Bagian 7

176 11 0
                                    

Brakk!!!
Pintu kantor milik Ichinose Guren terbuka dengan kuat oleh seseorang. Pria bersurai putih itu langsung menatap tajam pria yang sedang duduk sambil mengurus berkas-berkas di mejanya.

"Guren, apa kau tidak melihat Miwa???"

Manik ungu milik pria tersebut menatap malas ke arah pria bersurai putih itu "Mana kutahu, Shinya. Mungkin dia sedang patroli bersama tim Shinoa."

"Kau bodoh ya??? Jelas-jelas hanya tim Shinoa bersama Samura.... Kata Mitsuba, Miwa diculik saat Kimizuki dan Yoichi lengah."

Spontan saja, Guren langsung berdiri dan memijit keningnya karena kesal.

"Kenapa tidak kau katakan sejak awal, bodoh???!!! Mungkin para vampire bangsawan itu sudah lama mengincar Miwa karena dia manusia spesial."

"Jangan lupakan jika Miwa dan Samura adalah tanggung jawabmu, Guren."

Guren langsung berjalan mendahului Shinya "Siapkan pasukan, kita akan menyelamatkan gadis itu!!!"

"Baiklah, Guren."

******

Hening.....
Suasana berubah menjadi tenang dan suasana hati Miwa menjadi hampa. Dengan keadaan dirinya yang terikat, dia mencoba memikirkan bagaimana cara melarikan diri dari tempat terkutuk. Ini mirip kejadian 3 tahun yang lalu..... Saat dia patroli sendirian.

"Aku tidak bisa berdiam di sini!!!! Aku harus keluar dari tempat ini, apapun caranya."

Cklek!!!
Pintu itu terbuka dan menampakkan pemuda bersurai pirang dan bermanik biru safir. Miwa menatap pemuda itu dengan tatapan awas. Jangan-jangan pemuda itu ingin menghabisinya.

"Jangan mendekat!!!"

Pemuda itu hanya diam dan terus menatapnya dengan tatapan datar. Dia terus melangkahkan kakinya ke arah Miwa.

"Apa kau tuli?? Kau akan mengubahku menjadi vampire dan..... "
"Aku juga tidak mengenalmu, jadi mana mungkin aku mau membunuhmu, manusia."

Ucapan dingin pemuda itu langsung membuat Miwa bungkam. Pasalnya, belum pernah dia mendengar ucapan yang keluar dari mulut vampire yang nyaris membunuhnya. Biasanya, kata-kata itu keluar dari mulut vampire Yukihira.

"Kau tidak bisa mati, Miwa!!! Kontrakmu denganku selalu melindungimu dari kematian."
"Jika aku mati, Miku-san??"
"Maka, akupun juga mati bersamamu.... "

Kata-kata itulah yang masih terngiang di benaknya. Pemuda itu berdiri di depan mata sang gadis dan langsung mengangkat tangan ke atas.

"Baumu saja sudah bercampur dengan bau vampire."
"Ini kontrak."
"Oh."

Pluk!!!
Tangan pemuda itu mendarat di kelapa surai jingga milik Miwa dan mengelus dengan lembut.

"Imut."
"Ha?"
"Kau mengingatkanku pada Akane."
"Akane??"
"Hyakuya Akane."

Hyakuya....
Tunggu sebentar!!! Bukankah itu marga seseorang yang sangat dikenalnya. Ya, pemuda itu adalah Hyakuya Yuichiro. Pemuda yang sulit diatur dan hanya luluh jika Miwa mau berbagi masalah dengannya.

"Kau ini siapa??"
"Hn??"
"Namamu."
"Hyakuya Mikaela."
"Namaku Suzuki Miwa."

Pemuda yang bernama Mikaela itu hanya tersenyum dan menatap manik jingga gadis itu.

"Tidak seharusnya kau di sini.... "
"Ya, kau benar, Mikaela-san."
"Mau kubantu membebaskanmu??"

Miwa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Mikaela, namun ini adalah kesempatannya untuk melarikan diri dari tempat ini.

"Tolong bantuannya, Mikaela-san.... "

******

Saat Samura dan tim Shinoa langsung mengendarai minibus yang dikemudikan oleh Samura sendiri.

"Jika sampai semua yang ada di Flash Eagle tahu bahwa Miwa diculik vampire sialan itu, habislah aku..... Takane akan membawa Miwa ke neraka."

"Hei, teman-teman."
"Ya, Samura-san??"

Samura hanya menghela nafas berat melihat keadaan menjadi rumit "Aku tidak tahu apa yang kita lakukan nanti jika sampai di sana, namun ada satu hal yang harus kalian dengarkan."

"Katakan saja."

Yuu terlihat tidak sabar mendengar apa yang akan diucapkan oleh Samura. Pemuda itu hanya menghela nafas berat dan sekilas, dia cukup mengkhawatirkan.

"Kita tidak akan pernah bertemu Miwa lagi jika ada iblis lain selain diriku... " ucapnya dengan nada lirih.

Mereka semua langsung hening sejenak, lalu terbelalak setelah mendengar ucapan pemuda bersurai hitam itu.

"APA??!!!"
"Memangnya siapa iblis lain selain dirimu, Samura??"

Jeda lama sekali.....

"Akazawa Takane."

Tiba-tiba, Samura langsung menghentikan minibus mendadak setelah melihat pemuda bersurai hitam jabrik itu.

"Takane!!!"

Pemuda itu langsung menatap minibus yang dikemudikan oleh Samura sendiri dengan tatapan datar khasnya.

"Siapapun, jangan sampai dia tahu jika Miwa diculik.... "

Kimizuki yang duduk di sebelahnya langsung menatap wajah pucat Samura.

"Samura??"
"Bisakah kalian tutup mulut jika orang yang di depan itu bertanya??"
"Lho, memangnya kenapa, Samura-san??"
"Di-dia Akazawa Takane..... " Samura memberi jeda pada ucapannya "Dia datang untuk membawa Miwa."
"Miwa saja??"
"Ya."
"Lalu kau sendiri??"
"Dibiarkan begitu saja."

Pemuda yang bernama Takane itu berjalan ke arah pintu pengemudi "Keluar kau, Hagane Samura!!!"

"Kau berisik, Takane!!!"

Mereka berlima hanya sweatdrop melihat tingkah Samura yang cukup aneh menurut mereka. Samura keluar dari minibus tersebut dan menatap Takane.

"Di mana Miwa??"
"Mana kutahu."
"Jangan berbohong padaku."
"Buat apa aku berbohong pada pangeran Iblis sepertimu??? Aku masih waras."
"Lalu, manusia-manusia itu??"
"Mereka yang menemukanku saat tersesat."

Mitsuba takjub mendengar ucapan pemuda itu sedangkan Yuu hanya mengerutkan keningnya.

"Apa dia sedang berbohong??"
"Kurasa ini demi kebaikan kita."
"Ucapan pemuda itu menyinggung kita."

Mitsuba hanya bungkam mendengar ucapan Yuu. Memang benar, pemuda yang bernama Takane itu menyebalkan. Lihat saja ucapan pemuda itu yang menusuk dari belakang.

"Kalau kau mau mencari Miwa, silahkan cari sendiri di kota ini karena aku juga harus menemukan Miwa yang juga tersesat."
"Bersama manusia-manusia itu??"
"Hei, mereka itu juga teman-temanku."

Kedua pemuda itu langsung membubarkan diri dan Samura masuk ke dalam minibus tersebut.

"Kita harus temukan Miwa secepatnya sebelum Takane."

To be Countinue.....

The Absolute of Darkness (Crossover) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang