Chapter 8

2.6K 325 24
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuNaru
Genre : Friendship, Family, Gore, Tragedy, yaoi
Rated : M
Warning : Typo, EYD mungkin berantakan,,,maklumin aj yah,,,hehehehe😁😁😁

______________________________________

Mengapa ini terjadi padaku Tuhan?

Apa salahku Tuhan?

Mengapa mereka begitu tega padaku Tuhan?

Mengapa mereka tidak dapat menerimaku apa adanya Tuhan?

Apa belum cukup penderitaan dan penyiksaan yang mereka lakukan padaku Tuhan?

Apa sangat memalukan nya aku bagi mereka Tuhan?

Sampai begitu tega mereka ingin mengusir ku !!

______________________________________

NO EDIT.

Chapter sebelumnya

"kakak apa apa sih, sudah besar tapi kelakuannya masih seperti anak kecil. ayo pergi teman-teman." ujar anak 2

tanpa disadari mereka, perkataan mereka itu telah menyakiti hati naruto. buoan hanya itu saj semua orang dewasa, remaja, sampai anak anak mengunjingnnya dengan idiot, autis, dan lain lain.

setelah mereka berbicara seperti itu-walaupun pelan- mereka pergi begitu saja tanpa menghiraukan perasaan tersakiti anak yang mereka bicarakan.

'sakit.'gumam naruto sambil mencengkram dadanya yang begitu sakit.

tanpa pikir panjang lagi naruto langsung berlari menuju rumahnnya, sesampainya didepan gerbang rumahnya tanpa babibu lagi naruto langsung melesat ke kamarnya dengan air mata yang berjatuhan itu tidak luput darii pengamatan kotetsu
-sang penjaga gerbang-

Chapter 8

kotetsu bergegas untuk menghubungi sang nyonya karna melihat sang tuan muda menangis. setelah menghubungi sang nyonya, kotetsu hanya dapat berharap sang nyonya
segera pulang.

#tempat mikoto.

kring kring kring

suara hp berbunyipun mengalihkan pandangan mata mikoto dari teman arisan menuju handphone yang berbunyi. tanpa pikir panjang lagi mikoto langsung bergegas mengangkat telpon dari kotetsu.

"halo."ucap mikoto.

"halo nyonya, maaf bila saya mengganggu. tapi ad yang saya ingin sampaikan, ini tentang tuan muda naruto."

"ada apa dengannya, kotetsu?"

"saya juga kurang mengetahuinya nyonya, tapi tadi tuan muda berlari sambil menangis nyonya. lebih baik nyonya segera pulang, saya takut terhadi apa apa dengan tuan muda."

"baiklah saya akan pulang sekarang, lebih baik kamu lihat keadaannya kotetsu."

"baiklah nyonya."

setelah menutup telpon mikoto pun langsung erpamitan kepads teman temannnya dan bergegas pulang takut ada apa apa dengan anak istimewanya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

setelah menempuh perjalan kurang dari 1 jam, akhirnya mobil yang membawa mikoto menepi dan mikoto pun langsung bergegas masuk, dan memangil anak istimewanya.

"naruchan, kaachan pulang sayang." teriak mikoto, tapi anak istimewanya itu tidak menjawab.

"nyonya." ucap kotetsu setelah dihadapan mikoto.

There is Happiness after Suffering  {DISCONTINUED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang