15 - One Step Closer to you.

405 62 7
                                    

VOTE VOTE VOTE



KOMEN KOMEN KOMEN



Enjoy^^

• • •

Jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 3 sore. Harusnya 2 jam yang lalu sudah tak ada lagi aktivitas murid ataupun guru yang terjadi di sekolah ini. Tapi aku baru terbangun dari tidurku sekitar beberapa detik yang lalu tanpa menemukan satu orangpun berada didalam kelas ini.



Aku melihat stick note hijau muda yang tertempel dipapan tulis. Sedikit berjalan kedepan, mengambilnya dan mulai membaca tulisan jelek itu.



'Kali ini aku yang tidak membangunkanmu. Rasakan rasanya ditinggal sendirian dikelas yang sudah kosong HAHAHA!'



"Aish! Kekanakan sekali kau Oh Sehun!" Stick note itu sudah masuk kedalam tong sampah setelah aku meremas dan melemparnya asal. Kalau difikir-fikir, skill basketku semakin meningkat.



Diluar kelas masih tersisa beberapa murid yang sepertinya habis mengerjakan tugas di perpustakaan atau sekedar mengenyangkan perut sebelum pulang di kantin. Dan sepertinya, aku butuh sedikit kafein untuk menyegarkan mata dan badanku yang sekitar 2 jam lebih tertidur dengan tak mengenakan(?)



Aku berjalan pelan sambil menyampirkan tasku dilengan kananku. Sesekali melihat ke sekitar untuk meyakinkan bahwa aku bukanlah satu-satunya orang yang nantinya akan dikunci didalam sekolah ini.



Kakiku terhenti saat melihat seorang yeoja yang berjalan sendirian dari arah kantin, sepertinya dia sedang berbicara dengan seseorang lewat ponselnya. Aku melihat bagaimana dia tersenyum saat berbicara dengan nada kasar khas 'Yoon Bomi'. Kenapa rasanya, semakin lama senyumnya terlihat menyenangkan dipandanganku?



Ah ayolah. Bomi memang cantik, siapa yang bisa berbohong. Tapi dia tetap saja seorang Yoon Bomi, yeoja aneh yang entah kenapa membuatnya marah menjadi salah satu hobiku akhir-akhir ini.



Dia sudah berhenti berbicara dan mulai menyelipkan earphone ketelinganya. Tanpa sadar aku mendengus geli dan sedikit tersenyum melihatnya bernyanyi sendiri seperti orang gila. Mungkin iramanya sedikit slow, sampai membuatnya bergerak pelan seperti belut yang sedang mabuk. Entahlah. Aku tak pernah mendengar lagu yang ia nyanyikan itu. Mungkin lagu baru, atau...lagu lama?



Aku berjalan dengan percaya diri untuk menghampirinya. Karena entah kenapa, aku sudah tak membutuhkan kafein lagi untuk menyegarkan pandanganku. Tapi langkahku terhenti saat melihat kakak sepupuku menghampiri yeoja itu dan mengambil salah satu ujung earphone yang sedang dikenakan Bomi.



Kenapa melihat hal itu malah membuatku merasa gelisah? Seperti takut akan sesuatu. Tapi aku tak begitu yakin apa yang aku takutkan. Pada akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti mereka dari belakang. Tidak cukup dekat. Karena aku masih punya harga diri untuk tidak diejek sebagai penguntitnya kalau sampai Yeoja bawel itu tau aku sedang mengikutinya.



Dan sekarang aku merutuki diriku yang tak bisa mendengar pembicaraan mereka. Aku sangat penasaran setengah mati, tapi disisi lain, aku tak ingin mengambil resiko yang begitu besar.



Langkahku terhenti saat langkah mereka juga terhenti. Aku tidak bisa melihat wajah Bomi saat berbicara dari sini. Tapi aku sedikit melihat pergerakan badannya yang sedikit kaku. Seperti menegang atau lebih ke membatu? Ayolah jangan memintaku untuk mendeskripsikannya, aku yang terburuk. Apakah dia habis ditembak oleh Hyungku itu? Ah masa sih? Tapi itu bisa jadi kan? Apalagi setelah mengetahui aku adiknya Baekhyun Hyung, gadis itu selalu bertanya tentang Baek Hyung kepadaku.



My Favorite Cotton Candy // CHANJI FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang