7. Alone 2

32K 1.4K 19
                                    

Hidup sendiri sudah biasa, apalagi dengan kesendirian
-Floren Zamorach-
................

"SEGERA PERGI DARI RUMAHKU! KAU BUKAN ANAKKU LAGI." Teriak histeris Anna yang membuat Floren dan mbak Surti terkejut.

"Ma.. Floren bisa jelasin semuanya." ujarnya terisak sambil memegangi lengan Anna.

Anna menghempaskan tangannya, masih menatap Floren dengan tajam.

"Nyonya ada apa? kenapa nyonya mengusir mbak Flo?" mbak Surti bersuara dari belakang yang menatap kasihan Floren.

"Dia hamil TANPA SUAMI."

Mbak Surti menutup mulut dengan telapak tangannya, mendengar dengan tidak percaya. Dia berharap semoga Anna hanya salah paham.

"Kamu tidak menyadarinya Sur? perempuan ini teryata jalang! dia bukan anakku lagi. Aku sungguh malu memiliki anak sepertinya."

Floren POV

Sungguh aku tidak pernah melihat mama semarah ini, dia memanggilku perempuan jalang. Betapa sedihnya aku, takut dan gugup menyelimutiku. Aku diusir olehnya. Air mataku terus bercucuran di pipiku.

"keluar cepat dari sini!"
Perintahnya sambil menyeretku, ma.. maafkan anakmu ini. Mama terus berteriak kearahku. Menyeretku sampai di depan pintu kamar ku kemudian mendorong tubuhku. Aku tersimpuh tertunduk di lantai.

"PERGI!" usirnya untuk kesekian kali.

"Jangan usir aku ma.. aku tidak punya tempat tinggal." isakku.

Aku memegangi kakinya sambil berlutut dibawah.

"Nyonya jangan usir mbak Flo."

"Tidak bisa Sur, aku malu!"

"Kasihan mbak Flo, nyonya." mbak Surti berjalan kearahku, mengelus bahuku.

"Bantu dia mengemasi bajunya sekarang Sur!" Perintahnya kemudian berjalan keluar kamarku.

Aku hanya bisa menatap mamaku nanar. Mbak Surti membantuku berdiri. Aku mentapnya senduh.

"jangan menangis Mbak Flo." dia mengusap air mataku yang sedari tadi keluar.

"Maafin aku mbak." ujarku

"Siapa yang menghamili mbak Flo?" tanyanya dengan halus

"Mas James?"

Aku hanya mengangguk lemah mendengar tebakaannya.
Segera aku mengemasi semua pakaianku, aku melipat gaun yang diberikan mama tadi.
Dengan senangnya dia memberikan gaun ini padaku tadi namun aku tidak berfikiran bahwa mamaku akan tau secepat ini tentang kehamilanku.
Mbak Surti membantuku memasukkan baju kedalam koper.

Harus pergi kemana aku ya tuhan. Sebuah kunci kecil diberikan kepadaku, mbak Surti mengulurkan tangannya memberikan padaku.

"Mbak Flo bisa menempati villa keluarga yang tidak jauh dari sini. Aku akan merahasiakannya dari nyonya mbak. Aku akan berkunjung untuk melihat mbak Flo."
ucap mbak surti iklas sambil tersenyum padaku.

Begitu baiknya wanita ini, aku menatapnya tak percaya lalu aku memeluknya.

"Terimakasih banyak mbak Surti." dia hanya mengangguk padaku.

"Tapi bagaimana kalo mama berkunjung kesana?"

"Mbak Surti akan memberi tau mbak Floren."

"Jaga mama ya mbak."
Ku pegang tangannya, mbak Surti membalas pegangan tanganku.

"Iya mbak Flo, pasti. Mbak Flo juga jaga diri ya, jaga kandungan dan bayi mbak Flo. Jangan terlalu kelelahan." Pesannya.

Dia mengelus perut buncitku, betapa senangnya aku. Baru kali ini ada seseorang yang mau mengelus perutku. Aku keluar melewati ruang keluarga sambil membawa tas , melihat mama yang memalingkan wajahnya dariku.

Kamulah Kamuku [TERBIT NOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang