Dark side

CHAPTER XII : The X File

Rujukan cerita: Pengantar kriminologi | Penanganan Dissociative Identity Disorder | Prosedur penyelidikan kecelakaan pesawat terbang | Book: Sybil (1973)

Peringatan: AU. Mature content.

This story pure for my imagination and just for my own pleasure.

______________________

Dark Side

Park Jimin X Min Yoongi

Other cast

_______________________

Suara alunan piano mulai menyala pada speaker ruangan, pria dengan surai berwarna hitam telah duduk pada salah satu kursi dengan sangat nyaman. Tubuhnya seketika menegang, jari-jari miliknya mengepal.

"Yoongi tenanglah, ini tidak akan sakit. Jika tubuhmu tegang, ini tidak akan berhasil." Ucap sang dokter.

Yoongi menghirup udara dan melepaskanya kembali secara perlahan, pun ia menganggukan kepalanya tanda iya. "Baiklah, sekarang coba tutup matamu."

Yoongi menutup maniknya perlahan, bagian kepalanya telah bersandar pada bantalan kepala pada kursi. "Musik ini membuat tubuhmu perlahan melemah-tidurmu semakin terasa nyaman, semakin lama kau semakin larut ke dalam sana."

Tubuhnya kini telah tertidur dengan nyenyak. "Sekarang, kau lihat di hadapanmu. Ada orang lain di sana, tarik dia Yoongi."

Tubuh Yoongi seketika mengejang lalu kembali terdiam. "Aku akan menghitung sampai tiga, setelah hitungan ketiga kau harus bangun perlahan."

Dokter Hana mulai mematikan suara musiknya, dan mulai menghitung dengan jeda yang cukup lama. Dalam hitungan ketiga, kedua manik caramel pasiennya terbuka secara perlahan.

Hana tersenyum namun ia tetap waspada. "Suga-sshi?"

Bibir mungil itu menyeringai dengan manik yang mulai menggelap. "Kau mengganggu tidurku noona."

"Ah benarkah? Maaf Suga-sshi, aku hanya ingin bertanya beberapa hal padamu."

Suga menatap wanita di hadapannya dengan manik yang gelap, pun ia terkekeh. "Aku rasa aku tahu apa yang ingin kau tanyakan, kau tidak bisa membunuhku,"

"Tidak, bukan begitu Suga. Aku hanya ingin mengetahui alasanmu saja, hanya itu."

Ini adalah pembicaraan pertama kali Hana dengan Suga, karena biasanya ia hanya mendengarkan cerita dari Jin. Sebenarnya ia sangat takut, namun ia sangat yakin jika Yoongi telah bicara padanya untuk tak melukai Hana.

"Alasanku? Tsk, kau tahu bukan jika aku bisa membunuhmu saat ini juga?" ucapnya datar.

"Ya aku tahu, aku tidak takut padamu. Karena aku sangat yakin jika kau takkan melukai perempuan."

Suga tersenyum. "Ya, aku memang tidak akan pernah melukai perempuan. Kau beruntung."

"Suga, aku rasa aku tahu jika adanya dirimu itu merugikan orang lain. Apalagi untuk Yoongi." Ucap Hana.

Suga tersenyum sendu. "Kau tidak akan pernah mengerti."

"Bisakah kau buat kami untuk mengerti?" Ucapnya sambil tersenyum.

Suga membuang nafasnya kasar. "Aku tidak ingin mati, aku hanya ingin hidup sama seperti Yoongi. Selama hidup, aku hanya menerima rasa sakit."

"Jadi kau ingin hidup? Lalu bagaimana dengan obsesimu pada darah? Itu akan sangat membahayakan bagi orang-orang di sekitarmu Suga, apa kau bisa mengendalikannya?"