Benci sama cinta itu beda tipis..
Selangkah aja lo kenal dia lebih dekat, lo bakalan langsung jatuh cinta sama dia..
Part tiga belas.
Baru kali ini Naza merasa malas untuk pergi ke sekolah. Bukan bukan, bukan karna dia masih ngantuk atau mata pelajaran hari sangat membosankan, masalahnya hari ini Naza sudah harus mulai latihan basket dengan guru tutornya Farrel.
Naza bukan malas untuk latihan, hanya saja dia malas bertemu guru tutornya itu!.
Pasti Farrel merasa menjadi pahlawan dan seakan akan Naza memiliki hutang budi padanya.
Cih! Kalo bukan karna nilai OR gua jelek mah, gua ogah di tutorin sama tuh anak! Bikin ulah mulu kerjaannya! Pasti sekarang dia ngerasa gua hutang budi tuh sama dia! Naza terus saja mendumel dalam hati.
Yap hanya dalam hati, jika dia ucapkan semua unek-uneknya itu dan ada orang yang mendengar bisa bisa Naza akan adu mulut lagi dengan Farrel.
Naza dengan santai berjalan menelurusi koridor sekolah, sampai sebuah mahkluk muncul di hadapannya yang langsung membuat mood Naza menurun.
"Heh!" panggil mahkluk itu
Dia Farrel, iya Farrel guru tutornya Naza!.
Naza yang semula sedang berjalan pun berhenti karna Farrel menghalangi jalannya.
"Apaan sih?" jawab Naza jutek, lagian ngapain baikin mahkluk kayak Farrel? Rugi! Itu lah prinsip Naza.
"Eh harusnya lo berterima kasih, karna gua udah bersedia jadi guru tutor lo!" ucap Farrel
"Lo itu hutang budi sama gue!" ucap Farrel lagi.Baru saja tadi pagi Naza berfikiran seperti itu dan ternyata benarkan dugaannya.
Ingin sekali Naza menjambak jambul Farrel itu! Tapi mati- matian Naza menahan emosinya, dan yang hanya bisa Naza lakukan adalah mendelikan mata.
"Udah ngomongnya?" tanya Naza, berusaha mengabaikan perkataan Farrel tadi.
Dan setelah itu Naza langsung pergi meninggalkan Farrel sendiri.
"Eh woy! Gua belum selesai ngomong!" teriak Farrel pada Naza, sedangkan Naza? Dia berusaha menghiraukan perkataan Farrel.
***
Naza menghempaskan diri di kursinya, di sebelahnya sudah ada Sabil yang sedang duduk manis sambil memainkan ponselnya.
"Nyebelin banget sih tuh cowok!" omel Naza pada diri sendiri.
"Jeh? Lo ngomel ngomel sendiri sih za" ucap Sabil.
"Lo tau ga sih bil, gua tuh bakalan di tutorin sama si Farrel coba," ucap Naza histeris, karna menurutnya berurusan dengan Farrel hanya membuat sial.
"Hah?! Serius lo? Enak banget yaa jadi lo," ucap Sabil histeris, bukan respon itu yang Naza harapkan dari Sabil.
"Ish! Lo mah malah dibilang enak lagi. Mana tadi pagi dia bilang gua hutang budi lah sama dia!" ucap Naza dengan nada kesal
"Ya emang kenyataan kali za, kan dia nanti bakalan jadi guru tutor lo ya otomatis lo hutang budi sama dia," jawab Sabil yang malah membuat mood Naza lebih buruk.
"Ish tau ah sebel gua! Emang dari waktu di dermaga dia mah bikin masalah mulu! Benci gua sama dia!"
"Benci sama cinta itu beda tipis. Selangkah aja lo kenal dia lebih dekat, pasti lo bakalan langsung jatuh cinta," jawab Sabil, sedangkan Naza hanya mendelikan mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Choose The Wrong[ON GOING]
Ficțiune adolescenți[AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT] [26-06-2017] #998 dalam teenfiction Ini semua berawal dari pertemuam singkat diantara mereka. Perasaan aneh. Namun, mampu membuat diantara mereka saling merasa nyaman. Yang akhirnya Membuat keadaan perlahan berubah. Pe...