11. Diner

0 0 0
                                    

Mereka bertiga masuk kedalam rumah yang mewah itu, langsung disambut dengan pria yang tidak cukup tua dia meminpin jalan menuju tempat tujuan, taman belakang yang cantik.

"Mum, kenapa kita kesini?" tanya Reyna berbisik.

"Diner!" jawab mumnya singkat pelan.

"Kan bisa di lestoran!" bisik Reyna lagi

"Udah syut!" bentak pelan mum Reyna ketika sampai di depan meja makan yang dihuni penuh dengan makanan mewah.

Buset banyak amat, kalo gak abis gimana?

Benaknya menganga dalam hati tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Ayo duduk!" sapa wanita disana, tidak pake lama mereka duduk disana.

"REI!" panggil wanita tadi.

Muncullah seorang pria tampan seumuran dengannya dengan pakaian rapi tapi lebih pantas dengan sebutan pakaian bad boy.

Pria itu mendekat, menampakan lebih jelas wajahnya. Reyna terkejut setelah melihatnya hatinya bertanya tidak percaya bahwa rumah yang keluarganya dan dia sendiri datangi itu rumah Reihan.

"Ini anak kami Reihan!" ucap wanita tadi uang ternyata ibunya Reihan.

"Salam kenal!" ucap Reihan sok ramah.

Sebenarnya ia malas dengan pertemuan diner gak jelas ini tapi mau gimana lagi kan harus dilaksanain, tadinya juga dia mau kabur dari kamarnya lewat jendela tapi ibunya malah masuk kamar dan menuggunya.

Reihan duduk tepat di samping Reyna, saat semua sedang sibuk berbincang bincang Reihan tidak menyia nyiakan kesempatannya. Dia mendekatkan kersinya lebih dekat pada Reyna tenpa ketahuan siapapun.

Reyna yang sedang asik dengan ponsel nya, karena sedang melihat lihat instagram susy itu dia sampai tidak menyadari pergerakan Reihan.

"Honey kamu cantik banget!" ucap nya berbisik membuat Reyna sedikit terkejut.

"Makasih!" jawabnya singkat juga sama berbisik. Ketika sedang asik melihat lihat instagram susy dia terkejut ketika melihat kiriman barunya.

Reyna terkejut ketika melihat video Reihan yang sedang berkunjung kerumah Susy karena sedang sakit. Itu sih gak masalah tapi terlihat jelas disana kalo Reihan langsung meluk Susy saat dia samapi dikamar Susy dengan begitu mesra.

Reyna memendam air mata yang ada di matanya, ia berusaha untuk tidak menjatuhkannya karena kalo sampai
Jatuh bisa ditanya tanya.

Sudah pukul 10.00 malam dan orang tua Reyna masih saja asik mengobrol dengan orang tua Reihan.

"Mum!" panggil Reyna pelan sambil menyentuh tangannya. Mumnya menengok kearahnya.

"Udah jam 10 malam, besok masih UN, belum belajar!" ucapnya sambil menunjuk jam di handphone nya dan dengan suara yang seperti di lembutkan agar orang tuanya luluh.

"Iya sayang!" jawab mumnya membuat Reyna lega saat orang tua Reyna sedang berpamitan ada kesempatan lagi bagi Reihan untuk mendekati Reyna.

"Aku minta maaf ya, soal video tadi. Aku gak sadar!" ucap Reihan meminta maaf pada Reyna karena mungkin Reihan melihat apa yang dilakukan Reyna saat ia sedang bermain dengan ponselnya tadi.

"Video apaan?" jawab Reyna berbohong pada Reihan karena ia tidak mau membuat pembicaraan panjang.

"Ayo Rey!" panggil kedua orang tua nya juga. Reyna pergi menauh dari Reihan dengan kedua orang tuanya juga dengan orang tua Reihan.

Mereka mengantar Reyna dan orang tuanya sampai depan mobio Reyna lantas mengucapkan salam pisah dan pergi kembali kerumah.

                              ∆∆∆
Besok harinya Reyna kembali sekolah seperti kemarin, dia pergi diantar dadynya yang kebetulan juga searah dengan kantornya menggunakan mobil dan nanti akan dijemput oleh supir atau tante Chika.

Saat sampai di depan ruangan tempat dia akan berperang melawan soal soal yang rumit, Reihan datang padanya dengan langkah cepat.

Tepat dihadapannya Reihan mengajak Reyna untuk menjauh sedikit di depan pintu, tidak mereka sangka jika mereka sedang diawasi oleh susy dan teman temannya.

"Honey jujur sama aku yang semalam!" perintahnya.

"Soal video? " tanya Reyna. Reihan menganguk.

"Ia kemarin aku liat kamy sama susy pelukan, tapi gak papa kok. Dia kan calon pacar kamu kalo aku udah ke new york lagi!" jelasnya.

"I thing!" sambung Reyna.

"Jangan bilang gitu, aku gak bakalan berpaling dari kamu!" ucapnya seakan itu memang akan benar terjadi padanya dan ia akan bisa melakukannya.

"Yaudah alu masuk dulu ya!" Reyna masuk kedalam kelasnya meninggalkan Reihan di depan kelasnya lebih jauh sedikit.

Beberapa jam dia berperang dengan soal soal ulangan, lantas bel pulang dibunyikan dan para siswa siswi langsung berkemas dan menunggu hasil ulangannya di ambil lantas bisa pulang kerumahnya.

"Rey, pulang bareng ya!" pinta Reza padanya.

"Ayo!" jawabnya.

Di tengah lapang Reihan kembali menghampiri Reyna dan menjauhkan jarak Reza dari Reyna lantas mendekatkan jaraknya.

Reza hanya bisa menahan kekesalannya dan melihat Reyna sedang berpacaran dengan Reihan meski sesaat.

Di depan sekolah Reza dan Reyna menunggu untuk beberapa saat sampai akhirnya mobil sport warna hitam berhenti di deoan mereka.

Pak supir menurunkan kaca mobil dan mengajak mereka masuk. Di dalam perjalanan pulang Reyna protes pada pak supir karena sudah memakai mobilnya tanpa izin.

"Pak kenapa pake mobil Reyna?"

"Disuruh tante Chika non!" jawabnya

"Yah, padahalkan ni mobil buat di New york!" balasnya kecewa.

"Lo jadi ke New york?" tanya Reza tiba tiba yang duduk di sebelahnya.

"Jadi donk!" jawab Reyna semangat

"Yah,kenapa?"

"Disini udah pada jauhin gue jadi buat apa lagi?" jelasnya.

"Kan ada gue sama Reihan!" balas Reza berbisik agar Pak supir tidak mendengarnya.

Reyna tidak membalas ia mengalihkan pandangannya pada Ponsel yang ia gengam di tangannya hingga sampai di rumah dan di kamarnya.

Saat ia kembali turun kebawah untuk mengambil minuman ia heran dengan mumnya yang tidak pergi kantor hari ini.

"Kenapa gak kekantor mum?"

"Kan lagi nyiapin untuk perpindahan kita ke New york besok!" jawab mum
"Oh, ya besok kamu UN terakhirkan?" sambung mum

"Iya!"

"Syukurlah, mum udah bilang sama kepala sekolah di sekolah kamu, kalo kamu mau pindah sebelum kelulusan. Karena nenek kamu udah kesepian banget di sana!" jelas mumnya tanpa diminta.

"Syukurlah Reyna juga kesepian banget di sini!" ucapnya sambil pergi menuju kamarnya di lantai dua.

My solitude girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang