You're[1] MINE

4°

[Biasakan meninggalkan jejak jika anda sudah membaca part ini °^°]

Barleyanti pov

-

-

-

"Bagaimana bisa hari ini begitu lambat,  aku merasa malas sekolah sekarang!!! " omelku pada diri ku sendiri dikamar

"Barlee" panggil ibuku,  dari lantai bawah kamarku,  lebih tepatnya berasal dari ruang makan. Maybe

"Hah,  ibu? " jawabku,  setengah berbisik,  entahlah sekarang aku seperti panik sediri,  mendengar suaranya,  aku akui sepulang sekolah aku tidak bertemu dengannya. Entah dia pergi kemana,  intinya aku menemukan rumahku kosong klontang

"I-iya ibu? " teriak ku gugup agak tertahan

"Kamu sudah pulang? Turunlah kebawah dan makan" ajaknya padaku,  tidak ada nada suara yang menakutkan yang kudengar sampi saat ini

"Iya ibu" jawabku segera mungkin

dengan cekatan aku mengganti baju ku dengan baju yang senyamannya   dan pergi melangkah menuju ruang makan,  sesampai aku menginjakkan kaki ku di ruang makan,  aku segera menarik kursi,  dan entah apa yang membuatku melamun sekarang,  hingga aku mengaduk nasiku acak-acakan , dengan seperti yang kalian tahu. Mood ku sudah jelek,  karna memikirkan laki-laki berengsek yang mengatakan akan membuatku akan jatuh hati padannya

Flashback on

Aku berlari menuju kelas dengan emosiku yang tidak tertahan lagi,  terserah apa yang akam dilakukan laki-laki itu disana,  aku tidak perduli,  dan tidak mau perduli

"Safera" teriak ku agak keras,  meluapkan amarah ku,  sambil sedikit meredakan nya , dan berjalan menuju tempat duduknya

"Ahh,  barlee,  cepat sekali kau kembali,  bagaimana dengan tugasmu? "

"Aku tidak membersihkannya,  biarkan saja dia sendiri yang membersihkannya "

"Wae?  Why? Kenapa?  Kenaway?  "

Aku akhirnya menceritakan apa yang sedang aku alami dengan MH bernama nicho itu ,  yang sukses membuat darah tinggi ku menaik

Brakk

Pintu kelasku pasti merasakan amat sakit,  karna orang yang paling aku benci berdiri didepan pintu kelas,  dengan errrr, seragam yang sepertinya sudah ia ganti

"Barlee!! " teriaknya lagi,  yang kini membuatnya menjadi sorotan teman teman dikelasku,  dasar pembuat onar

"Jangan merusak pintu itu,  apa kau sanggup menggantinya" kataku sambil menatapnya datar,  oke sip,  sekarang aku terkesan bad girl sodara sodara

"Hah,  aku bahkan bisa membeli sekolah ini!! "

Aku sejenak takjub,  sekaya itukah dia?  Ahh,  aku tidak perduli,  aku tetap memasang mimik datar sambil tersenyum miris

"Cih,  jangan belagak sombong,  jika kau belum bisa membuatku jatuh Cinta padamu! "

Aku sepertinya akan serangan jantung,  karna nicho sudah berada didepan ku,  karna langkah kakinya menujuku,  sangat besar,  eh?  Bukan bukan,  tapi dia berjalan cepat kearahku,  sambil menarik daguku,  agar melihat bola mata hitamnya

"Jika aku sanggup bagaimana?  Huh?  "

Flashback off

"Hah,  aku jatuh Cinta padanya?  Pfffttt,  dia sudah gila" kataku tak sadar,  yang sepertinya sukses menarik perhatian ibuku