Wendy pov
Si namja pabbo ini mengajakku keluar rumahnya.
Astaga, aku benar benar merasakan dunia manusia ini. Hembusan angin menyapa tubuhku, kicauan burung terdengar merdu, dan lalu lalang orang kini menyadari keberadaanku. Yang dahulunya aku tak bisa dilihat, kini mereka akhirnya melihat ku.Kami berhenti disebuah toko baju. Dia menarik ku ketempat khusus baju wanita.
Astaga baju baju ini sangat bagus, seperti baju yang dipakai artis artis di acara acara musik yang sering kutonton.
Author pov
"Ini sangat bagus untukmu. Aku lebih suka jika seorang perempuan memakai jeans." Ujar chanyeol sambil menyerahkan sepasang baju kemeja putih dan ripped jeans. Tak lupa chanyeol memberikan cardigan bulu yang panjangnya hampir menyentuh telapak kaki.
"Di luar dingin, cepatlah kau tukar bajumu." Sahut chanyeol sambil terus melihat lihat baju disana.
Wendy pun keluar dari ruang ganti dengan setelan outfit pilihan chanyeol.
"Astaga, bahkan gadis ini sangat cantik memakai jeans. Aku berhasil berdegup ke empat kalinya. Apa ini maksudnya?" Chanyeol masih terpaku melihat wendy.
"Kyaa?? Gwaenchana??" Sahur Wendy sambil melambaikan tangannya ke wajah chanyeol dan berhasil membuyarkan lamunannya.
"Aku ingin membeli ini. Dan ini juga!" Ujar chanyeol kepada pegawai toko sambil menunjukkan pakaian yang dipakai wendy dan menyerahkan beberapa pasang pakaian yang dipilihnya untuk wendy.
Setelah membayar pakaian pakaian tersebut, mereka melangkah menuju toko elektronik, lebih tepatnya gadget store.
Chanyeol melihat salah satu hp di lemari kaca itu.
"Kami ingin melihat ini!" Sahut chanyeol kepada pegawai sambil menunjuk ponsel itu.
"Ini samsung galaxy s7. Keluaran terbaru! Ada banyak fitur fitur terbaru! Ujar pegawai tersebut.
"Kau menyukainya?" Tanya chanyeol kepada Wendy.
"Mwo?? Ini untukku?" Tanya Wendy kembali.
"Menurutmu?? Cepatlah katakan apakah kau menyukainya??" Sahut chanyeol lagi.
"Nde. Johaso!" Ujar wendy sambil mengangguk.
"Oke, aku beli yang ini, dan tolong berikan case berwarna biru tosca!" Sahut chanyeol.
"Baik tuan!" Ujar pegawai itu.
"Kau akan menghabiskan uang mu! Apakah hari ini kau tidak kerja?" Tanya wendy.
Lalu pegawai itu datang membawa kotak hp dan segera membungkus hp itu dengan case berwarna biru.
Chanyeol memberikan kartu kredit nya.
"Gamshamnida tuan" ujar pegawai itu sambil membungkuk.
Chanyeol mengangguk dan sibuk memainkan hp baru itu.
"Aku memiliki hak atas uangku sendiri! Nah, jaga ini baik baik. Aku menyimpan nomor ku di kontak pertama. Jadi jika terjadi sesuatu, kau bisa segera mengabariku! Sahut chanyeol sambil menyerahkan ponsel tersebut.
"Mwo?buatku? Jinjja?? Aku memiliki ponsel sendiri? Daebak" ujar Wendy sambil melihat seluruh permukaan ponsel itu.
"Kau tau cara mengoperasikannya kan?" Tanya chanyeol.
"Tau dong. Kan aku sering melihatmu memainkan hp. Jadi aku sudah tau melakukannya! Tapi tunggu, kau tau darimana aku sangat menyukai warna biru?" Tanya wendy sambil mendongkak untuk melihat chanyeol.
"Benarkah? Kau menyukai biru? Padahal tadi aku hanya asal menyebutkannya! Ya sudahlah kajja" sahut chanyeol sambil menarik tangan wendy.
Mereka baru saja keluar dari toko sepatu.
Lalu mereka berjalan menyusuri trotoar.
Wendy di depan sebuah toko. Matanya menatap seragam seragam sekolah di balik jendela kaca yang besar tersebut."Kyaa wendy-ya?" Panggil chanyeol setelah sadar tak ada Wendy disampingnya. Lalu dia berbalik dan melihat Wendy terhenti lalu dia menyampari wendy.
"Kyaa Gwaenchana?" Chanyeol mengikuti arah pandangan wendy.
"Kau ingin memilikinya?" Tanya chanyeol membuyarkan lamunan wendy.
"Chanyeol-ah. Bersekolah pasti menyenangkan kan?" Tanya wendy.
"Apa kau bilang? Menyenangkan? Begitu banyak hal hal negatif terjadi apabila kau sekolah! Seperti pembullyan, senioritas dan banyak lagi! Jika kau lemah, kau tidak akan bisa bertahan!" Sahut chanyeol
"Tapi persahabatan itu menyenangkan, seperti persahabatanmu bersama eunji eonnie!" Sahut wendy."Ya sudahlah! Ca, kita pulang!" Ajak chanyeol sambil menarik tangan wendy.
*tbc.
Vomentnya jangan lupa sayang!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING YOU LIKE CRAZY
FanfictionKehilangan seorang yang sangat kau sayangi, kadang membuatmu merasa tak diperlukan.