Suasana dikediaman Hyuuga kali ini tengah bahagia. Hari ini Gaara dengan berani melamar Hinata untuk menjadi istri sekaligus ibu dari Seina.
Hinata terkejut, tidak menyangka jika Gaara serius dengan ucapannya beberapa hari yang lalu.
Pria itu dengan gentleman meminta restu pada sang ayah serta kakak sepupunya, bahkan seluruh anggota Hyuuga yang lainnya. Hiashi yang sedari awal menyukai pria ini dengan senang hati menerimanya, namun sebelumnya ia meminta penjelasan pada Hinata, apakah putrinya mau dilamar oleh Gaara atau tidak.
Dengan rona merah di kedua pipinya, Hinata mengangguk malu. Ia setuju menerima lamaran Gaara. Ia yakin jika Gaara adalah pria yang baik bahkan ia lihat jika cinta pria itu sangat besar. Bahkan Gaara sangat sayang pada anak kecil itulah poin mengapa Hinata menyukainya. Bagi Hinata jika seorang pria menyukai anak kecil itu tandanya pria itu adalah pria yang baik dan lembut.
Karena kedua belah pihak telah setuju maka Hiashi sepakat pernikahan mereka akan dilangsungkan pada musim dingin. Bertepatan dengan ulangtahun Hinata.
Mereka sengaja karena baik ia dan Gaara harus terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaan masing-masing.
Kali ini Gaara dan Hinata berada di taman belakang kediaman Hyuuga. Keduanya tengah menikmati pemandangan disekitar taman.
"Aku tidak sabar ingin hidup bersamamu Hinata." Gaara menatap wajah gadisnya seraya menggenggam tangannya.
Hinata menatap Gaara sambil menundukan wajahnya malu. Betapa ia bahagia bersama dengan pria ini. Genggaman tangan Gaara ditangannya begitu kuat, dan juga hangat. Pria ini bahkan terlalu sopan untuknya. Gaara tahu bagaimana menghargai wanita. Bahkan ia hanya menciumnya di kening atau di pipi saja. Baginya ciuman disana penuh dengan kasih sayang dan ketulusan.
💔💔💔
Sakit yang Sasuke rasakan seakan perlahan-lahan membunuhnya. Berita pertunangan bahkan pernikahan Hinata dengan Gaara membuat luka dihatinya semakin menganga.
Ia sudah tidak punya tenaga untuk mengejar wanita itu lagi. Ia tidak tahu lagi apa yang dapat ia lakukan untuk dimaafkan bahkan ia sudah tidak pantas mengemis cintanya. Ia sadar Hinata pantas mendapatkan kebahagiaan, biarpun tanpanya.
Dialah yang bodoh, telah melepas wanita itu dan sekarang Kami-Sama menghukumnya. Ia bahkan tidak dapat mencicipi cinta wanita itu sedikit pun. Sedari dulu wanita itu tidak pernah mencintainya. Dirinya dimata wanita itu hanyalah pria brengsek yang seharusnya mati.
Sudah beberapa botol minuman keras yang dirinya tenggak. Biarpun ia berhenti dari bermain wanita. Tapi malah jadi tukang mabuk-mabukan dan perokok akut.
Sasuke seakan ingin membunuh dirinya sendiri secara perlahan. Hinata pernah mengatakan padanya jika lebih baik ia mati saja daripada menjadi manusia paling brengsek.
Keluarga Sasuke sangat miris melihat Sasuke seperti ini. Sasuke seakan lebih parah dari yang dulu. Kini tubuhnya semakin lama semakin kurus, bahkan pria itu sering sekali keluar negeri mengurus perusahaan disana. Tapi satu yang pria itu masih lakukan. Ia diam-diam masih mengirim bunga mawar merah dan putih pada wanita yang dicintainya.
Disisi lain, Hinata penasaran sebenarnya bunga-bunga yang sering ia dapatkan dari siapa? Bahkan ia diam-diam menyelidikinya tapi semua pencariannya buntu. Ia pernah bertanya pada Gaara tunangannya tapi pria itu tidak mengirimkannya. Dan semakin penasaranlah dirinya.
Hinata mencurigai satu orang yang menjadi pelakunya, yaitu Sasuke tapi dirinya tidak yakin. Sasuke tidak mungkin seperti itu? Orang itu terlalu kaku dan setahunya Sasuke tidak suka dengan bunga. Bahkan pria itu tidak tahu bahasa bunga. Hinata yakin Sasuke jauh dari kesan seperti itu. Yang ia tahu pria itu terlalu brengsek. Sasuke tidak pantas disebut manusia setelah apa yang dia lakukan pada sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen Hinata. ✅
FanfictionSasuke dan Hinata telah resmi bercerai. Keduanya kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala. Namun salah satu diantara mereka merasa hampa. Dapatkah mereka bersatu kembali? Ataukah mereka berdua menemukan kebahagiaan yang lain? Disc@ Masashi K...