11°

41 2 0
                                    

[Biasakan meninggalkan jejak jika anda sudah membaca part ini °^°]

Safera on

Aihh,  sebenarnya aku ingin membacakan suratku kepada semua orang dikelas ini,  tapi suara mbak mbak bel yang fales mulai bunyi.  Rasanya aku ingin teriak bilang mbak jangan ngomong terus napa!! Gak capek tiep hari ngingetin setiap bel pergantian???.  Coba kerjain hal yang berguna mbak!!! , Tapi untunglah aku masih dikira waras akan hal seperti ini.  Sebenarnya penasaran sih ya sama isi surat nicho,  tapi ya sudah lah namanya juga waktu habis.

"Baiklah kita lanjutkan minggu depan. Selamat pagi" ucap mrs Anna langsung pergi dari ruang kelas.

Tukk

Aww, ringisku saat sesuatu menghantam kepalaku,  lantas aku segera menatap sengit laki-laki yang sedang menatapku remeh,  seperti tidak takut padaku. 

"KAU-" Tunjuk ku kearahnya,  dengan tatapan sengitku.  Muka pas pasan sok sokan lempar lemparan.  Coba saja dia seganteng sehun oppa baru aku maafkan,  lah ini?  Aih kan aku dosa,  menghujat laki-laki di seberang sana.

"SI-NI!! " isyarat bibirnya menyuruhku kesana. Dia kira aku ini pelayan nya apa!!

"Siapa yang butuh!!? " ketusku melawan tatapan matanya.

Yes,  akhirnya dia mulai mendorong kedepan mejanya sedikit,  lalu berjalan ke arah tempat duduk ku.

"Minggir dong,  gw duduk disini bentar" ucapnya ke reyn yang sedang memainkan handphone nya,  sebenarnya penasaran sih maksud dari surat reyn yang ia bacakan tadi.  Tapi karna aku merasa kurang dekat dengan nya jadi aku malu untuk menanyainya.  Alhasil ia keasikan dengan handphone nya.

"Eh ini tempat ku,  ngapain suruh minggir sih" ketus reyn tak ingin tempat duduknya ditempati orang lain.

"Hanya sebentar cantik" goda yuga pada reyn sambil memegang tangan reyn lalu menggenggam nya ,  cih ada yang lebih mahal tidak rayuan mu mas?.

"Ish apa sih,  gak perlu pegang pegang " jawab reyn langsung menarik tangannya dari genggaman yuga. 
Wkwkwkwk sukurin.

"Ups" ucap yuga tak mau meminta maaf.

"Sebentar saja!  Jangan pakai lama lama. " ingat reyn lalu menyingkir dari tempat duduknya dan berjalan ke tempat duduk yuga.  Tanpa diperintahkan lagi yuga langsung mengambil tempat di samping ku lalu menatap serius.

"Lu temenan kaga sama barlee? " tanyanya padaku,  aku menaikan alisku bingung,  lalu mengangguk mengerti,  ohh nanyain tentang barlee yaa.

"Kenapa? " balas ku ingin menghemat kata untuknya.

"Nanyak doang"

"Bukan temen lagi,  kita itu udah kaya sodara"

"Kandung? " lah ini otaknya belok kenapa?  Dia nanyak sodara kandung kan?  Padahal udah jelas aku mengatakan kami lebih dari kata teman melainkan kaya sodara.Bukan Berarti aku sodara kandungnya lah.  Astapir.

"Huft,  bukan lah,  miripnya aku dengan dia juga apa"

"Trus? "

"Ya itu,  kami itu kaya sodara tapi bukan sodara kandung, sodara tiri,  atau sodara angkat kami tu kaya sodara deh pokoknya, kita tu sering kemana mana bareng,  soalnya rumahnya dia sama rumahnya aku gak beda jauh,  dan juga ibu kita itu sahabatan,  jadi ya gitu "

"Oh" banyak istighfar sama ini orang.

"Kenapa nanyak? "

"Gak ada,  minta id nya"

You're[1] MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang