Dark side

CHAPTER VIII : Dejavu

Rujukan cerita: Psikopat documentary | Ilmu dasar psikologi | Dissociative Identity Disorder | Ciri-ciri, penyebab dan penanganan psikopat

Peringatan: AU. Mature content.

This story pure  from my imagination and just for my own pleasure.

______________________

Dark Side

Park Jimin X Min Yoongi

Other cast

_______________________

Ia mengerjapkan maniknya perlahan, denyut pada kepalanya semakin terasa sakit. Ia meremas kepalanya sendiri, maniknya melihat sekeliling. Gelap, ia berada di salah satu ruangan sangat kecil dan tanpa ventilasi saat 13 tahun yang lalu. Min Yoongi terkunci di sana, kedua tangannya ia rentangan untuk menyentuh apapun mencari jalan keluar namun nihil ia tak menemukan apapun, tentu saja karena pintu hanya bisa dibuka dari luar.

"Bagaimana rasanya kembali di sana Yoongi?" Ia terdiam, menarik nafas dan mulai membuangnya perlahan. Pendengarannya mulai ia fokuskan. "Kau sangat tahu jika aku membenci tempat ini."

Pria di luar sana tertawa, "Tapi kau menikmati semuanya saat itu di sini Yoongi, kau lupa?"

Di luar sana sosok itu terduduk di salah satu kursi kayu, dengan sosok pria bersurai brown khasnya. Park Jimin, kedua tangannya terikat dengan tali berwarna merah pada tiang besi di sana dengan kemeja kotak-kotak yang terbuka. Kepalanya penuh dengan cairan pekat berwarna merah yang mengalir pada pipi tirusnya, bibir tebalnya bahkan robek.

Yoongi mendengar suara deru nafas tersengal yang ia yakini milik Jimin dan nafas teratur sosok itu, "Kau masih bertemu dengan paman Choi? Oyah kekasihmu juga di sana bukan, Park Chanyeol—sshi?"

Pria itu tersenyum, "Tentu saja kau mengetahuinya."

"Kau pergi dari Daegu bersama dengan Baekhyun karena kau menyiksa satu perempuan hingga meninggal dengannya, ia membawamu pergi ke Seoul bahkan meninggalkan Sehun dengan ibumu di sana. Lalu kau merubah identitasmu, namun saat di Seoul Baekhyun menyukai Jongin yang sudah memiliki keluarga mereka semakin dekat dan membuatmu cemburu padanya. Kau memaksa ia untuk membunuhnya dan ya Baekhyun membunuhnya, bahkan dengan gila kau membunuh eomma dan adikmu sendiri."

Ia bertepuk tangan seketika, "Aku rasa Sehun mengatakannnya padamu, yah kau memang polisi yang hebat Yoongi tapi kau tahu, tuan mengatakan padaku untuk membunuhmu."

"Kau masih menurut dengannya? Oh ya tuhan Jinri—ah dia bahkan menyiksamu ingat?"

Flasback on

"Apa kau tak bosan berada di sini?"

"Aku sebenarnya merindukan eomma dan appa, aku ingin pulang Yoongi."

"Apa kau tahu cara paman keluar dari sini? Setidaknya kita coba cari jalan keluar sekarang juga."

Jinri dan Yoongi akhirnya segera berunding untuk keluar dari sana, memutuskan mencari kunci yang biasa di gunakan oleh pria tua besar itu. Mereka selalu memperhatikan gerak-geriknya hingga akhirnya Yoongi menemukan kunci berwarna merah yang tersimpan di atas ventilasi pintu masuk.

Yoongi segera mengambil kursi kayu dan menaikinya, hingga ia berjinjit karena tingginya pendek membuatnya tak dapat mengambil kunci tersebut.

"Aku saja yang ambil." Yoongi turun dari sana, dan memperhatikan Jinri yang berdiri dengan kursi kayu itu dan akhirnya kunci berwarna merah dapat ia ambil. Terlihat wajah berseri milik Yoongi dan Jinri karena dapat keluar dari sana, sebelum ia turun dari kursi pintu terbuka.