11

619 85 17
                                    

chill guys aku team marksana oke (walaupun yutasana lucu sih)

"Apaan sih, Yuta. Lo bercanda gak lucu banget," Sana membalasnya dengan tawa, lalu memukul-mukul pundak Yuta. Seorang Nakamoto Yuta mengatakan hal seperti itu?

Tetapi Yuta hanya diam dan menatap Sana. Sana langsung sadar situasi dan ia membulatkan kedua matanya.

Lah anjir, beneran...?

"San, gue nggak bercanda. Gue serius," dan itu benar. Dari cara bicaranya, lelaki itu menggunakan nada serius.

"Yuta, lo jangan bercanda, deh,"

"Emang dari muka gue keliatan kalo gue bercanda?"

Sana lalu menatap wajah Yuta. Benar, ekspresi Yuta tidak menunjukkan ekspresi yang ia gunakan saat bercanda.

"Lo nggak lagi main taruhan kan?" Tanya Sana memastikan.

Yuta menghelakan napas. Sampai kapan gadis yang didepannya akan mengerti?

"Sana, gue serius,"

Sana tidak tahu harus berbuat apa. Ia sangat clueless dengan hal ini. Jadi selama ini benar bahwa Yuta menyukai dirinya?

"Yuta... gue nggak tau harus bales apa... tapi makasih...?"

Yuta lalu membentuk senyum tanda mengerti di bibirnya.

"Bisa kasih gue waktu...? Karena gue butuh waktu buat berpikir..."

Yuta lalu menepuk pundak Sana dan ia mengangguk. "Oke, gue bakal nunggu. Tapi jangan gantungin gue lama-lama, ya,"

Sana mengangguk. Lalu Yuta pamit pulang. Sana lalu masuk kedalam rumahnya.

Dan dia disambut oleh adiknya yang sepertinya mendengar semuanya.

"Nggak nyangka, aku tuh. Kak Yuta ngegas banget, ya," Tzuyu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan rasa heran. "Kak Mark apa kabar, kak?"

"Kamu nggak usah ikutan oke?" Sana menuju kamarnya dan menerjang dirinya ke tempat tidurnya.

Duh, gimana, ya...?

Dan tiba-tiba ponsel Sana bergetar. Sana lalu membukanya dan ada line dari Mark.

Mark💕

Mark: enak ya yang barusan pergi terus pulangnya malem

Sana: wait i can explain

Mark: theres no need to explain

Sana: mark you have to listen to me

Mark: i dont need it

Sana: mark...
Read

Tanpa Sana sadari, air mata keluar dari matanya perlahan. Entah mengapa, ia merasa sakit hati dan bersalah.

Terdengar ketukan dari luar. Sana lalu menghapus air mata yang keluar. "Masuk,"

complicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang