Chapter 6

2.7K 321 21
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuNaru
Genre : Friendship, Family, Gore, Tragedy, yaoi
Rated : M
Warning : Typo, EYD mungkin berantakan,,,maklumin aj yah,,,hehehehe😁😁😁

____________________________________

Mengapa ini terjadi padaku Tuhan?

Apa salahku Tuhan?

Mengapa mereka begitu tega padaku Tuhan?

Mengapa mereka tidak dapat menerimaku apa adanya Tuhan?

Apa belum cukup penderitaan dan penyiksaan yang mereka lakukan padaku Tuhan?

Apa sangat memalukan nya aku bagi mereka Tuhan?

Sampai begitu tega mereka ingin mengusir ku !!

______________________________________

Chapter sebelumnya...

"Kenapa Naru merasakan perasaaan yang tidak enak yah?"

"Menurut Kaa-chan ti...."sebelum Mikoto melanjutkan perkataannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh Sasuke.

"INI SEBAB ADA DIRIMU IDIOT, KAU MERUSAK SUASANA DI MEJA MAKAN INI."teriak Sasuke

"SASUKE."bentak Fugaku.

"Hikz... Hikz... Hikz...huweeeee. Kaa-chan kenapa Sasu-nii meneriaki Naru?"

"Sudah sayang jangan menangis lagi. Kaa-chan sedih lihat Naru-chan sedih."ujar Mikoto karna tak tega melihat anak manisnya menangis.

"Pergi kekamarmu, Sasuke."ujar Fugaku.

"Ck."..

Chapter 6

Suasana di meja makan pun terasa hening tanpa ada percakapan, karna pertengkaran antara sasuke dan Fugaku. Sampai ada suara yang memecehkan keheningan.

"Naru selesai Kaachan." ujar Naruto.

"Naru-chan sudah selesai, tidak ingin nambah?" tanya Mikoto.

"tidak Kaa-chan, Naru sudah kenyang." ujar Naruto sambil mengusap perut.

"Baiklah, bila Naru sudah kenyang. Lebih baik sekarang Naru istirahat saja dikamar supaya besok lebih baik."

"Hm."

"Izumo" panggil Mikoto.

Tidak lama pun seseorang yamg dipanggil Izumo pun datang.

"Iya nyonya."

"Tolong gendong Naru kekamar, supaya dia bisa beristirahat!" ujar Mikoto.

Izumo hanya menganggukan kepala.

"Ayo tuan muda, saya gendong untuk kekamar." ujar Izumo kepada Naruto.

"Hm.".

Mikoto pun menyusul Izumo yang menggendong Naruto setelah bergamitan kepada sang suami.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Izomu pun pamit undur diri dari hadapan Mikoto. setelah Izumo berfamitan akhirnya Mikoto pun membuka pembicaraan.

"Nah Naru sekarang sudah malam, lebih baik Naru tidur. Bukankah besok kita masih punya jadwal terapi." ujar Mikoto sambil membenarkan selimut.

There is Happiness after Suffering  {DISCONTINUED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang