan mata. Tumben sekali.

"Mwo?? Apa kau tidak lelah?? Kemarin saja semalaman kau tidak tidur. Andwe tuan Kim. Kau harus istirahat. Aku tidak mau kau jatuh sakit karenaku". Aku menolak walau sebenarnya aku sangat ingin. Tentu saja kesehatan itu nomor satu.

"Ayolahh Nyonya Kim. Bukankah sudah lama sekali kita tidak jalan berdua? Hanya berdua Nyonya Kim. Tanpa anak-anak. Lihatlah sepertinya bahan masakan sudah habis. Bagaimana jika kita hanya pergi berbelanja berdua?". Lihatlah. Dengan berbagai macam cara ia membujukku agar aku bisa mengiyakannya.

"Benarkah hanya berbelanja? Baiklah.. Setelah itu kau harus istirahat.. Oke?".

"Ne Nyonya Kim.. Aku akan beristirahat setelah itu".

Baiklah.. Hanya berbelanja. Dan aku sangat yakin ia akan begitu bosan menemaniku. Karena sekali aku berbelanja, aku tidak akan menghiraukan siapapun.

Ia pun melepaskan pelukan kemudian bergegas bersiap-siap. Tumben sekali hari ini ia begitu semangat. Aku terkekeh. Setidaknya, walaupun berbelanja aku bisa menikmati waktu hanya berdua dengannya.

After My Love Story [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang