Kisses and Hugs • Wonwoo✘Jennie

10

Jennie berpose di depan kamera bersama seluruh member Seventeen. Ia juga tak lupa berfoto berdua Wonwoo. 

"Aku akan menunggu di lobby nanti" bisik Jennie yang bersiap keluar

"Eoh baiklah"

Wonwoo tak lupa memeluk pinggang sang kekasih dan mengantarnya ke luar.

Wonwoo tersenyum tipis saat ia masuk ke dalam ruang ganti mereka. 

"Ada apa?" Wonwoo bertanya heran saat member Seventeen melihat kearahnya

"Yang tadi itu sangat mulus" Wooji berkomentar

"Aku tidak tau kau bersikap seperti itu pada seorang wanita hyung" Vernon menatapnya jail

Wonwoo duduk di sofa dan memakan kue di atas meja santai tanpa menghiraukan omongan membernya itu. 

"Aku melihat foto instagram mu hyung,  apa kau benar-benar serius dengannya?" Mingyu yang duduk tak jauh berbisik

"Ssst" Wonwoo menaruh jarinya di bibir meminta Mingyu untuk diam tentang hal itu.

"Waah"

"Hahaha"

.
.

"Tolong ice cream rasa susu satu dan rasa coklat satu"

Jennie duduk santai di meja cafe paling ujung, sesekali ia membenarkan masker dan topi hitamnya. 

"Makanlah" Wonwoo menaruh mangkuk sedang berisi ice cream

"Terimakasih"

Wonwoo duduk di samping Jennie dan juga membenarkan posisi topinya. 

"Jadi,  ceritakan padaku"

"Tentang?"

"Kim Hanbin"

Jennie menyuap ice cream nya lamban,  "untuk apa?"

"Kau kekasih ku, untuk apa lagi"

"Hmm"

Wonwoo menatap Jennie untuk mendengarkan cerita gadis itu. 

"Kami cukup dekat,  itu saja"

"Tidak mungkin" Wonwoo menatap Jennie tajam

"Well,  dia orang yang cukup kasar"

"Maksud mu?"

"Jangan salah paham dulu,  dia orang yang baik tapi terkadang emosinya terlalu menggebu"

Wonwoo menatap Jennie dan mencari kejujuran disana. Mata gadis itu menunjukkan kejujuran,  tapi Wonwoo belum yakin sepenuhnya. 

"Lalu kenapa kau takut padanya?"

"Aku tidak-"

"Kau memeluk ku erat saat ia menatap mu tajam" potong Wonwoo

"Dia pernah menampar ku keras saat aku menolak ciumannya"

"Apa?!" Wonwoo terkejut dan langsung meneliti seluruh bagian wajah Jennie.

"Itu sudah lama,  3 tahun yang lalu" Jennie mencoba menjelaskan pada lekaki di sampingnya. 

"Dia gila?  Menampar mu?"