27. Jalan-Jalan

264 18 0
                                    

Keesokan pagi nya mereka akan mengunjungi daerah Ciwalk untuk berbelanja oleh-oleh.
Dan sekalian meninggalkan Bandung untuk kembali ke Jakarta.
Mereka kini sudah berada di daerah Ciwalk, seperti biasa Sarah dan Kevin selalu bersama.
“Si Sheila kemana dah?” tanya Sarah.
“Au tuh anak, nyari makanan kali” ujar Kevin.
“Ini hari minggu, lo gereja sore kan? Cukup gak waktunya balik ke Jakarta” tanya Sarah.
“Cukuplah, paling nyampe Jakarta jam 2an gue gereja jam 4 kok”
“Yaudah kalo gitu, lo jangan lupa ke gereja nanti, gak ada alesan buat males ibadah pokoknya”
“Iya sayangku, eh kita kesana yuk Sar” ujar Kevin mengajak Sarah ke toko aksesoris.
Sarah dan Kevin menuju ketempat aksesoris, disana mereka melihat-lihat berbagai macam gantungan kunci dan action figure.
“Vin, Batman Vin” ujar Sarah memberitahu action figure pada Kevin.
“Anjir keren” ucap Kevin.
“Beli gak? Keren gila”
“Beli gak ya? Kayanya sih iya, soalnya disini tuh lebih murah gitu, tapi gue bingung gila, lo liat noh sono” tunjuk Kevin ke action figure yang juga ia mau.
“Darth Vader? Rasain pusing kan lo milihnya”
“Darth Vader aja kali ya? Batman gue udah banyak, ya walaupun yang ini kayanya keluaran baru”
”Yaudah ambil gih sana, gue tunggu disini” ujar Sarah.

***

“Kamu mau beli apa Shel?” tanya Zein.
“Aku mau nyari makanan aja deh kak, mending kita ke toko snack yuk” ujar Sheila.
Baru saja Zein dan Sheila, akan pergi ke toko snack tersebut, Niko menahan mereka.
“Heh, lo berdua ya, gak inget apa kalo dari tadi ada gue juga? Berasa nyamuk gue” celetuk Niko.
”Hehehe maaf ya kak Niko, abis kak Niko diem aja dari tadi” ujar Sheila.
“Lagian kalian asik berdua aja sih, ah tau ah gue duluan”
Niko mendahului Sheila dan Zein untuk masuk ke toko snack tersebut. Kini mereka bertiga sudah masuk kedalam sana, dan ternyata disana juga ada Sarah dan Kevin.
“Sarah.. Kevin” panggil Sheila yang langsung menghampiri mereka semua.
“Ih lo kemana aja sih? Dicariin juga, gue kira ilang tau gak” ujar Sarah.
“Gue dari tadi sama kak Zein, oh iya ini loh kak Zein, Sar”
“Oh ini yang namanya Sarah, halo Sarah” sapa Zein.
Tapi Sarah malah menatap Zein dengan tatapan mengerikan membuat Zein langsung merinding. Sementara Niko dan Kevin menertawai Zein.
“Biasa aja kali ngeliatinnya Sar, gue gak jahat kok” ujar Zein.
“Suka-suka gue dong, mata-mata gue, ribet banget lo jadi orang” ketus Sarah.
“Iya maaf” ujar Zein dengan tampang melasnya.
“Yaudah yuk mending kita beli oleh-oleh buat keluarga kita” ucap Sheila.
Sheila dan Zein sudah berjalan akan menelusuri seluruh bagian toko, baru saja Sarah akan jalan juga, tetapi Niko dan Kevin menahannya.
“Sar, tali sepatu lo lepas” ucap Kevin dan Niko berbarengan.
Sarah baru akan menunduk membenarkan tali sepatunya tetapi Kevin dan Niko berjongkok untuk mengikat kembali tali sepatu Sarah yang lepas, Niko sebelah kiri dan Kevin sebelah kanan. Perlakuan mereka berdua membuat Sarah terkejut, lagian kenapa bisa tali sepatunya lepas dua-duanya.
Setelah itu, mereka bangkit dan langsung menatap Sarah, jelas Sarah masih terkejut akan kejadian barusan. Tapi Sarah langsung pergi dan menarik tangan Kevin.
Sementara Niko masih berdiam diri disana.
“Seharusnya gue mundur, tapi gue juga gak bisa boongin perasaan gue sendiri Sar” ujar Niko.

***

Sehabis puas berbelanja dan sekedar jalan-jalan, semua murid kini sudah kembali lagi ke bis mereka, karena akan pulang kembali ke Jakarta.
“Sini Sar belanjaan lo gue taro atas” ucap Niko yang baru saja menaruh belanjaannya di bagasi atas bis.
“Jangan sampe ketuker, itu ada pesenan Daniel, ntar gue di jitak sama dia gak sesuai pesenan” ucap Sarah.
“Hahaha gak kok tenang aja, ini kan ada sekatnya” ujar Niko.
Sarah lalu memberikan belanjaan  pada Niko, Niko memasukan belanjaan Sarah dengan benar lalu kembali duduk di samping Sarah.
Niko melihat kearah Sarah yang sedang menatap ke arah kaca, dia tersenyum bisa dekat dengan Sarah.
Setelah beberapa lama menunggu sebentar kini perjalanan menuju Jakarta berlanjut.
Supir bus menyetel lagu dangdut yang membuat semuanya goyang dan bernyanyi.
Colak colek sambalado alaahoy
Dicolek sedikit cuma sedikit tetapi menggigil ujung ujungnya
Bikin sakit hati~~~
“EAK TARIK MANG”
“GOYANG BANG HUBAH”
“JEMPOL KAKI GUE GOYANG INI WOY”
“KANE ASEKK”
“BANDUNG DI GOYANG BORRR”
Ya begitulah mereka semua kalau mendengar lagu dangdut, pasti sudah sangat menikmati.
“Sar goyang Sar, ayo yihaaa” ucap Haikal yang tiba-tiba maju.
“Gak kuat gue nih Kal, jangan gitu dong, ntar ketauan kalo gue biduan gimana dong pen goyang ini dari tadi” ucap Sarah.
“Sar sikat udah” ucap Haikal yang sedang goyang tanpa malu. Tiba-tiba bis berhenti mendadak.
Bhukkk.
Haikal pun jatuh dengan posisi telungkup membuat semua orang tertawa akibat ulahnya.
Sungguh memalukan.
Untung nya Haikal tidak punya malu, dia malah bangun lagi dan melanjutkan goyangannya yang lagunya belum habis.
“Mampus lo kal hahahaha” ucap Sarah.
Ia tertawa paling keras saat Haikal terjatuh, benar-benar senang rasanya melihat teman menderita. Sungguh jahat.
Sampai Haikal bangun dan bergoyang lagi, Sarah masih saja tertawa terpingkal-pingkal melihat kejadian tadi.
Niko yang melihat Sarah tertawa sangat lepas mengembangkan senyumannya.
Sarah terlihat sangat manis saat tertawa. Membuat Niko semakin jatuh cinta dibuatnya.
Kesenangan sendiri bagi Niko saat melihat Sarah tertawa.
Di perjalanan menuju ke Jakarta  sesekali mereka bernyanyi bersama dan ada yang berstand up juga menghibur teman-temannya.
Setelah kelelahan, kebanyakan orang tertidur, sementara Sarah masih melihat kearah jalanan melalui jendela bis.
Kayanya baru kemarin ia masuk SMA Angkasa, tapi kedekatan bersama teman-temannya sudah sangat akrab, seperti sudah kenal lama.

Apalagi sedikit lagi ia akan meninggalkan bangku sekolah menengah atas, di sekolahnya ada banyak sekali cerita, tangis serta tawa bahkan cinta. Rasanya ia tidak ingin berpisah pada teman-temannya.
Sarah mulai mengantuk, ia menatap ke arah Niko, begitu terkejutnya dia saat Niko juga sedang menatapnya. Mata mereka bertemu cukup lama hingga hampir satu menit.
S

arah buru-buru membuang mukanya ke arah jendela menyenderkan kepalanya di kursinya dan memejamkan matanya.
Niko yang melihat Sarah sudah pulas dia melakukan hal yang sama saat mereka akan berangkat. Dengan menarik kepala Sarah untuk di senderkan pada bahunya.
Kali ini Niko juga ikut tertidur pulas. Karena ia juga sudah lelah melewati dua hari ini di Bandung.

***

Setelah pulang dari study tour nya, Sarah kini sudah berada di kamar, sehabis menyegarkan dirinya, ia langsung mengelar sajadahnya untuk melaksanakan sholat Ashar.
Tapi sebelum itu ia memastikan bila Kevin akan ke gereja sore ini untuk ibadah. Ia lalu menelpon Kevin.
“Halo bisa bicara dengan bapak Kepin”
“Oh iya ini saya sendiri bu”
“Bapak sendiri? Kesian amat pak”
Yeh, kaga bu, saya kan sama ibu”
“Wadaw Hahaha, eh lo jangan lupa ke gereja ya”
Iya tenang aja, ini udah mau jalan kok”
“Bagus, anak pinter”
“Udah Ashar belom lo?”
“Ini baru mau sholat”
“Yaudah gih sholat sana, gue mau ke gereja dulu ya”
“Iya”
Sarah lalu mematikan sambungan telpon dengan Kevin tersebut. Ia meletakan kembali ponselnya di nakas.
Sarah memakai mukenah nya untuk melaksanalan sholat Ashar. Sarah dan Kevin sejak dulu memang saling mengingatkan satu sama lain untul ibadah.
Indah bukan perbedaan ini. Penuh warna yang memberikan rasa senang dan kedamaian tersendiri bagi kita.

"Saling mengingatkan untuk ibadah walaupun berbeda keyakinan itu adalah kedamaian diri bagi kita" batin Sarah.

I'm Gonna Love You (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang