5[Jodoh Terindah]

5.3K 152 3
                                    

~Happy Reading~
Jika sudah berjodoh maka sejauh apapun dia pergi.
Tetap akan pulang juga menuju hatimu.

“Tak apa. Aku senang bisa membuatmu tersenyum seperti ini.”

Jawaban Adam membuat raut mukaku berubah 360º dan kini aku hanya tertunduk.

Bunda menyenggol bahu Ayah, “Lihat tuh, Yah. Si Kiran sama Adam mesra ya? Cocok banget!”

Ayah hanya mengangguk, mengiyakan ucapan Bunda.

“Adam itu romantis, gak kayak Ayah.” Ledek Bunda.

Ayah langsung memandang Bunda dengan tatapan yang tak biasa, namun ketika Bunda membalas tatapan Ayah. Pandangan Ayah jatuh ke lantai.

“Ayah ini takut ya sama Bunda?” Tanya Naya polos.

Ayah menjewer telingan Naya.
Bunda pun tertawa.

Aku hanya bisa tersenyum tipis dan tak berani menatap Adam, aku sadar Adam masih fokus memandangiku.

“Kak Adam kok lihatin Kak Kiran terus?” Tanya Naya masih mengusap telinga kanannya.

Adam hanya menggeleng.

“Takut kangen sama Kak Kiran ya?”
Adam kembali mengangguk.

“Ciahh dari tadi ditanya cuma gelang-geleng. Kenapa, Kak Kiran pasti pulang kok?”

Ledek Kiran dengan nada yang semakin menjadi.

Aku mencubit tangan Naya, “Apaan sih Nay!”

“Ihh sakit Kak, aku tanya Kak Adam kok. Kenapa Kak Kiran yang marah?”

“Aku tidak pernah takut kalau Kiran pergi. Karena jika memang kita sudah berjodoh maka sejauh apapun Kiran pergi. Kiran akan tetap akan pulang juga menuju hatiku.”

Bunda, Ayah dan Naya memandangiku dan Adam dengan tatapan mencurigakan.

“Udahlah Bun, Yah, gak usah mandangin gitu deh!” Pintaku.

“Yuk Kak, aku sama Kak Kiran kan harus check-in dulu. Yuk Kak!”

Naya menarik tanganku dan Bunda.

“Ayah, Kak Adam, semua koper-kopernya tolong dibawain yaa!”

Aku menoleh ke belakang, dan sempat mendapati raut muka Ayah dan Adam.

Mereka berdua saling memandang.

“Kamu harus biasain diri jadi pembantu dadakan ya, Dam.” Ucap Ayah.

Aku melihat Adam tersenyum padaku, dan tanpa sadar aku membalas senyum itu.

Jodoh TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang