"Kyaa chanyeol ah! Sekolah itu sangat menyenangkan. Apalagi sepertinya aku dan eunji mulai menjadi teman.
"Kau sangat cantik mengenakan seragam sekolah!" Sahut chanyeol.
"Hahaha. Sudah biasa aku mendapatkan pujian seperti itu!" Sahut wendy sambil tersenyum evil.
"Aigoo. Pede sekali kau!" Sahut chanyeol lagi.
Saat ini mereka sedang berbaring di kursi besar di atap
"Kyaa chanyeol-ah" panggil wendy.
"Kau! Bisakah kau sopan sedikit? Aku ini lebih tua darimu! Panggil aku oppa!" Sahut chanyeol sambil menjitak kepala Wendy
"Yak appo! Baikalah. Oppa! Apakah kau tidak mencintai eunji eonnie? Dia sangat cantik dan baik!" Sahut wendy sambil menatap wajah chanyeol.
"Iya aku jatuh cinta kepadanya. Jatuh cinta sebagai sahabat!" Jawab chanyeol sambil tersenyum tipis.
"Kyaa! Bagaimana bisa kau tidak mencintai gadis secantik dia!" Tukas wendy.
"Oppa! Aku boleh minta tolong gak?" Tanya wendy sambil memamerkan puppy eyes nya.
"Kyaa jangan menunjukkan ekspresi itu! Kau minta tolong apa??" Tanya chanyeol sambil menaikkan alis matanya.
" jangan mengungkapkan cinta pada eunji eonnie terlalu cepat ya! Aku belum siap tinggalin bumi. Aku masih ingin bersekolah!" Sahut wendy dan segera bangkit dari rebahannya.
Chanyeol juga mengikuti wendy. Lalu mereka duduk berdampingan di kursi.
Chanyeol pov
"Oppa! Aku boleh minta tolong gak?" Ujarnya sambil menunjukkan puppy eyesnya. Astaga menggemaskan.
"Kyaa jangan menunjukkan ekspresi seperti itu! Kau mau minta tolong apa?" Sahutku
" jangan mengungkapkan cinta pada eunji eonnie terlalu cepat ya! Aku belum siap tinggalin bumi. Aku masih ingin bersekolah!" Sahut wendy dan segera bangkit dari rebahannya
Aku mengikutinya yang saat ini sudah terduduk.
Jleb. Rasanya sangat aneh didalam sana.
Perasaan apa yang aku rasakan saat ini. Bahkan aku sangat tidak ingin kehilangan nya."Kyaa ngomong apa kau? Bahkan aku tidak akan mengungkapkan cinta ke siapapun agar kau tidak bisa pulang ke negerimu dan terus menemaniku dan membantuku!" Sahut ku sambil mengacak acak rambutnya.
"Aissh." Wendy memukul bahu ku lumayan keras.
Chanyeol pov end
Wendy pov
Aku memasuki kamarku dan hendak belajar. Tiba tiba kalung pemberian ratu irene yang diberi nya untukku bisa berkomunikasi dengan negeri lavernania, bercahaya tanda ratu irene memanggilku. Lalu aku menyentuhnya, dan layar hologram muncul didepanku.
"Yeobosseyo eommonim yang mulya ratu!" Sahutku sambil mengormat.
"Whoa wendy-ssi kau telah berubah menjadi manusia?" Ujar ratu irene sambil tersenyum lebar.
"Nde yang mulya. Aku tidak tau mengapa. Gelang ini penyebabnya!" Ujarku sambil menunjukkan gelang yang kupakai.
"Haha. Mianhae Wendy sayang. Aku sengaja tak memberi tahu mu. Agar kau tidak teledor. Tapi gelang itu hanya bekerja saat kau memang ingin berniat menjadi manusia. Jadi gelang itu berhubungan langsung dengan pikiran dan perasaanmu!" Terang ratu irene.
"Ohh begitu. Arraseo eomonim!" Aku mengangguk mantap
"Jadi, teruslah menjaga chanyeol sampai dia menemukan cinta sejatinya!" Ujar ratu irene sambil menunjukkan senyum manisnya.
"Nde eommonim!" Sahutku sambil membungkuk hormat lagi."Geurae, aku sedang ada pekerjaan lagi wendy-ssi. Jaga kesehatan mu! Hwaiting!" Ujar ratu irene sambil mengepalkan tangannya untuk menyemangatkanku.
"Gamshamnida yang mulya" aku membungkuk lagi lalu layar hologram itu mendadak hilang.
Aku memang lumayan sangat dekat dengan ratu irene. Aku memang diperlakukan berbeda dengan bidadari lainnya. Tapi dahulu saat aku masih menetap di lavernania, raja dan ratu sering sekali tidak berada di lavernania. Mereka sangat jarang ada di istana. Kadang kadang saja kalau ada acara kerajaan dan pekerjaan mendadak mereka datang. Kata ratu irene, ia dan raja sedang ada perjalanan lawatan kerajaan ke negeri peri.
Tapi tampaknya 6 tahun terakhir ini, raja dan ratu tidak pernah lagi berpergian.
Oiya aku lupa menceritakan kalau aku memang fasih berbahasa inggris. Itu karena appaku adalah seorang bidadari laki laki yang bekerja sebagai pegawai istana yang berasal dari canada. Dia jatuh cinta kepada bidadari korea yaitu ibuku. Jadi aku bercakap cakap dengan appa ku dengan bahasa inggris.
Aku membuka buku fisika. Yup, aku sangat senang dengan semua buku baru ini. Aku membaca semuanya sampai mataku berair. Aku tak tahan lagi, hoaaam aku menjatuhkan kepalaku ke atas meja.
Wendy pov end
Author pov
Chanyeol menutup buku yang tadi dibacanya lalu memasukkan semua buku yang besok akan dibawanya.
"Aku akan pergi ketempat wendy" gumam chanyeol lalu keluar menuju kamar wendy.
Kreek, suara pintu terdengar.
"Astaga, anak ini terlalu semangat belajar." chanyeol memasuki kamar wendy dan melihat Wendy tertidur di meja belajar.
Lalu dia meletakkan tangan kirinya di tengkuk Wendy san tangan kanannya di belakang lutut Wendy. Yup, chanyeol berniat memindahkan wendy ke ranjang.
Degup sangat kencang terjadi di dadanya.
Entah gugup atau takut. Chanyeol berusaha semaksimal mungkin agar Wendy tidak terjaga.
"Yaash" pekik Chanyeol setelah berhasil memindahkan wendy ke ranjangnya.
"Selamat tidur bidadari gila!" Sahut chanyeol sambil mengelus rambut wendy.
Lalu chanyeol memakaikan selimut kepada wendy.
Chanyeol mematikan lampu dan segera keluar kamar wendy."Jatuh cinta?" Gumam chanyeol dalam hati.
*tebece
Voment nya readirnim yang kece badai

KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING YOU LIKE CRAZY
FanfictionKehilangan seorang yang sangat kau sayangi, kadang membuatmu merasa tak diperlukan.