CHAPTER XVIII : Goodbye For Now

2.8K 443 77
                                    

Rujukan cerita: Dissociative Identity Disorder

Peringatan: AU. Mature content. Angst.

This story pure from my imagination and just for my own pleasure.

______________________

Dark Side

Last Chapter; Goodbye For Now

Park Jimin X Min Yoongi

Other cast

_______________________

Peganglah tanganku dengan hangat-mengapa aku tak bisa mengatakan apapun? Inilah hari yang sudah lama aku tunggu. Aku meminta diriku untuk jangan menangis-jangan gemetar.

...

Seokjin dan Hana, saling melemparkan maniknya. Mereka saling terdiam, terkejut dengan apa yang di inginkan Suga kini.

"Kau yakin dengan hal ini?" Tanya Seokjin.

Suga pun menganggukan kepalanya, ia tersenyum sendu."Tapi ini akan sulit Suga-ah."

"Sulit?"

Hana menghembuskan nafasnya pelan. "Kau, sudah bicara tentang hal ini dengan Yoongi?"

"Aku-belum mengatakan hal ini padanya." Ucap Suga.

"Kalian, harus bicara sebelum kau melakukannya. Pengobatan ini tidak akan berhasil jika-kalian tidak sepakat."

Suga mengernyitkan keningnya bingung, ia lupa untuk menanyakan sesuatu pada dokter Hana. "Tunggu Noona, aku tidak tahu cara kerja pengobatannya. Apa akan aman untuk kami?"

"Ini akan aman, aku pernah melakukannya pada salah satu pasienku sebelumnya. Tapi ini butuh waktu yang banyak, maksudku-kau yakin dengan hal ini?"

Suga terdiam, ia bahkan masih bingung dengan keputusan dirinya sendiri. Apa ia perlu bicara dengan Yoongi?

"Boleh aku bertanya Suga? Apa kau merasa sesuatu yang aneh untukmu?" Tanya Hana.

"Aku-sering sakit kepala, dan beberapa memori yang aku tak kenali selalu datang. Sepertinya itu milik Yoongi, aku memang belum pernah bicara tentang hal ini padanya."

"Kau harus bicara padanya, aku tahu kau belum siap Suga. Benar bukan?"

Suga menghembuskan nafasnya pelan, ia merogoh smartphone pada kantung celananya. Ia membuka galeri fotonya, ia memandang dengan nanar sebuah foto ia dan Jimin yang ia ambil tadi. "Aku tidak tahu."

"Boleh aku tahu, mengapa kau ingin tetap hidup selama ini?" Tanya Hana.

"Awalnya, aku hanya ingin menjaga Yoongi. Dia seperti kakak bagiku, Yoongi lemah, ia takut darah-ketakutannya cukup banyak. Aku melihatnya menahan tangis saat dalam lemari saat itu, ia berteriak meminta tolong padaku. Aku pun dengan rela memberinya bantuan, pikiranku hanya satu; menolong Yoongi dengan cara apapun agar ia selamat, bahkan membunuh orang di sekitar yang membahayakannya."

"Kau di bentuk oleh Yoongi tanpa sadar, menjadi sosok yang pemberani. Tapi, mengapa kau melukainya? Kau sering meminum darahnya."

Suga terkekeh. "Aku pecandu darah, aku baru sadar hal itu sejak aku muncul dan mencoba membunuh Jinri. Karena rasa hausku tak bisa di tahan, Yoongi mengorbankan dirinya untukku."

"Jin, dia belum siap." Ucap Hana sambil menatap Jin yang terduduk di sampingnya. "Suga, kau harus siapkan dirimu sebelumnya. Aku yakin masih ada yang harus kau lakukan."

Dark sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang