5

1.4K 164 8
                                        

Chanyeol pov

"Tapi persahabatan itu menyenangkan, seperti persahabatanmu bersama eunji eonnie!" Ujar wendy.

"Ya sudahlah. Ca, kita pulang!" Ajakku lalu menarik tangannya.

Sesampai dirumah, aku meletakkan belanjaan tadi ke kamar tamu.

Wendy mengikutiku dari belakang.

"Mulai sekarang ini kamarmu! Kau bisa merapikan dan memodifikasinya!" Ujarku padanya.

Wendy tampak tersenyum riang,
"Nde. Kamar ini sangat besar!" Sahutnya sambil terus tersenyum. Anak ini kerjanya hanya tersenyum.

"Ya sudah aku mau istirahat, karena nanti malam aku akan bekerja!"

Aku segera meninggalkan kamar wendy dan menuju kamarku.

Chanyeol pov end

Wendy pov

Astaga, tak kusangka aku sudah bisa merasakan tidur dan memiliki kamar sendiri.
Oke, aku akan membuatnya lebih menarik.

Kuarahkan tanganku ke seluruh sisi kamar ini sambil memikirkan apa yang akan kulakukan.

Oke aku menyihir kamarku menjadi tosca blue world.

Dinding biru dengan motif yang cute. Aku mengarahkan lagi tanganku pada rak buku yang tua itu, aku menyihirnya menjadi lebih menarik, begitu juga dengan meja rias dan ranjang.

Aku menambah hiasan hiasan kecil didinding. Aku menambah kesan bintang bintang kecil di bagian atap.

Wah kamar ini menjadi sangat mengagumkan, aku bangga dengan karyaku. Lalu aku mengambil ponsel yang tadi diberi chanyeol, dan aku berselca seperti yang biasa manusia lakukan..aku berselca sambil menunjukkan kamarku yang menakjubkan ini.

Oke aku lelah, baru kali ini aku merasakan lelah, mungkin manusia memang sering lelah. Baiklah aku akan tidur.

Wendy pov end.
                          ***
Author pov
"Wendy ya aku akan berangkat kerja. Kau tungulah di.. astaga dia sudah tidur. Astaga, dia menggunakan sihirnya untuk mengubah kamarnya. Baiklah" ujar chanyeol saat membuka pintu kamar wendy.

Chanyeol berjalan menuju tempat kerja.

Dia pun melakukan pekerjaannya. Saat jam istirahat, chanyeol pergi ke kursi diluar tempat kerjanya.

"Gadis itu tampaknya sangat ingin bersekolah. Tapi bagaimana?" Gumamnya

Chanyeol tampak menunduk, sepertinya sedang  berfikir.
Lalu dia mengangkat kepalanya sambil tersenyum. Ntah apa maksudnya, lalu dia melangkah masuk menuju tempat kerjanya lagi.

***
Chanyeol pov
Aku pamit dengan atasanku dan mengganti seragam kerjaku. Aku melangkah dengan penuhbpasti menuju tempat yang tadi membuat Wendy terhenti.
Aku akhirnya sampai di toko seragam sekolah.

Aku melihat seragam sekolahku disana.

Iya aku memutuskan untuk membelikannya pakaian sekolah yang tadi ia inginkan.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Ujar wanita pegawai tokoh tersebut

"Aku ingin membeli seragam itu" sahutku sambil menunjuk seragam itu.

"Ukurannya tuan?" Tanya wanita itu.

Aishh ukuran wendy apa ya. Aku berpikir keras, lalu aku melihat badan wanita pegawai itu. Ya, dia memiliki ukuran badan yang hampir sama dengan wendy.

"Kira-kira dia memiliki badan seperti anda." Sahutku lalu dia mengangguk dan mengambil pakaian nya.

"Ini tuan. Apakah tuan ingin membuat name tag juga?" Tanyanya.

"Iya." Jawabku sambil mengangguk.

"Baiklah, tunggu sebentar tuan!" Sahutnya sambil meninggalkanku untuk menuju kebelakang.

Wendy pasti sangat senang.

                         ***
Aku berjalan mantap menuju rumah. Aku menekan kode kombinasi lalu pintu terbuka.

"Aku pulang!" Ujarku sambil membuka sepatuku dan meletakkannya di rak sepatu.

"Kau sudah pulang? Cepat kau mandi. Aku sudah menyiapkan makanan" ujar wendy yang masih memakai celemek.

"Baiklah cerewet!" Ujarku sambil menaiki tangga dan menuju kamarku.

Setelah mandi, aku turun menuju ruang makan. Disana Wendy sudah menunggu. Ternyata dia sudah mandi.

"Ayo makan!" Sahutnya dan aku segera melahap masakan yang cita rasanya tak asing.

Setelah makan, kami menuju ruang keluarga. Kami menonton acara komedi.

Oiya aku teringat sesuatu.
"Wendy-ya! Tunggu sebentar aku akan mengambil sesuatu." Ujarku sambil berjalan cepat menuju kamar san mengambil bungkusan berwarna merah hati.

Aku membawanya kebawah.
"Ini buat mu!" Ujarku sambil menyerahkan bungkusan tadi.

"Ighe Mwo?" Dia mengernyitkan dahinya.

"Buka saja!" Sahutku lagi.

Aku memperhatikannya membuka bungkusan itu. Alangkah senangnya dia melihat benda yang ada dibalik kotak itu.

"Ini benar benar seragam sekolah? Kau memberiku seragam sekolah?" Tanyanya sambil menunjukkan ekspresi senang dicampur bingung.

Aku hanya mengangguk, aku terus memperhatikannya.

"Kau mulai bisa bersekolah besok!" Sahutku yang membuatnya terhenti dari aktivitasnya

"Sekolah? Jeongmal?" Aku tak tau lagi ekspresi apa yang dia tunjukkan, yang pasti dia sungguh sangat senang. Aku juga sangat senang dia menyukai pemberian ku.

Tiba tiba dia memadamkan senyumnya saat melihat name tag.

"Mengapa namaku park wendy? Aku son wendy!" Sahutnya agak sedikit membentak.

*tbc

Vote vote comment comment!! Jangan lupa yaa sayaang

MISSING YOU LIKE CRAZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang