Ve melirik ke arah ponselnya satu menit sekali berharap ada seseorang yang menghubunginya. Hal itu ia lakukan sejak satu jam belakangan ini. Shania yang duduk disebelah Ve hanya bisa tertawa dalam hati. Helaan napas lolos dari bibir Ve.
Shania menoleh. "Kenapa, Kak?" Tanya Shania.
Ve menghela napasnya lalu ia menggelengkan kepalanya. Shania yang mendapat reaksi seperti itu hanya bisa cekikikan. Ponsel Shania berdering tanda adanya notifikasi masuk. Dengan cepat Ve menatap ke arah Shania. "Itu Kinal bukan?"
Shania melirik ponselnya lalu menggeleng. Ia berbohong. Padahal memang benar pesan yang masuk barusan adalah pesan singkat dari Kinal. Ve menggeram. "Kinal ke mana sih! Udah malem begini belum pulang jugaa!!"
"Mm, Kak?" Kata Shania menginterupsi. Ve menoleh. "Ini masih sore, Kak hehe."
Kening Ve mengerut. Ia mendengus lalu mengacak-acak rambutnya. "Jangan bikin aku kesel Shania!" Jawab Ve sedikit membentak.
Shania sedikit menjauhkan tubuhnya dari Ve karena takut. Ve mengusap wajahnya lalu memutuskan untuk pergi ke dapur guna mengambil air putih. Sepeninggalan Ve, Shania langsung membuka ponselnya.
Kinal : Shan, nanti inget ya tengah malem lo anter Ve ke rumah gue. Inget, ke rumah. Bukan apartemen.
Kinal : Sekarang lo balik ke rumah gue. Tinggalin Ve, biar dia kesel.
Kinal : Cari alasan yang logis. Jangan kayak tadi.
"Nal, pitanya ke siniin." Kata Viny sambil menunjuk ke arah pita pengikat balon yang terletak tidak jauh dari Kinal. Kinal mengambil pita tersebut lalu ia berikan kepada Viny.
Kinal beralih menatap Jeje yang tengah fokus menonton televisi. "Je, gitar lo masih ada kan?" Tanya Kinal yang hanya di jawab anggukan oleh Jeje yang tengah serius menonton sinetron. Kinal mendengus. "Gue pinjem."
"Iya, pake aja." Jawab Jeje singkat.
Kinal memukul kepala Jeje gemas. "Ya maksudnya sana ambil. Lo gak ada kerjaan juga." Kata Kinal gregetan.
"Bentar ah, gue lagi nonton."
Viny hanya terkekeh melihat perdebatan antara Kinal dan Jeje. Selesai mengikat balon yang sudah di isi dengan gas, Viny melirik ke arah sticky note yang tergeletak di atas meja. "Nal, ini untuk apa?" Tanya Viny kepada Kinal sambil menunjuk benda tersebut.
Kinal menoleh lalu mengikuti arah yang tunjukan oleh Viny. "Oh, itu buat pesan aja nanti hehe."
Viny mengangguk-ngangguk paham setelah mendapat penjelasan dari Kinal.
"Kak Ve, kayaknya Kak Ve aku tinggal dulu deh." Kata Shania sambil menatap Ve tidak enak.
Ve yang tengah mengutak-atik ponselnya langsung mengangkat kepalanya guna menatap Shania. "Kok gitu?"
Shania menggaruk belakang kepalanya. "Aku ada janji sama temen aku. Aku lupa hehe." Jawab Shania.
"Aku ikut." Kata Ve sambil meraih kunci mobilnya.
"Eh jangan," cegah Shania. "Kak Ve jagain rumah. Aku sebentar aja kok."
"Biasanya rumah kamu tinggal." Jawab Ve sambil memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Falling For You [Completed]
FanfictionHighest rank #758 in Fanfiction. Suara dariku, Devi Kinal Putri. Sekuel dari Blinded. 10/12/16 - 12/7/17