Wonwoo menyenderkan tubuhnya di sofa dorm. Jennie langsung kearah dapur dan memasak.
"Anjing mu tidak ada kan?"
Jennie tertawa kecil dengan ucapan Wonwoo, "tenang saja, mereka sedang di salon hewan hari ini"
Wonwoo menghela nafasnya lega, ia kembali bersantai. Dapur dorm mereka memang tak terlalu jauh dari ruang tengah sehingga Jennie dapat menengok langsung ke arah Wonwoo.
"Kau ingin yang pedas?"
"Jangan terlalu pedas" jawab Wonwoo lagi
Wonwoo terlihat mengutak atik handphone nya, Jennie pun kembali fokus pada masakan yang akan ia buat.
"Eoh? Habis? Dimana garam baru?"
Jennie melihat sekeliling dan tak menemukan bungkus garam yang baru. Is membuka lemari di atas kepalanya dan melihat bungkus garan dan beberapa makanan di dalam lemari itu.
Jennie mencoba meraihnya tapi is tak juga sampai karena manajernya menaruh beberapa makanan di ujung lemari itu.
"Aish menyebalkan" gumamnya lagi dsn kembali menjinjitkan badannya untuk mengambil bungkus garam itu.
"Minta bantuan ku kalau tidak sampai"
Wonwoo sudah berdiri dan mengambilkan bungkus garam dan juga beberapa snack. Jennie terkejut dan mematung seketika.
"Kenapa manajer mu menaruh disana?"
"Kadang anjing kami membuat keributan dan juga bermain dengan bungkus bungkus jadi manajer menaruhnya disana"
"Begitu ya"
Wonwoo membungkukkan sedikit badannya dan memandangi Jennie dari dekat.
"A-ada apa?" Jennie mencoba untuk tidak gugup
"Tidak ada, hanya kau sangat lucu, maksud ku cantik. Aku tidak bosan memandangnya"
Jangan tanya keadaan Jennie, gadis itu benar-benar terdiam sekarang.
"Kau tidak membodohi ku bukan?" tanya Jennie hampir berbisik
Wonwoo menggelengkan kepalanya, ia kemudian mencium bibir Jennie lembut. Jennie memeluk leher Wonwoo dan membalas ciuman itu.
Wonwoo melingkarkan tangannya pada pinggang Jennie dan menaikkan tubuh gadis itu di counter dapur. Mereka berdua berpelukan cukup erst, Jennie dapat merasakan detak jantung Wonwoo yang berdetak cukup cepat.
Ciuman lembut mereka berubah menjadi lumatan kecil dan terdengar sangat indah di telinga Wonwoo. Laki-laki iyu menurunkan ciuman nya ke dagu dan leher Jennie.
"Kau memakai parfum?"
"Hmm" jawab Jennie bergumam
Wonwoo menyeringai dan menciumi leher Jennie rakus, dengan tak sabar ia pun juga membuat tanda merah di leher gadis itu.
"H-hey!" Jennie melepaskan Wonwoo dari lehernya, "kau bilang kau lapar! Hentikan ini, aku akan membuat makanan sekarang"
Wonwoo menahan Jennie, "Aku memang lapar Jen" ucapnya dengan nada seraknya dan malah membuat Jennie tak tahan
"Jangan menggoda ku" Ucap Jennie
"Apa yang akan kau lakukan jika aku menggoda mu?"
Jennie menatap Wonwoo dengan senyuman jahilnya dan malah memeluk leher Wonwoo kembali. Jari-jari nya menelusuri leher Wonwoo.
"I'll give you a hickey too"
Jennie mencium bibir Wonwoo pelan dan menurunkan ciumannya ke leher Wonwoo dan juga membuat beberapa tanda merah disana.
"Kau curang, kau memberi ku lebih dari 2"
"Itu hukuman!"
Jennie akhirnya menyingkirkan Wonwoo dari hadapannya dan bersiap memasak.
"Menyingkir Wonwoo-ssi"
"Wonwoo-ssi??"
Jennie tak menghiraukan Wonwoo dan mulai memasak nasi gorengnya.
"Lihat saja pembalasan ku nanti"
"Jangan banyak omong, kau tinggal tunggu makanannya"
Wonwoo mengusap kepalanya Jennie gemas dan kembali ke ruang tengah.
Tidak begitu lama Jennie membawa 2 piring nasi goreng kimchi dan makan bersama Wonwoo di depan TV."Oh kau pintar memasak juga"
"Tentu saja" ucap Jennie bangga
"Kau sudah masuk istri idaman"
Jennie memutar bola matanya mendengar Wonwoo.
"Hentikan omong kosong mu"
Wonwoo terkekeh dan melanjutkan makannya, "kau juga masuk kategori yang hebat di ranjang"
Uhuk...
Jennie tersedak dan mencoba meminum air putih di dekatnya.
"Berisik!"
Wonwoo tersenyum geli melihat wajah Jennie yang tiba-tiba memerah.
"Lihat lah wajah mu" canda Wonwoo lagi
'Apa aku begitu?'
"Aku hanya bercanda"
"Maksud mu aku tidak baik di ranjang??" tanya Jennie langsung
"Hmm? Kemarin aku mabuk aku tidak menghitung yang kemarin tapi kalau kau mau tau sku beri 2 jempol untuk mu"
"Yaah!!"
"Hahaha"
"Hentikan lelucon mesum mu itu"
"Kenapa? Kau tidak percaya? Mau kita coba lagi?"
"Aku akan menggoreng mu"
"Kenapa? Bukan kah kita sudah pernah melakukannya?"
Jennie berdiri membawa piringnya, "kau pikir bercinta itu seperti bermain-main!?"
"Maaf, aku tidak akan memaksa mu sekarang"
Jennie duduk di samping Wonwoo dan menatap leher kemerahan lelaki itu.
"Jangan sampai ada yang melihat ini" gumam Jennie
"Tidak akan ada yang tahu, kau juga, lihat leher mu"
"Ini gara-gara kau" dengus Jennie
"Maaf"
"Lanjutkan makan mu, Lisa dan Rose bisa saja datang lebih cepat"
"Kau mengusir ku?" tanya Wonwoo heran
Jennie mengambil sendok Wonwoo dsn menyuapkan lelaki itu nasi goreng yang tersisa di piringnya.
"Jangan banyak bicara, cepat habiskan"
Wonwoo tanpa berkata apa-apa lagi akhirnya menghabiskan makannya. Setelah selesai Jennie dan Wonwoo turun ke parkir basement.
"Aku akan kembali rekaman besok"
"Kalian baru saja comeback"
"Ini bukan untuk comeback, aku hanya membantu Woozi rekaman dengan seorang penyanyi"
"Tumben sekali"
"Woozi menggunakan lirik ku" ucapnya bangga, "kalau sudah keluar dengar kan!"
"Aku mengerti"
Wonwoo memeluk gadis itu sebentar sebelum masuk ke mobil.
"Sampai jumpa"
Jennie melambai pada Wonwoo saat lelaki itu pergi dengan mobil hitamnya.
Tbc
Lagi mood update cepet 😁
Please vomment if you like this fict 💕
![](https://img.wattpad.com/cover/111104016-288-k11108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisses and Hugs • Wonwoo✘Jennie
FanfictionThey never know each other They meet at TV broadcast As a couple ⓒgetevirus; 2017