10 - Still with You

464 79 15
                                    

Apakah wajahku terlihat menyeramkan?



"Oppa kenapa dengan wajahmu, kenapa seperti habis melihat setan?" Aku memberengut melihat ekspresinya yang sangat terkejut sambil meringis.



"Kau tau? Wajahmu yang kayak tadi itu sepertinya akan menjadi traumaku mulai sekarang." Laki-laki yang berada 10 langkah dihadapanku itu berkata dengan agak sini. Ah menurutku itu membuatnya semakin tampan saja. Hei yang benar saja. Wajah cantik mempesonaku dibilang traumanya? Oh ayolah aku tak semenakutkan itu kan?



"Itu karena kau memanggil namaku Oppa, untuk pertama kalinya kau memanggil nama lengkapku." Mungkin sekarang mataku sudah berbinar karena sangat bahagia. Chan Oppa malah hanya berjalan begitu saja melewatiku.



Tapi ketika dia berjalan melewatiku, dia membisikan sesuatu saat tubuh kami berpapasan.



"Yang hulk kan? Itu mudah."



Baiklah aku tak diacuhkan sekarang.



Dia menyombongkan dirinya lagi. Tapi tak apalah. orang ganteng mah bebas.



"Ajjushi. Aku mau mencobanya."



"Nde silahkan pilih senapannya." Laki-laki yang sepertinya seusia dengan Ayahku itu menunjukan deretan senapan mainan untuk digunakan oleh Chan Oppa.



Setelah memilih senapan dengan cara membandingkan beratnya—entahlah karena yang kulihat Chanyeol Oppa mengangkat dua senapan sambil menaik turunkan salah satunya bergantian—Chanyeol Oppa terlihat serius saat memandang targetnya. Ah rasanya aku sedang berada di surga saat memandang wajahnya yang super duper tampan.



Kenapa dia sangat tampan ya tuhan? Kapan jeleknya ya tuhan?



Aku melirik kesamping dan mendapati tiga orang gadis memandang Chanyeol Oppa dengan binar bahagia terlukis jelas di mata mereka. Hei! Dia itu sumber kebahagiaanku. Dan aku tipe orang yang tak suka berbagi. Ice cream, gulali, bahkan Chan Oppa. Aku tau lelaki ini memang luar biasa tampan, tapi kan aku tidak mau punya saingan. Aku ini gadis yang baik hati dan tidak sombong, dan tidak bisa berbuat jahat. Lalu bagaimana jika aku punya saingan? Haruskah mereka kucincang?



Seketika kudekatkan badanku dengan Chan Oppa. Berusaha menutupi tubuhnya yang sedang merunduk dengan tubuh kecilku. Aku sengaja untuk membuat tiga gadis itu melihatku. Aku memberikan death glare—seperti yang diajarkan Dyo—ku pada mereka. Tak kusangka mereka langsung gelagapan dan menundukkan kepala mereka lalu mengajak satu sama lain untuk pergi dari sana.



Ingatkan aku untuk berterima kasih pada Dyo karena telah mengajarkan death glare nya padaku. Kalau tidak, bagaimana aku bisa membuat tiga yeoja itu berhenti untuk memandang Chan Oppa ku?



Ohiya, bicara soal Chanyeol Oppa, sudah beberapa menit berlalu, tapi Chan Oppa masih setia memegang senapan sambil menyipitkan sebelah matanya. Aku memandang target yang berada dihadapan Chan Oppa. Tak ada satupun angka yang berhasil ditembak olehnya. Oh astaga, kenapa laki-laki ini hanya bisa menyombongkan dirinya saja? Bahkan angka termudahnya saja belum bisa dia runtuhkan.



"Ommo. Kau payah sekali Oppa. Ckckck." Aku berdecak dan sedikit tertawa melihatnya kehabisan peluru.



"Ajjushi sekali lagi." Chanyeol Oppa hanya melihatku sekilas dan melanjutkan fokusnya pada target dihadapannya.



My Favorite Cotton Candy // CHANJI FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang