6 Juni 2015
Kami akhirnya tiba di Pelabuhan Padang Bai, Bali.
Kami semua pun menuju ke bus yang sudah menunggu kami.Tempat pertama yang akan kami kunjungi setelah tiba di Bali adalah Kintamani. Kami akan makan siang di sana tepatnya di Panca Yoga Restaurant.
Saya duduk di meja persegi panjang untuk 4 orang. Didepan saya ada Kak Farhan (ketua OSIS) dan pacarnya yaitu Kak Dandra (bagian dari OSIS juga) dan disebelah saya ada kakak kelas entah siapa saya pun juga sudah lupa.
Kak Dandi datang kemeja kami, berniat untuk duduk disampingku yang pada saat itu memang kursi tersebut kosong karena ditinggal sebentar sama kakak kelas yang duduk bersamaku. Entah bagaimana, mungkin pada akhirnya dia tahu kalau ada pemilik dari kursi tersebut, dia pun pergi dan memilih ke meja yang lainnya.
Pura Tirta Empul, Tampaksiring-Bali.
Lagi-lagi kami berangkat ke kunjungan wisata selanjutnya. Tempat wisata yang wajib dikunjungi. Terdapat mata air yang juga digunakan oleh masyarakat pemeluk agama Hindu untuk permandian dan memohon tirta suci. Sebelum masuk, kita diharuskan memakai kain panjang yang dikenakan seperti rok.Saya jalan-jalan mengitari tempat tersebut sendiri sampai saya berhenti ke kolam yang besar dengan dinding yang tinggi.
"Dek, nanti kita sama-sama nyontek lagi yah" suara yang sudah saya kenal. Kak Dandi. Dia menjulurkan tangan dengan telapak terbuka menghadap saya. Mengangkat tangan mengajak tos.
Mungkin dia tidak tahu kalau diujian berikutnya kita tak akan satu kelas lagi. Kelas XII ujian tanpa didampingi kelas XI ataupun kelas X. Sedangkan saya diujian berikutnya pasti berdampingan dengan kelas X-siswa baru yang nantinya akan masuk kesekolah kami.
Saya membalas tos tersebut sambil tersenyum. Dia pun mengajak saya berbincang sebentar.
Beberapa menit kemudian, kami semua berkumpul ditengah-tengah pura tersebut sambil berfoto-foto bersama. Saya pun sempat berfoto dengan Kak Dandi walaupun hanya sekali, itu pun juga kami berdua sengaja membelakangi kamera gopro yang dipegang olehnya itu.
Selanjutnya kami menuju ke Hawai Bali Restaurant untuk makan malam. Kami duduk di meja bundar. Terpakai 3 meja bundar agar cukup menampung kami semua duduk.
Saya satu meja dengan Kak Dandi. Ia tepat duduk didepan saya.
Mengejutkannya kami menyadari setelah beberapa menit kemudian, laki-laki yang tengah duduk sendiri tak jauh dari kami adalah salah satu artis Indonesia. Rizky Nazar. Saat itu saya malah menimbang-nimbang, ternyata wajah Kak Dandi dan wajah Rizky Nazar tak berbeda jauh. Kak Dandi memiliki alis tebal persis dengan alis Rizky Nazar dan bentuk wajah serta mata yang begitu mirip. Badannya pun mirip yaitu sama-sama tinggi dan terlihat ideal. Hanya saja kulit Kak Dandi sedikit hitam di banding kulit Rizky Nazar yang sangat putih.
Saya dan senior-senior yang lainnya pun meminta foto bersama Rizky Nazar. Hanya kami yang perempuan-perempuan saja, yang laki-laki hanya tampak cuek melihat artis yang banyak diidolakan tersebut.
Setelahnya, saya pun kembali ke tempat duduk saya dan menyantap kembali makanan dihadapanku."Liat nanti yah Dek, kalau saya sudah operasi plastik mirip dia" kata Dandi.
Saya menghentikan menyantap makanan sebentar setelah mengetahui yang diajak bicara itu saya.
Saya tertawa besar mendengar kalimat Kak Dandi itu. Bisa-bisanya dia berbicara tentang operasi plastik.Sebenarnya saya sangat mau memberitahukan bahwa dia sangat mirip dengan Rizky Nazar. Namun takutnya kakak kelas yang lain nanti curiga jika saya memujinya seperti itu.
Setelah selesai makan malam, kami pun menuju ke Grand Sinar Indah Hotel untuk check-in.
Saya dan Kak Amel masuk ke kamar kami berdua. Namun tak lama kami mendengar suara aneh dari kamar sebelah. Kami berdua pun berteriak histeris sambil berlarian keluar dari kamar dan membuat senior-senior yang lain juga ikut keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Jatuh Cinta (NEW)
Teen FictionDia datang seolah memberikan sedikit harapan padaku, lalu kemudian menjulurkan tangannya tepat didepanku. Namun keraguan muncul. Kutakut ketika ku menggenggam tangan itu, dia tiba-tiba menghempaskannya dan meninggalkan ku sendirian tanpa belum semp...