#6#

7K 467 25
                                    

Hinata yang sibuk seakan-akan menjadi wanita yang gila kerja. Sampai-sampai ia tidak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Tenten selaku sahabat serta calon kakak iparnya merasa was-was.

"Kau ini ya, jangan terlalu memforsir tenagamu seperti itu? Bahkan kau baru saja tiba dari LA mengurus bisnis keluargamu." Protes Tenten melihat sahabatnya terlalu memforsir dirinya.

"Gomen Tenten-chan... mau bagaimana lagi. Neji-nii sibuk di sini, Hanabi masih kuliah, dia belum lulus. Maka dari itu aku di suruh oleh Neji-nii ke sana." Akunya.

"Heem, aku tahu, tapi kau juga sibuk dengan bisnismu itu. Ditambah ku dengar kau ingin mendirikan restoran juga."

"Heem, aku suka memasak. Mungkin jika aku sudah tidak sanggup aku akan keluar dari perusahaan dan melimpahkan semuanya pada Neji-nii dan Hanabi. Biarlah mereka yang mengurusnya." Jawab Hinata santai sambil menyeruput minumannya.

"Dasar kau ini. Ngomong-ngomong kau sudah menemukan pria yang cocok belum? Aku dengar kau tengah akrab dengan pengusaha Sabaku corp itu ya?" Goda Tenten.

Hinata sempat malu mendengar perkataan Tenten.

"Sejak kapan kau seperti Ino dan Sakura?" Sindir Hinata tajam.

"Hai, aku hanya memastikan. Enak saja kau samakan aku dengan duo ratu gosip itu." Kesal Tenten.

"Habisnya kau berkata seperti itu."

"Baiklah-baiklah jika kau tidak ingin menjawabnya kita pindah ke topik lain." Dan begitulah mereka berbincang sampai waktu istirahat habis.

☯☯☯

Hinata tidak menduga jika Uchiha Mikoto datang ke toko rotinya.

"Okasan, selamat datang." Sapanya sopan sambil memeluk wanita paruh baya itu.

"Halo Hinata-chan. Kau semakin hari semakin sukses saja. Okasan bangga padamu sayang." Jawab Mikoto sambil tersenyum padanya.

"Ini semua juga berkat Okasan. Okasan yang selalu mengajariku memasak. Sasuke dan Itachi-kun beruntung memiliki Okasan." Pujinya kepada wanita itu.

"Kau ini bisa saja Hinata. Aku juga senang, memiliki Putri yang cantik sepertimu." Puji Mikoto kepadanya.

'Andai kau tetap menjadi istri Sasuke-kun aku akan sangat bersyukur Hinata.' Batinnya.

Sebenarnya Mikoto diam-diam sering ke sana. Namun ia tidak pernah bertemu dengan Hinata, dan baru kali ini mereka bertemu.

"Oh iya Hinata, apakah cookies tomatnya masih ada?" Tanya Mikoto kepadanya.

Hinata teringat jika hari ini menunya tidak ada cookies tomat.

"Ah... Gomen Okasan. Hari ini kami tidak membuatnya karena menu untuk cookies tomat adalah hari Kamis. Tapi jika Okasan mau aku bisa membuatnya sekarang. Apa Okasan keberatan?"

"Ah, tidak sayang. Okasan tidak keberatan kok... Okasan akan menunggunya." Hinata tersenyum kepada wanita yang sudah ia anggap seperti ibu kandungnya itu. Ia pun masuk ke dapur untuk membuat pesanan wanita itu.

Hinata tau jika Mikoto memesannya untuk Sasuke atau mungkin untuk seluruh keluarga Uchiha. Memang aneh, karena cookies rasa tomat. Cookies itu memang sedikit di buatnya, dikarenakan tidak selaris seperti rasa lainnya, misalnya cokelat.

Setelah beberapa menit Mikoto menunggu, akhirnya pesanan yang ia minta datang. Hinata memang wanita yang telaten. Ia bahkan membungkusnya dengan rapi.

Gomen Hinata. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang