Cheating ; junrose ✔️

+12

Rosé ketiduran. Dia kemudian terbangun karena hapenya berdering terus. Ternyata, itu telpon dari Lisa.

"Hm? Lo kenapa?" Tanya Rosé waktu angkat telponnya.

"CHAEYOUNG LO DARI MANA AJA TELPON GUE KOK BARU DI ANGKAT?"

"Ya kenapa lis? Jan teriak dong lo ah."

"Coba lo cek diluar, June masih ada ga?" Tanya Lisa. Rosé langsung mengernyitkan keningnya.

"June?"

"Cowo lo anju, tadi dia nelpon gue katanya nungguin lo di depan rumah lo! Anjay, dia nelpon 3 jam yang lalu!"

"Ha???????"

"Jangan jahat dong Chaey ama cowo, entar kualat lo."

"Ha? Gue ketiduran njir." Rosé lalu cek lewat jendela kamarnya. Kebetulan kamarnya di lantai 2, dia keluar di balkon. Dan ngecek luar rumahnya. Nihil, ga ada yang dia dapat.

"Masih ada ga?? Ya jangan marah ke June dong lo, dia kan ga salah apa-apa. Seharusnya lo marah ke Mingyu doang."

"Jan ngawur lo, ini ga ada siapa-siapa. Eh, btw, lo temennya siapa sih sebenarnya? Heran gue."

"Ah, lo keluar, depan rumah. Kali aja tadi ga keliatan."

"Anjir, ini udah malem. Udah pulang pasti.."

"Ah pokoknya gue ga mau tau, kasian ih cowo orang lo gituin."

"Bangsat lo ya." Kata Rosé ke Lisa, tapi akhirnya dia ikutin perkataan Lisa. Rosé berjalan turun dari kamarnya dan ingin keluar.

"Biarin Chaey, gue ga mau temen gue kualat. Pokoknya fotoin noh, depan rumah lo."

Rosé pun keluar rumah dan berusaha buka pagarnya dan jalan lagi keluar.

"Udah gue bilang gak ad-"

"Rosé.." June dengan suara seraknya manggil Rosé. Rosé berbalik, dia langsung tutup telponnya Lisa.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Rosé dingin ke June yang duduk di motornya.

"Gue pengen ketemu lo, um.. ga ganggu kan?"

"Ganggu banget."

"Maaf.." Kata June lalu menunduk. Terlihat jelas kalau dia ngerasa bersalah. Dia ga berani liat Rosé marah ama dia. Lebih tepatnya, dia ngerasa ga enak banget.

Rosé? Sok dingin aja mah, casing doang. Dalemnya, ga tega juga. Ga nyangka juga dia, cowo annoying tingkat dewa kaja June bisa aja ngerasa bersalah.

"Ga usah minta maaf di gue, mending lo pulang." Kata Rosé ke June.

"Maaf Rosé, gue masih ga tau salah gue ke lo apa, tapi gue minta maaf.."

"Udah ah.."

"Gue maunya liat lo bahagia ama gue." Kata June masih tertunduk.

Anjir, ini si bastard yang biasa bukan sih? Kok beda banget.

"Hm, pulang gih. Lo udah lama di sini?"

"Ya ga lama sih."

3 jam menurut lo ga lama? Sinting ya.

"Oh, yaudah sana pulang. Gue mau tidur."

"Hm? Ohiya, lo mau tidur ya? Yaudah gue pulang ya.." June lalu liatin Rosé. Dia mengangguk mengerti. Dia lalu ambil helmnya.

Rosé pun berbalik mau ninggalin June, tapi sesuatu terlintas dikepalanya.

Ya jangan marah ke June dong lo, dia kan ga salah apa-apa.

Omongan Lisa tadi langsung terlintas di kepala Rosé.

Rosé yang emang udah dari sananya tipikal soft-hearted person jadi ngerasa bersalah juga.

Baru aja June ngegas motornya tiba-tiba ditahan.

"Eh bentar-bentar! Tunggu dulu, gue mau ngasih sesuatu." Kata Rosé ke June. June jadinya kaget.

Rosé lalu berlari ke dalam Rumahnya lalu buka kotak P3K.

June di luar masih kaget aja.

"Ha? Ini beneran apa?" June tampar pipinya sendiri sambil liatin mukanya ke Spion motornya. -_-

"Nih." Rosé lalu datang bawain kantong pelastik abis itu dia kasi ke June.

"Ini apa?" June liat kantong pelastik kecil yang Rosé kasi. Isinya tolak angin, koyo, ama mintak kayu putih.

"G- Gue ga mau lo salahin gue kalo lo sakit. Makanya pake. Udah. Sana Pulang!" Kata Rosé lalu mengusir June. Dia lalu berjalan ninggalin June.

June liatnya ga percaya.

"HUAAAH, MAKIN SAYANG GUE AMA LO ROSÉ. LO EMANG CEWE GUAA. MAKASIH SAYANG." June teriak-teriak kesenangan.

"Woy anjir! Ribut bener! Ganggu tetangga gue lo! Ah udah sana pulang!" Rosé lalu mengusir June lagi.

"Hehehehe, iya. Good night, my love!" June lalu nge love sign ga jelas ke Rosé. Rosé liatinnya jijik.

Bagus deh, gilanya balik lagi.
-Rosé

➖

hayoloh, gue mau tau siapa yang nungguin ini?
AHAHAHAHAHA
btw, cek part sebelumnya jga ya♥