#9#

5.7K 401 45
                                    

Hinata merasa bersalah pada Gaara dan Seina pasalnya weekend besok ia tidak bisa datang karena ia harus pergi ke Korea Selatan mengurusi cabang perusahaan keluarganya yang ada di sana.

Dengan berat hati terpaksa ia membatalkannya.

Hinata terbang ke Seoul - Korea Selatan negara yang terkenal akan kpop-nya.

Lama sekali ia tidak berkunjung ke nagara ini. Untungnya rapat di adakan esok hari. Dengan begini ia bisa menikmati pemandangan indah kota Seoul.

Hinata memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sungai Han. Sungai yang menjadi ikon negara ini. Banyak kaum muda, anak-anak bahkan lansia tengah menikmati suasana sejuk di sekitar sungai. Disekitar sini terdapat pohon serta taman bermain untuk anak-anak sehingga cocok untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Ngomong-ngomong soal keluarga, Hinata menginginkannya. Dilihatnya sekumpulan anak bersama kedua orangtuanya tengah bersendau-gurai, begitu bahagianya mereka.

Hinata memiliki keinginan jika kelak ia menikah lagi, tentunya dengan pria yang ia cintai. Ia ingin mengajak anak serta suaminya jalan-jalan ke taman sambil menikmati indahnya bunga sakura yang tengah bersemi, sambil makan bekal yang telah ia buat dari rumah. Membayangkannya membuatnya tersenyum sendiri dan tanpa sengaja ia malah menabrak seseorang.

"Ah, Mianhae... Aku tidak sengaja." Katanya menggunakan sedikit bahasa Korea.

"Hn." Jawab sosok itu datar.

Hinata mengernyit mendengar suara yang terlontar dari sosok yang dirinya tabrak. Ia seakan tak asing dengan suara itu. Ia lalu mendongak.

"K-kau!"

Terkejut.

"..."

"Sedang apa kau di sini?!" Bentaknya terkejut melihat sosok yang ada dihadapan-nya.

"Aku sedang ada urusan bisnis." Jawab sosok itu datar.

"Cih, sungguh sial nasipku bertemu denganmu di negara ini. Kapan hidupku tenang tanpa ada bayang-bayang dari klanmu!" Keluhnya.

"Apa segitu bencinya dirimu padaku, hn?" Tanya sosok itu lemah, tak lain adalah Sasuke.

Hinata menatap Sasuke lekat. Ia melihat jika Sasuke yang ada didepannya ini bukan Sasuke yang seperti biasanya. Sasuke yang ini tampak rapuh bahkan ada lingkaran hitam di kedua matanya.

'Apakah ia kurang tidur?' Batinnya.

"Aku benci padamu karna kau itu manusia paling buruk yang pernah kutemui." Jawabnya tajam.

Sasuke tersenyum kecut dan Hinata melihat senyum kecut itu. Entah mengapa melihat Sasuke tidak membalas kalimat pedasnya, ia merasa aneh. Ini bukan seperti Sasuke yang ia kenal. Sasuke yang biasanya akan menanggapi kata-kata pedasnya. Mereka akan saling adu mulut. Tapi ini? Sasuke bahkan enggan menanggapinya.

"Bagitu ya, aku sadar jika aku manusia yang keji. Sampai-sampai kau berkata seperti itu." Sasuke malah menghadap ke arah sungai Han. Ditatapnya aliran sungai dengan tatapan kosong.

Hinata yang melihat pancaran onix yang meredup itu merasa iba. 'Ada apa dengannya? Apa ia ada masalah?' Batinnya sekali lagi.

Biarpun Hinata tidak menyukai Sasuke, namun sebagai manusia yang memiliki hati, tidak sepantasnya ia berlaku kasar pada pria ini yang telah membuatnya sakit hati. Ia bukan manusia yang jahat, dan pendendam. Melihat Sasuke yang sepertinya kurang sehat. Sebagai manusia yang berbudi luhur, pantaslah jika saling menolong.

"S-Sasuke, a-apa kau sakit?" Tanyanya ragu.

Sasuke menoleh padanya. "Iie, aku baik-baik saja." Ucapnya lesu.

Gomen Hinata. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang