maaf kim baru bisa lanjut maklumlah kim sibuk akhir-akhir ini, sibuk mikirin kerjanya mau kemana? 😁😁 terima kasih sudah menunggu cerita abal-abal ini, mungkin kata-katanya rada kaku + masuh ad typo, maklum dh lama gk nulis jdinya rada kaku... dh itu aj langsung baca saja chekidot...
bila sehari dapat 150 voth, kim akan update chapter selanjutnya...😊😊😊
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuNaru
Genre : Friendship, Family, Gore, Tragedy, yaoi
Rated : M
Warning : Typo, EYD mungkin berantakan,,,maklumin aj yah,,,hehehehe😁😁😁______________________________________
Mengapa ini terjadi padaku Tuhan?
Apa salahku Tuhan?
Mengapa mereka begitu tega padaku Tuhan?
Mengapa mereka tidak dapat menerimaku apa adanya Tuhan?
Apa belum cukup penderitaan dan penyiksaan yang mereka lakukan padaku Tuhan?
Apa sangat memalukan nya aku bagi mereka Tuhan?
Sampai begitu tega mereka ingin mengusir ku !!
______________________________________
Chapter sebelumnya...
"Naru-chan." ujar Fugaku.
"enghhh, Tou-chan. Hikz hikz hikz." ujar Naruto sambil menerjang Fugaku.
Naruto hanya bisa menangis di pelukan Fugaku, karena lelah menangis Naruto pun tertidur dipelukan Fugaku.
"Kenapa anak saya bisa jadi seperti ini?" tanya Fugaku ke Kurenai.
Setelah dijelaskan oleh Kurenai, Fugaku pun tidak tinggal diam. Gara-gara mereka anak istimewanya bisa penuh lebam begini, entah apa tanggapan Mikoto nanti bila melihat Naruto dengan penuh lebam begini.
"Saya tidak akan tinggal diam, saya ingin mereka bertanggung jawab. Saya akan membawa kasus ini ke rana hukum." ujar Fugaku.
Kurenai dan guru yang lain hanya bisa menghela nafas saja, karena mereka tau Uchiha tidak bisa dibantah.
Setelah perbicaraan yang sedikit alot, Fugaku pun memustuskan undur diri dengan Naruto di gendongannya. Walaupun Fugaku sudah kepala 4 tapi tenaganya masih seperti kepala 2 terlebih lagi anak istimewanya sangat ringan.
~~~13~~~
Naruto dan Fugaku telah sampai didepan rumah, Fugaku meminta Naruto masuk duluan karena Fugaku harus memakirkan mobil ke garasi kebetulan Fugaku menyetir sendiri.
"Turunlah Naru, kita sudah sampai. Tou-chan nanti menyusul setelah memakirkan mobil."
Naruto pun bergegas turun, karena sudah tak sabar untuk memeluk Kaa-chan nya, pintu dibuka dan Naruto langsung menghampiri Mikoto yang sedang duduk manis sambil menonton tv.
"Kaa-chan." ujar lirih Naruto sambil memeluk sang Ibu.
Mikoto kaget mendengar suara yang sangat lirih dan pelukan tiba-tiba anaknya, karena Mikoto tau ini bukan jam pulang anaknya.
"Ada apa sayang? bukannya belum jam pulang sekolah."
"Hikz hikz hikz..." hanya suara tangisan Naruto yang terdengar tanpa melepaskan pelukannya.
"Sayang ada apa? jangan buat Kaa-chan khawatir."
setelah diangkat wajah anaknya Mikoto kaget melihat banyak lebam diwajah anak istimewanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
There is Happiness after Suffering {DISCONTINUED}
FanfictionGanti judul dri No happiness after suffering menjadi there is happiness after suffering Salahkah? bila tidak terlahir sempurna? Mengapa mereka tidak dapat menerima aku apa adanya? Dia, Uzumaki Naruto. Seorang pemuda 16thn yang mempunyai kekurangan m...