Reihan yang memakai baju anak SMA korea terlihat begitu menawan dengan rambut cokelat, dan tubuh yang tinggi, juga wajah yang tampan.
Reihan memperhatikan Reyna yang sedang belajar di kelasnya dengan pensil yang ia mainkan, mungkin dia tau kalo Reyna itu kurang suka dengan pelajaran kimia, tapi anehnya kenapa setiap ulangan nilai kimia Reyna selalu paling besar, dan slalu di tempel di mading. Sirik.Reihan tersenyum melihat Reyna yang sudah melirik jam tangannya karena seharusnya sudah pulang.
Reyna yang melihat Reihan yang tengah asik memandangnya, kini tersenyum manis padanya, respon. Reyna langsung memalingkan kembali pandangan matanya.
'Enak banget dia udah pulang' benak Reyna sirik pada Reihan karena sudah pulang duluan.
tidak lama guru kimia menyuruh siswa siswi pulang karena melihat wajah mereka yang sudah bete dengan pelajaran itu. Bahkan sebagian laki laki mangaruk garuk kepala mereka yang stres karena kimia, dan sebagian perempuan sudah mulai standar tumpang dagu karena ngatuk.
Bu mely keluar dari kelas, dengan sigap para siswa siswi yang ada di kelas langsung merapikan tempat belajar mereka lantas pergi menuju rumahnya masing masing, Thing.
Di pintu kelas Reyna mendapat telfon dari supirnya bahwa hari ini dia tidak bisa menjemputnya, karena sedang ada urusan keluarga jadi dia pulang dulu kerumahnya di lembang.
Terpaksa dia harus pulang naik taksi atau angkutan umum.
'Reza' serunya dalam hati. Mengharapkan Reza sudah bisa kembali membawa motornya kesekolah.
Reyna terkejut ketika melihat Reihan yang sudah berada tepat dihadapannya, lantas membawanya pergi menuju parkiran sekolah.
Reihan membukakan pintu mobilnya untuk Reyna lantas menyuruhnya masuk.
"Masuk!"
"Kenapa?" tanya Reyna curiga.
"Masuk dulu ntar dijelasin!" Reyna masuk ke dalam mobil Reihan lantas memakaikan sabuk pengaman.
Di perjalanan tidak ada yang mau berbicara, kemudian Reyna teringat sesuatu.
"Rei, tadi mau jelasin apa, kita kan udah putus..." ucap Reyna belum selesai langsung dipotong oleh Reihan.
"Aku gak mau putus sama kamu, kita lanjutin ya. Aku nyesel udah deketin Linda!" ucap Reihan menyesal.
Reyna hanya memandang Reihan yang tengah fokus kembali menyetir.
"Jangan ngeliatin terus ntar kamu bisa bisa cium aku tanpa sadar!" ejek Reihan yang hanya melirik Reyna.
"Ih, geer!" balasnya lantas membuka ponselnya yang bersuara dan membalas chat dari grup chatnya di line.
Reyna tersenyum melihat pesan pensan yang di kirimkan Reza dan teman temannya lengkap dengan stiker yang konyol.
Reihan yang melihat Reyna tersenyum tidak jelas langsung berbicara.
"Chatingan sama siapa sih sampai kayak gitu?" tanya Reihan penasaran
"Sama temen temen doank!""Grup chat?"
"Iya!"
"Ada cowok?"
"Ada!"
"Berapa?"
"Cukup banyak!" jawaban Reyna membuat Reihan memanas, baru nyambung masa harus udah debat.
Reihan mengambil ponsel Reyna ketika mereka sudah sampai di depan rumah Reyna.
Tanpa Reyna ketahui, Reihan menghapus semua kontak cowok di ponsel Reyna.
"Nih!" Reihan memberikan kembali ponsel milik Reyna.
"Jangan terlalu akrab sama cowok lain selain aku, dan ayah kamu, ok!"
"Kamu hapus semua kontak cowok di ponsel aku?"
"Gak, aku sisain satu!"
"Siapa?"
"Ayah kamu!"
Reyna memutar bola matanya kesal.
"Makasih!" lantas keluar dari mobil Reihan. Reihan menurunkan kaca jendela mobilnya yang sebelah kiri, tepat nya kaca mobil tempat Reyna duduk dan keluar.
"Reyna!" panggilnya membuat Reyna menghentikan langkahnya dan menundukan sebagian tubuhnya aga bisa bertatap dengan Reihan.
"Gak pake sayang?" pintanya membuat Reyna mengerutkan keningnya.
Reihan memandang Reyna berharap ia akan melakukan apa yang ia inginkan.
"Thanks honey!" ucap Reyna lantas tersenyum dan masuk kedalam rumahnya.
Reihan yang mendengar itu langsung tersenyum gembira di dalam mobilnya, baru pertama kalinya Reyna memanggilnya honey meskipun ada sedikit paksaan tapi dia tetap merasa senang.
"Thanks, Reyna....Honey!" ucap Reihan di dalam mobil sedikit berjeda. Dia kembali menjalankan mobilnya menuju rumahnya yang kebetulan satu komplek dengan Reyna jadi gak perlu puter balik.
Reihan berfikir di sepanjang perjalanan pulangnya, 'ternyata Reyna udah bisa terima gue' Reihan tersenyum tidak jelas di dalam mobilnya sendirian hingga ia sampai di rumahnya.
∆∆∆
Reyna tersenyum ketika melihat wajah Reihan yang sedang fokus menyetir masih terbayang di pikirannya.Reyna tidak menyangka ia berani mengatakan honey pada Reihan, tapi apa salahnya.
Reihan tidak memerima putus dari Reyna jadi dia masih hak donk buat mangil Reihan honey.
Reyna tersenyum tidak jelas di dalam kamarnya mengingat wajah Reihan yang ganteng itu.
"Ganteng!" Reyna mengucapkan pujian yang ia sertakan untuk Reihan tidak sengaja, karena masih terbayang di pikirannya Reihan yang sedang fokus menyetir dengan baju anak SMA korea dan rambut khas
K-pop korea.Tidak beda dengan Reihan dia juga tersenyum senyum di dalam kamarnya melihat wajah Reyna yang tersenyum manis saat dia selesai mengatakan thanks honey untuknya.
"Cantik!" pujian yang Reihan ucapkan untuk Reyna yang memang cantik apa lagi saat senyum.
Jangan lupa like / coment 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
My solitude girl
FanficReyna anak yang cantik, pinter, juga kaya. Telah kehilangan sahabatnya yang membuat hidupnya semakin kesepian