Disaat airmatanya terus mengalir deras. Pintu toko kuenya terbuka.
"N-Naruto."
.
.
Hinata melihat sosok Naruto masuk ke toko kuenya. Pria itu mengedarkan pandangannya mencari sosok yang ia cari. Setelah ketemu, ia lalu menghampiri Hinata.
Melihat Naruto berjalan kearahnya, Hinata langsung menyeka airmata yang tiba-tiba saja turun tanpa dirinya ketahui. Yang ia rasakan saat ini yaitu rasa sakit dan kehilangan.
"A-ada a-apa kau ke-kemari Naruto-kun?" Tanyanya terbata karena terlalu gugup.
"Aku kesini karena ingin menyampaikan jika saat ini Sasuke tengah sakit keras. Bahkan mungkin nyawanya terancam." Jawab Naruto sendu.
Hinata terkejut mendengar kabar tersebut, ternyata benar feelingnya jika ada sesuatu yang terjadi pada Sasuke. Tapi karena egonya yang tinggi dirinya menampik semua itu.
"Apa peduliku, aku dan dia tidak lagi memiliki hubungan apapun. Aku bahkan bukan istrinya lagi. Untuk apa kau mengabariku, harusnya kau kabari saja wanita yang menjadi kekasihnya." Balasnya angkuh.
"Demi Tuhan Hinata! Kau sudah berubah banyak, kau menjadi wanita yang sombong. Aku tahu, kau bukan lagi istri dari Sasuke! Tapi ingat Hinata, Sasuke itu teman kita, dia sahabat kita!" Naruto tanpa sadar telah menaikan volume suaranya, sampai-sampai orang-orang disekitar memperhatikan mereka. Merasa diperhatikan Hinata menyuruh Naruto untuk berbicara di ruang kerjanya saja.
Hinata menatap Naruto tajam. "Lalu, apa urusanku. Bagiku Sasuke bukanlah temanku. Hubungan kami telah rusak pada saat ia menyakiti sahabat terbaikku yang kini telah meninggal dunia. SASUKE TELAH MEMBUNUH SAHABAT SERTA ANAKNYA SENDIRI!" Balas Hinata kesal.
Naruto terkejut mendengar apa yang Hinata katakan, tapi ia berusaha untuk tidak terpancing. Jika ia terpancing, maka usahanya akan gagal.
"Aku tahu jika Sasuke itu brengsek! Kami para pria selalu dianggap brengsek oleh kaum wanita. Tapi apa kau tahu, mengapa Sasuke seperti ini?"
"Dan kau tahu kelemahan pria adalah godaan. Kau tidak tahu siapa Sasuke sebenarnya Hinata, karena kau tidak ingin tahu!"
"Akulah orang yang tahu siapa dia sebenarnya. Dia brengsek bukan karena kesalahan dirinya semata. Kau tahukan jika Sasuke itu banyak disukai oleh wanita, bahkan kau tahu sendiri, wanita seperti apa yang suka mengodanya?!"
"Biarpun kami, para pria sudah bersikeras untuk tidak tergoda tapi sebagai pria jika ada ikan dihadapan kucing, bukankah kucing itu akan memakannya? Sama halnya dengan Sasuke. Aku tahu siapa Sasuke, ia tidak akan pernah melakukan itu atas dasar paksaan, dan Sasuke selama ini tidak pernah merayu wanita manapun. Para wanita itulah yang datang padanya." Terang Naruto berapi-api.
Hinata terpaku, apa yang Naruto katakan tidak semuanya salah. Ia menyadarinya setelah Naruto mengatakannya.
Iya, selama ini para wanita itulah yang datang pada Sasuke. Mereka menggodanya, dan sebagai seorang pria normal, siapa yang tidak tergoda jika ada santapan lezat yang terus-terusan menggodanya. Tapi semua itu mereka lakukan karena mereka mempercayai Sasuke akan menjadi miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen Hinata. ✅
FanfictionSasuke dan Hinata telah resmi bercerai. Keduanya kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala. Namun salah satu diantara mereka merasa hampa. Dapatkah mereka bersatu kembali? Ataukah mereka berdua menemukan kebahagiaan yang lain? Disc@ Masashi K...