7

817 99 21
                                    

"Lo mau gak, kita lebih dari temen?"

Sana yang mendengarnya, kaget.

Hah? Demi apa Mark nanya beginian? Batin Sana.

"Maksud lo...?" Tanya Sana, pura-pura tidak tahu dan bingung.

Lo tuh sebenernya peka, gak sih?
Batin Mark.

"Nggak, nggak jadi,"

Sana kemudian menggembungkan kedua pipinya. "Apaan, emang? Kasih tau~"

"Nothing~" Mark kemudian mencubit pipi Sana dan dia pun pergi kembali menuju ke rumahnya.

Sana kemudian mengelus-elus pipinya yang baru saja dicubit.

Dih, apaan sih. Gak jelas.

🌸🌸🌸

Keesokan paginya, Mark dan Sana berjalan menuju sekolah seperti biasa. Sesampainya mereka di kelas, mereka meletakkan tas mereka di meja masing-masing.

Setelah itu, Mark pergi dari kelasnya buat kumpul bersama squadnya. Karena Sana tahu bahwa Jihyo sekarang pasti sedang berada di ruangan padus, dia pun memutuskan untuk tidak mengganggunya.

Karena dia bingung ingin melakukan apa, ia memutuskan untuk bermain ponselnya.

Saat sedang bermain, Yuta sudah datang.

"Sana~!" Panggil lelaki tersebut sambil melambaikan tangannya.

Yang dipanggil pun menoleh, lalu membalas lambaian tangannya.

"Eh, unblock line gue dong," kata Yuta.

"Nggak. Nyampe lo berhenti nyepamin gue,"

Semalam, Yuta mengadd kembali line Sana dengan akunnya yang lain dan dia spam Sana sampai gadis itu kesal.

"Gue janji, gak kayak gitu lagi oke?" Ujar lelaki tersebut sambil memberikan gadis tersebut puppy eyesnya.

Sana yang lemah terhadap hal-hal tersebut, menghela napas. Yuta tahu saja kelemahannya.

"Iya, deh,"

Yuta pun kegirangan dan dia spontan memeluk Sana.

"Woy, jangan peluk-peluk gue,"

Sana sebenarnya tidak keberatan kalau Yuta memeluknya tetapi dikarenakan takut ada yang salah paham, ia melarang lelaki tersebut.

Yuta pun kemudian melepaskan pelukannya.

Untung saja, kelas masih sepi.

"San, kenapa lo cantik banget?"

Hah? Apakah Sana salah mendengarnya?

"Apaan sih, lo," Sana kegeeran saat mendengarnya. Ia berpikir kalo kata-kata yang dilontarkan Yuta barusan adalah sebuah candaan.

"Ih beneran tau. I feel like you're the apple of my eye,"

Yuta, lo ngegombal?
Itulah pemikiran yang muncul di kepala Sana.

"Are you fooling around with me?" Tanya Sana.

"I'm serious,"

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang