Bagian 9

194 9 6
                                    

"Siapa dia, Samura, Miwa??"
"Dia iblis setengah vampire yang kuberitahu, semuanya."
"Kurohaku Kensho..."

Miwa dan Samura mulai menggeram kesal mendengar ucapan pemuda itu dan melindungi mereka semua.

"Kalian semua lawanlah vampire-vampire itu, biar aku dan Miwa yang melawannya."
"Tapi, Samura-san... "
"Tidak ada tapi-tapian, Shinoa!!! Kalian mau mati konyol hah??"

Guren langsung menggeram kesal dengan ucapan Samura "Kalian tidak bisa melakukannya, Samura, Miwa!!"

Muncul perempatan di kepala cantik gadis bersurai jingga itu "Jika kalian mati, itu akan jadi tanggung jawab kami. Kami akan menjalani hukuman di tempat kami."

"Maksudmu apa, Miwa??"
Kali ini Shinya yang bertanya setelah sekian lama dia bungkam.

"Nyawa kalian dalam bahaya, Shinya-san. Jika kalian mati, kelompok kalian bisa menuntut nyawa kami pada kelompok kami."
"Miwa benar, kalian harus melawan para vampire itu."

Tidak ada yang bisa dilakukan selain menuruti ucapan dua nocturnal hunter itu. Tanpa disadari oleh Miwa, Guren langsung menarik tangan Miwa dan mencium bibir gadis 14 tahun itu.

"Guren!!!"
"Guren juu-san.... "

Semuanya merona merah saat melihat pemandangan yang tidak biasa bagi mereka. Samura langsung memalingkan pandangan ke arah lain karena tidak tahan dengan pemandangan tersebut

"Ehem... Hei, manusia, beraninya kau mencium Shadow of Darkness ke 7!!!"
"Oh, dia spesial ya?? Maaf saja jika aku tidak menyadarinya."

Sementara Guren masih berdebat dengan Kensho, Samura melesat ke arah belakang Kensho dan melayangkan kekuatan esnya ke arah iblis setengah vampire itu dan es itu membekunya.

"Sekarang!!!"

Miwa yang masih merah padam langsung menyerang dengan cara melemparkan pisau ke arah Kensho.

Jlebb!!
Pisau itu menancap di perut Kensho dan terlihat banyak darah di mulut Kensho.

"Ugh.... Ka-kalian..... Argh!!!"

Muncul sayap iblis di punggung Kensho dan diapun terbang ke langit.

"Awas kalian!! Akan kubalas kalian!!!"
"Oh, kami akan menunggu... "

Sang iblispun meninggalkan area pertempuran dan pasukan vampire bergerak mundur. Shinya yang melihat wajah merah Miwa hanya tersenyum kecut.

"Ya... Aku keduluan Guren deh.... "

******

Setelah kejadian itu, Miwa mulai menjaga jarak dengan Guren dan Samura sudah akrab dengan Yuu. Gadis bersurai jingga itu masih takut bertemu dengan pria itu dan berusaha menghindari Guren.

Saat di atap gedung markas, Miwa menatap langit malam mulai merindukan sang kakak.

"Kakeru nii-chan.... "
"Rupanya kau disini, Miwa."

Gadis bersurai jingga itu menoleh ke arah pemuda bersurai merah tersebut dengan tatapan polosnya.

"Ah, Shiho-senpai."
"Boleh aku duduk di sebelahmu??"
"Silahkan saja."

Pemuda itu langsung duduk di sebelah Miwa "Apa kau punya keluarga??"

Gadis itu hanya mengangguk pelan "Aku hanya memiliki seorang kakak karena keluargaku sudah hancur karena para nocturnal pengkhianat itu."

"Maafkan aku, Miwa. Aku lengah menjagamu sehingga kau tertangkap."
"Tidak apa-apa, Shiho-senpai. Aku tidak menyalahkanmu atas semua itu."

Pemuda itu hanya tersenyum tipis melihat sang gadis sudah memaafkannya "Sebentar lagi kau akan pulang ke tempatmu ya.... "

"Ya, senpai."

Hening sejenak.....
Jeda lama sekali....

"Miwa-chan!!!"

Baik Miwa maupun Kimizuki saling memandang satu sama lain dan melihat ke bawah sejenak.

"Rie-chan??"
"Apa mereka temanmu??"
"Ya, mereka teman satu kelompokku dan... Takane-senpai??"

Kimizuki mengingat seseorang yang pernah dia temui saat perjalanan ke tempat Miwa disekap "Kurasa aku melihatnya saat perjalanan ke markas vampire."

"Benarkah, senpai??"
"Ya."
"Kurasa aku tidak jadi dibawa ke neraka hehehe...."
"Kau benar, Miwa."

To be countinue....

The Absolute of Darkness (Crossover) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang