Sudah beberapa hari ini Yuta sama sekali tidak bersama Sana. Lelaki tersebut tidak menghampiri kekasihnya sama sekali.
Awalnya Sana biasa-biasa saja tetapi lama kelamaan ia menyadari ada sesuatu yang aneh.
Yuta yang awalnya sering membangga-banggakan dirinya sebagai kekasih gadis tersebut, sekarang ia jarang melakukannya lagi. Malahan tidak pernah.
"Eh lo tau gak?" Tanya Sana ke Jisoo dan Nayeon. Ia dan kedua temannya sekarang sedang berada di kantin sambil makan.
"Apaan?" Tanya Jisoo balik.
"Yuta sekarang rada... berubah..?"
Nayeon meminum minumannya. "Berubah? Gue liat nggak kok?"
Jisoo pun menjadi penasaran. "Emang berubah gimana?"
"Ya, lo tau gak sih, biasanya dia sering bangga-banggain gue itu ceweknya atau apalah. Tapi sekarang nggak,"
Jisoo dan Nayeon saling melirik satu sama lain dan mereka pun tersenyum.
"San, sejak kapan lo peduli sama Yuta?" Tanya Jisoo.
"Hah? Maksudnya?"
"Ya, biasanya lo kan kalo Yuta kayak gitu, lo pasti kayak 'apaan sih' dan sekarang lo nggak,"
"Lo udah suka ya, sama dia?"
"Ha? Udah move on dari Mark?"
"Apaan−"
"Apaan nyebut-nyebut nama gue?"
Nah. Orangnya muncul, deh.
Sana langsung nengok kebelakang dan menemukan Mark yang sedang berdiri tepat di belakangnya.
"Ha? Apaan? Nggak kok,"
"Gue denger tadi nama gue disebut-sebut."
"Oh itu..."
Mampus. Begitulah pikir Sana.
"Kata siapa−"
Kriiing.
Sana berterima kasih kepada bel masuk.
"Udah masuk, yuk," ajak Jisoo menarik tangan Sana dan Nayeon. Mereka bertiga lalu pergi dari kantin menuju kelas mereka.
Sana lalu duduk di kursinya, dan tak lama kemudian muncul Yuta yang masuk ke dalam kelas.
"Yuta," panggil Sana.
"Apa?"
Entah kenapa, suara nada suaranya menjadi sedikit dingin?
"Eh, nggak.."
"San,"
"Hm?"
"Gue mau ngomong, sepulang sekolah,"
"Oh, oke,"
Dan perasaan Sana menjadi tidak nyaman seketika.
🌸🌸🌸
"Sana!" Panggil Taehyung.
Yang dipanggil pun nengok. "Kenapa?"
"Lo dicariin sama Doyoung tuh,"
Sana lalu keluar kelas dan menemukan seorang cowok tinggi sedang berdiri di depan kelasnya.
"Hay, lo pasti Sana kan?"
Sana mengangguk. "Iya, lo siapa ya?"
Doyong mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Kenalin, gue Doyoung. Ketua ekskul padus, sama anak osis,"
