00. Prolog

10.1K 647 38
                                    

Tap...

Tap...

Tap...

Tiga orang pria tengah mengendap memasuki kelas bersamaan. Mereka merangkak di atas lantai, mencoba tidak menimbulkan suara. Saat ini mata kuliah Pak Wonbin tengah berlangsung, tapi ketiga pria itu datang terlambat. Karna tidak ingin mendapat hukuman dan omelan mereka mengendap masuk.

Seorang pria bersurai cokelat berhasil mendapat tempat duduk dan bersikap seolah dia datang sedari tadi dengan ikut menulis materi yang sedang di tulis oleh Pak Wonbin di depan.

"Tae, lo udah gila!" Seru Jisoo, teman dekat Taehyung. Taehyung sangat tahu ia akan selamat jika dekat dengan Jisoo. Karna Jisoo akan menjaga rahasia nya ini dan melindungi nya.

Berbeda dengan seorang pria bersurai hitam, dia masih menengok kanan dan kiri mencari tempat yang aman untuk duduk sampai manik mata nya menemukan sebuah kursi yang hanya di tempati oleh sebuah tas berwarna merah cabai.

Buk.

Pendaratan pantat yang secara tiba-tiba menyebabkan suara yang keluar cukup keras, sontak membuat seorang wanita yang duduk di sisi nya menoleh ke arahnya.

"Jungkook tas gue kenapa lo dudukin bego!"

Dengan cepat Jungkook menyumpal mulut gadis itu dengan tangan kekarnya.

"Sorry. Please lo jangan berisik!" Bisik Jungkook.

Wanita bersurai orange itu mendengus kesal, lelaki di hadapannya ini memang selalu membuat onar dengannya. Jika saja dia tidak tampan, mungkin Lisa akan melaporkannya pada Pak Wonbin.

Disisi lain, pria terakhir tengah merangkak. Ia kini berada di bawah kaki seorang wanita, ia menatap wanita itu. "Damn!" batin Jimin kesal karna itu adalah si ketua kelas yang terkenal galak.

Jimin merekahkan senyum pada wanita itu, kemudian menatap nya dengan penuh ekspressi memelas. Jimin sangat tahu dia tidak seberuntung Taehyung dan Jungkook. Mungkin saja dia tidak akan selamat saat ini karna ketua kelas ini.

Rose, nama gadis galak itu. Dia melototkan mata nya pada Jimin dan memberikan senyum miringnya. Jimin sudah menggeleng-gelengkan kepala nya isyarat agar dia di selamatkan.

"Park Jimin, kamu lagi ngapain? Kesiangan yah?" Tiba-tiba Rose berteriak tanpa ampun.

Jimin sudah sangat lemas, kenapa dia harus terjebak dengan gadis ini? Kenapa gadis ini tidak membiarkannya lolos sekali saja? Jimin sudah menyumpah serapahi, dia akan memberi sedikit pelajaran jika saja dia terkena hukuman dari pak Wonbin.

Mendengar teriakan ketua kelas, Pak Wonbin yang sedang menulis di depan papan tulispun menoleh, ia melihat Jimin tengah merangkak di lantai.

"Park Jimin!!! Keluar kamu!" Teriak Pak Wonbin dengan tangan yang menunjuk pintu kelas.

Jimin memutar kedua matanya, sedangkan Rose menjulurkan lidahnya dan tersenyum bahagia.

"Jangan laporin gue yah Jis, gue mohon." Seru Taehyung memelas pada sahabatnya itu.

"Tenang aja Tae, gue ga sejahat ketua kelas."

"Thanks yaaa..." Taehyung mengacak rambut Jisoo pelan, membuat kedua pipi gadis itu memerah.

"Lis.."

"Lalisa..."

"Iya iya gue ga bakal laporan ko."

"Thank you ya Lis, lo yang terbaik." Jungkook memberikan senyum kelinci andalannya pada Lisa.

"Tapi ada syaratnya kuk."

Love by Accident ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang