24

1.3K 100 8
                                        

Semua berjalan baik setelah kejadian kebenaran terungkap.  Jung Eunji yang notabene nya sebagai tersangka di kejadian ini sementara diawasi oleh pihak kepolisian dan pihak sekolah.  Dia akan tetap melanjutkan aktifitas nya hingga ujian akhir,  namun jika dia melakukan hal gila lagi,  terpaksa dia akan dibawa ke rumah tahanan.

Tak banyak yang tau kehidupan Jung Eunji setelah itu bagaimana.  Dia benar benar merasakan kesepian,  keterpurukan dan kehancuran.  Orang tua nya yang di cap sebagai salah satu orang berpengaruh di Korea mulai tak memperdulikannya.  Dunianya kelam,  tak ada seorangpun yang menjadi sandarannya. 

Di lain sisi,  Seulgi,  dan Jongin sudah sangat sering mengunjungi Wendy di rumah Yoongi.  Jangan tanya bagaimana hubungan Chanyeol dan Yoongi sekarang,  mereka sudah cukup dekat.  Jangan lupakan masih seperti apa perasaan Yoongi terhadap Wendy,  masih sama dan tak sedikitpun berkurang.

.

"Jadi kau besok akan kembali bersekolah? " tanya Jongin yang tengah duduk di kursi belajar di kamar Wendy

Wendy mengangguk mantap dan mengarahkan kepalanya kearah kedua temannya yang saat ini datang mengunjunginya

"Dan kalian jangan memberi tau Chanyeol dulu ya,  aku akan memberikan kejutan"

"Baiklah,  baiklah.  Selamat kembali kesekolah ya sahabatku! " seulgi langsung saja memeluk Wendy yang sudah lumayan lama tak ditemuinya

"Teman teman ayo kebawah,  ibuku sudah membuat masakan spesial untuk kita" tiba tiba Yoongi datang membuka pintu kamar wendy

"Kebetulan sekali cacing cacing diperutku sudah menari nari,  ibumu memang yang terbaik Yoongi-ah! " ujar Jongin seraya mengelus perutnya

"Kalau masalah makan saja otakmu bekerja! " ujar Seulgi seraya mencubit pelan perut Jongin

Entah sampai kapan aku bisa melihat kekonyolan-kekonyolan kalian teman!  -wendy

Eunji POV

Aku terbangun dari mimpi burukku.  Ya,  setiap detik,  setiap menit,  setiap jam dan setiap hari yang kulalui sekarang adalah MIMPI BURUK.  aku kacau,  hal yang seharusnya menjadi milikku kini balik menjauhiku.  Dan hari ini, aku harus kembali keneraka dimana semua orang mengacuhkanku dan menatap kebencian kepadaku. Aku sangat membenci tempat itu sekarang.

"Yakk kau cepatlah mandi, dan pergi kesekolah!"

Kalian tebak itu siapa? Yaa bahkan pembantu di rumahku sendiripun mulai tak menghormatiku.

Aku benar benar hina, orangtua ku tak mempedulikanku, pada akhirnya statusku yang hanya sebagai ANAK ANGKAT akan menang. Entahlah mereka masih menginginkanku atau tidak.

Terkadang aku berpikir apakah aku harus meminta maaf pada semua orang yang sudah kuganggu? Namun tetap saja ego ku yang selalu mendominasi. Gengsiku selalu saja menang, pikiranku selalu saja mempengaruhiku dan mengatakan bahwa ini semua bukan salahku, dan aku berhak mendapatkan apapun yang kumau.

Aku segera melangkahkan kakiku menuruni ranjang, dan berjalan gontai menuju meja rias

Diseberangku ada bayangan wanita berantakan dengan mata bengkak, kulit kering dan rambut berserak.

Itu aku, aku seperti pasien rumah sakit jiwa sekarang, tak berguna.

Kembali kulangkahkan kakiku sekuat tenaga menuju kamar mandi, kurasakan nyeri menjalar kesekujur tubuhku.

...

Aku menuruni tangga dan segera melangkahkan kakiku menuju ruang makan. Namun langkahku terhenti ketika aku menangkap sebuah benda hitam dan silver di atas salah satu meja hias. Pikiranku mulai bekerja, terbesit ide diotakku. Segera aku mengambil benda itu dan berlari kecil menuju luar rumahku, kulupakan rencana awalku untuk sarapan.

MISSING YOU LIKE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang