Dalam perjalanan pulang ke rumah, tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka. Mark dan Sana sama-sama tidak mengeluarkan kata-kata. Mereka berdua bingung untuk mengobrol tentang apa.
Dikarenakan jarak dari taman ke rumah mereka tidak jauh, mereka sudah sampai. Mark mengantar Sana sampai didepan rumah Sana.
"Makasih udah anterin gue," kata Sana, lalu dia perlahan melepas tangannya dari genggaman tangan Mark.
"Biasa aja kali, kan udah biasa," balasnya. "Ya udah, ya. Dah~" Mark melambaikan tangannya ke Sana lalu melangkahkan kakinya ke arah rumahnya yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah Sana.
Sana melambai balik, lalu ia masuk ke dalam rumahnya. "Aku pulang," ujarnya tetapi tidak ada yang membalasnya.
Pada belum pulang, ya. Sana melepas sepatunya lalu ia menaiki tangga rumahnya untuk ke kamarnya. Dan dia menemukan Tzuyu, adiknya yang sedang tiduran di tempat tidurnya sambil bermain ponsel.
"Ngapain kamu disini?" Tanya Sana sambil meletakkan tasnya di meja belajar.
"Tiduran," jawab Tzuyu singkat.
Sana menggeleng-geleng. Tentu dia juga tahu bahwa Tzuyu sedang tiduran. Sana kemudian mengendap-endap ke samping Tzuyu lalu mengintip apa yang sedang dilakukan sama adiknya.
"Lagi ngapain?" Tanya Sana. Tzuyu kaget ketika Sana bertanya seperti itu dan di kesempatan tersebut, Sana mengambil ponsel Tzuyu.
"KAKAK!"
Ia pun kemudian melihatnya dan ternyata Tzuyu sedang chat bersama seseorang yang Sana kenal, yaitu adik kelasnya yang merupakan sahabat baik Mark, Yugyeom.
"Chat sama Yugyeom? Kamu suka sama Yugyeom?"
"Ng-Nggak, kok! Lagian dia yang mulai chat aku duluan!" Bela Tzuyu.
"Oh, gitu~" jawab Sana dengan nada iseng sambil mengangkat-angkat ponselnya Tzuyu dengan tinggi. "KAKAK, BALIKIN HP AKU!"
"Kamu kan tinggi, ambil dong" kata Sana dan Tzuyu pun berhasil mengambilnya dari Sana.
"Kamu masih smp, nggak boleh main cinta-cintaan" ujar Sana ke Tzuyu. Tzuyu menggembungkan kedua pipinya. "Kan aku udah bilang, Kak Yugyeom yang mulai ngechat aku duluan," kemudian Tzuyu kembali tiduran di tempat tidurnya Sana.
Sana kemudian melakukan hal yang sama. "Eh Tzuyu, tau gak?" tanya Sana.
"Nggak," Jawab Tzuyu. "Ih, kan belum ngomong," Sana kesal dengan jawaban yang diberikan Tzuyu.
"Kan aku belum tau juga. Emang kakak mau cerita apaan?"
"Tau gak sih, masa tadi Markー" sebelum Sana melanjutkan kata-katanya, ia dipotong oleh Tzuyu. "Kak Mark lagi? Plis deh, kak. Gak ada yang lain apa? Bosen tau dengernya,"
"Dengerin dulu, oke?"
"Nggak." balas Tzuyu. Ia malas mendengar ocehan kakaknya apabila tentang Mark. Karena Sana tidak akan selesai berbicara jika membicarakan tentang Mark.
Sana kemudian mengambil bantal yang berada di belakangnya, lalu memukul Tzuyu.
"Kakak ngapain, sih? Sakit, tau!"