8

781 94 6
                                    

Sana tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.

Ia benar-benar kaget.

Tidak tahu harus berkata apa.

Seorang Mark Tuan menciumnya?

Ia bisa merasakan bahwa wajahnya menjadi merah.

Mark pun kemudian mundur perlahan sehingga ia sudah tidak mencium gadis tersebut.

Lelaki tersebut baru saja sadar apa yang baru saja ia lakukan.

Ia pun merasa malu (dalam artian baik).

"Sori..." ujar Mark.

Sana diam. Otaknya masih terus memproses apa yang baru saja terjadi.

"Sana...?" Mark mengibas-ngibaskan tangannya ke pandangan Sana sehingga membuat gadis itu tersadar.

"E-Eh? I-Iya... kenapa..?"

"Lo kok ngelamun?"

"Eh, nggak kok.."

Mark lalu beranjak dari duduknya dan berdiri sambil mengambil tasnya.

"Kuy pulang, lo nggak boleh pulang sore-sore kan?" Ajak Mark.

Langit memang sudah berubah warna menjadi oranye. Menandakan waktu malam sebentar lagi akan tiba.

Sana mengangguk dan melakukan hal yang sama seperti lelaki tersebut dan mereka berdua berjalan menuju rumah mereka bersama.

Ternyata, tidak begitu jauh taman yang baru saja mereka datangi dari rumah mereka. Mark seperti biasa mengantar Sana sampai depan pintu rumah gadis itu.

"Dah," ujar Mark lalu ia berjalan menuju rumahnya.

Sana memasuki rumahnya dan ia menemukan Tzuyu sedang menonton TV sambil bersantai dengan cemilan favoritnya.

"Kak, tadi ada Kak Yuta dateng ke sini," kata Tzuyu.

Sana membulatkan matanya. "Hah? Yuta? Nakamoto Yuta?"

"Iyalah. Yuta yang mana lagi. Tadi dia nanya kakak kemana, aku jawab aja belum pulang. Terus dia kayak ngasih aku kantong plastik gitu, pas kuliat isinya ternyata banyak cemilan kesukaan kakak," jelas Tzuyu panjang lebar. "Itu kantongnya di meja makan,"

Tzuyu memang mengenal Yuta dari kecil. Karena sebelum Yuta pindah, Tzuyu selalu ikut Sana bermain bersamanya.

Sana lalu mengambil kantong tersebut dan benar apa yang dikatakan Tzuyu.

Ada pocky, coklat batangan, marshmallow, dan lain-lain yang disukai oleh Sana.

Ia kemudian membawanya ke kamarnya lalu ia memutuskan untuk mengechat Yuta sekadar untuk berterima kasih.

Tak lupa, ia mengunblock kembali kontak Yuta.

Yutay

Yuta: AKHIRNYA DI UNBLOCK

Sana: seneng kan lo

Yuta: pake banget

Sana: btw makasih

Yuta: emang apaan?

Sana: perlu banget gue kasih tau ya

Yuta: iya

Sana: itu yang lo bawain buat gue

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang